Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Makan Gorengan dan Junk Food Picu Kista Ovarium, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
twitter.com/tanyakanrl
Tangkapan layar unggahan menyebut bahwa adanya kista dermoid pada salah satu ovarium
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang menyebut mengonsumsi gorengan dan junk food berkaitan dengan kista dermoid di ovarium viral di media sosial setelah diunggah oleh akun ini pada Senin (8/5/2023).

“TW // KISTAsetelah lihat video ini aku jadi nyesel td habis makan goreng-gorengan dan junk food dr kemarin2. Serem bgt guys,ayo jangan (jaga) pola makan yg sehat,” tulis pengunggah.

Hingga Selasa (9/5/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 2,8 juta kali dan mendapat lebih dari 27.900 likes.

Warganet ramai memberi tanggapan di kolom komentar unggahan tersebut. Kebanyakan dari mereka mempunyai pengalaman pernah menderita penyakit kista hingga diharuskan menjalani operasi.

Baca juga: Benarkah Wanita Transgender Bisa Hamil Lewat Tranplantasi Rahim?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Indra Adi Susianto membenarkan bahwa gambar dalam unggahan tersebut adalah kista dermoid atau kista di ovarium.

"Iya, itu gambar kista dermoid ovarium," tuturnya. 

Indra mengatakan, kista dermoid merupakan tumor jinak berbentuk menyerupai kantung yang berada di ovarium. Kondisi tersebut umumnya berkaitan dengan siklus menstruasi perempuan. 

Ia juga membenarkan bahwa kista dermoid di ovarium bisa dipicu oleh konsumsi gorengan dan junk food yang berlebihan. 

“Termasuk makanan instan, berlemak, serta berpengawet lainnya,” kata Indra kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Hermina Banyumanik menjelaskan, umumnya kista dermoid ovarium terjadi pada perempuan usia remaja dan dewasa.

“Insiden wanita yang menderita kista dermoid ovarium adalah 70 persen sebelum menopause dan sisanya pada pasca-menopause,” ungkapnya.

Baca juga: Bisa Mengancam Kandungan, Ketahui Hipertensi pada Ibu Hamil

 

Tentang kista dermoid

Indra menjelaskan, kista dermoid terbentuk oleh jaringan ektodermal, mesodermal, dan endodermal dewasa, serta dapat mengandung kulit, rambut, lemak, otot, jaringan tiroid, bahkan otak di dalamnya.

“Sehingga mengandung folikel rambut, jaringan kulit, dan kelenjar yang menghasilkan keringat dan minyak kulit,” katanya.

Kelenjar tersebut diketahui yang menyebabkan kista semakin tumbuh membesar. Sebab kista muncul dan berkembang dari pembuahan oosit. 

Oosit atau oogenesis merupakan proses pembuahan ketika sel sperma bertemu dengan inti sel ovum. Oleh karena itu, kista dermoid mulai terbentuk selama perkembangan bayi di dalam rahim.

Risiko seorang wanita terkena kista dermoid ovarium bisa disebabkan oleh riwayat keluarga yang sebelumnya pernah terkena penyakit tersebut. Sehingga penyakit ini juga bersifat genetik turun temurun.

Baca juga: Ramai soal Penyakit Kista Disebut Muncul Tanpa Disadari, Ini Penjelasan Dokter

Riwayat keluarga 

Indra juga mengatakan, anak yang dilahirkan dari orangtua yang memiliki kista juga bisa menderita berbagai jenis kista, seperti kista dermoid periorbital. 

Kista dermoid periorbital umumnya terbentuk di dekat sisi luar alis mata yang tidak terlihat selama berbulan-bulan bahkan beberapa tahun setelah lahir.

“Ada sedikit risiko terhadap penglihatan dan kesehatan anak,” kata dia. 

Selain pada ovarium dan bagian alis mata, kista dermoid, juga bisa muncul pada tulang belakang dan bagian kulit lainnya terutama kulit wajah.

Apakah memengaruhi kesuburan?

Indra mengatakan, kista dermoid biasanya tidak memengaruhi kesuburan wanita secara langsung. Hal itu dikarenakan bergantung pada ukuran kista dermoid dan ovarium itu sendiri.

“Jika bagian lebih kecil dari besarnya kista dermoid makan akan mengalami penurunan fungsi ovarium,” katanya.

Selain ketika menderita, penurunan kesuburan wanita juga bisa diakibatkan oleh operasi pengangkatan kista.

“Operasi pengangkatan kista yang tidak dilakukan secara hati-hati, maka berakibat menurunnya kesuburan setelahnya,” tuturnya.

Baca juga: Ramai soal Unggahan Janin Bersembunyi Saat Kehamilan Tidak Diinginkan, Ini Kata Dokter

Cara mencegah kista dermoid

Indra juga memberikan berbagai cara mencegah agar terhindar dari kista dermoid ovarium, antara lain:

  • Perbanyak konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti sayur, buah, mintak ikan, atau air putih. Hal itu untuk menjaga keseimbangan hormonal.
  • Batasi konsumsi makanan instan, berlemak, dan berpengawet untuk menangkal radikal bebas.
  • Hindari gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, jarang berolahraga, dan stres yang berlebihan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi