Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cotton Bud yang Tertinggal di Liang Telinga, Apa Bahayanya?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Ramai soal cotton bud tertinggal di liang telinga.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan yang mengungkapkan mengorek telinga dengan cotton bud bisa menyebabkan infeksi, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Minggu (7/5/2023).

"Jangan lagi pakai cottonbud buat korek kuping ya guys, kemarin dapat pasien yang kapasnya ketinggalan di dalam banget. Pasien baru sadar 1 minggu kemudian setelah kupingnya infeksi bernanah," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (9/5/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 105.000 kali dan disukai sebanyak 1.278 warganet.

Beberapa warganet yang melihat unggahan tersebut juga turut berkomentar terkait dengan pengalamannya menggunakan cotton bud.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku jg pernah ngalamin, habis pake cotton buds terus kapasnya nyangkut 1 ke kuping, ga bs diambil dan akhirnya besok ke dokter tht, rasanya sakit bgt pas nyangkut itu tapi herannya aku ga kapok pake cotton buds," ungkap akun ini.

"Aku pernah sampe keluar darah banyak grgr ini barang," kata akun ini.

Lantas, benarkah mengorek telinga dengan cotton bud bisa menyebabkan kapas tertinggal di dalam telinga dan menyebabkan infeksi? 

Baca juga: Telinga Kemasukan Air? Ini 8 Cara Mengatasinya

Penjelasan dokter

Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) konsultan di Rumah Sakit (RS) MRCCC Siloam Hospitals Marlinda Adham menyampaikan, telinga sebenarnya tidak perlu dibersihkan terlalu sering.

Menurutnya, telinga memiliki mekanisme pembersihan untuk liang telinga sendiri. Di mana mekanisme tersebut bisa membersihkan secara alami kotoran yang ada pada telinga.

"Sebenarnya telinga itu tidak perlu dibersihkan setiap hari. Makin sering telinga dibersihkan, maka bisa menyebabkan imunitas lokal yang menurun," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Marlinda mengatakan, kotoran telinga dihasilkan oleh kelenjar minyak yang ada di dalam liang telinga untuk melindungi dan membersihkan telinga dari kuman, debu, dan lainnya.

Ketika produksi kelenjar di liang telinga menjadi lebih aktif, maka yang akan terjadi adalah liang telinga akan menjadi lebih lembap, sehingga memudahkan bakteri atau jamur menetap.

"Bila telinga lembap dan dibersihkan dengan cotton bud, justru akan mendorong serumen telinga yang basah ke belakang makin mendekati gendang telinga. Hal ini menyebabkan kotoran telinga semakin menumpuk dan akan lebih sulit dibersihkan," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Stroke Telinga, Benarkah Itu Ada? Ini Penjelasan Dokter

Bisa menyebabkan infeksi

Senada, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di Rumah Sakit RS Columbia Asia (RSCA) Prof Delfitri Munir menyampaikan, kebiasaan mengorek atau membersihkan telinga menggunakan cotton bud memang tidak disarankan.

"Memang benar, saat mengorek telinga dengan cotton bud, kapas itu bisa saja tertinggal di dalam telinga," ujarnya terpisah kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Delfitri menyampaikan, liang telinga dan cotton bud memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda, hanya berbeda sedikit diameternya.

Sehingga, bila seseorang memasukkan cotton bud, maka kotoran telinga tidak bisa keluar dan justru malah semakin terdorong ke dalam.

Ia menyebutkan, kotoran telinga yang terdorong jauh ke dalam dapat membuat bakteri terjebak di dalamnya dan berpotensi menyebabkan infeksi telinga.

Infeksi telinga dapat ditandai dengan sakit pada telinga, keluar cairan dari telinga, dan sulit mendengar.

Baca juga: Suara NCTzen di Konser NCT Dream Tembus 90 Desibel, Apa Dampaknya bagi Telinga?

Kotoran telinga bisa keluar secara alami

Ia menyampaikan, lokasi kotoran telinga sebenarnya hanya berada di sepertiga luar telinga dan tidak sampai masuk jauh ke liang telinga.

Di mana di sekitar area tersebut terdapat rambut-rambut halus yang secara normal bisa berfungsi untuk mengeluarkan kotoran telinga secara alami.

"Rambut-rambut itu sejatinya bisa mendorong kotoran telinga keluar secara alami. Bagaimana caranya? Dengan kita berbicara, mengunyah makanan, dan menggerakan rahang. Dengan begitu, nantinya kotoran telinga bisa jatuh sendiri," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ketika seseorang menggunakan cotton bud dan kotoran terdorong ke dalam, maka tidak ada rambut-rambut yang mendorongnya keluar secara alami. Sehingga kotoran telinga tidak bisa keluar dan justru tersumbat di dalam liang telinga.

"Jika sudah seperti itu, maka cara mengeluarkannya adalah dengan ke dokter THT. " ucap Delfitri.

"Kecuali pada orang-orang tertentu yang memang sudah memiliki banyak kotoran telinga, maka tidak bisa keluar secara normal lagi. Harus dikeluarkan dengan cara diisap atau dengan pengait yang akan dilakukan oleh dokter THT," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi