Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kulkann
ilustrasi bagaimana proses terjadinya hujan?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Hujan adalah salah satu fenomena alam yang sangat umum terjadi dalam kehidupan manusia, terutama saat musimnya.

Namun, bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi? Dan apakah air hujan jatuh dari langit?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai pengertian dan bagaimana proses terjadinya hujan.

Apa itu hujan?

Kehidupan manusia banyak bergantung pada hujan. Ia merupakan sumber air tawar untuk sungai dan danau yang menjadi salah satu sumber kehidupan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan menunjang kehidupan modern dengan menyediakan air untuk pertanian, industri, hingga energi listrik.

Dilansir National Geographic, hujan adalah presipitasi cair atau air yang jatuh dari langit.

Presipitasi sendiri merupakan semua bentuk air dari atmosfer yang jatuh ke bumi. Tetesan hujan jatuh saat awan menjadi jenuh atau terisi dengan tetesan air.

Sebagaimana diketahui, awan terbuat dari tetesan air. Ketika tetesan air memadat satu sama lain, akan menyebabkan mereka tumbuh.

Akibatnya, tetesan air ini menjadi terlalu berat untuk tetap berada di awan, sehingga mereka jatuh ke bumi sebagai hujan.

Baca juga: Ramai soal Hujan Es di Toraja Utara, Ini Penjelasan BMKG

Pembentukan awan dan terjadinya hujan

Dilansir SciJinks National Environmental Satellite, Data, and Information Service, Awan terbentuk dari air atau es yang menguap dari permukaan bumi atau tumbuhan yang mengeluarkan air dan oksigen sebagai produk fotosintesis.

Ketika menguap, air berbentuk gas atau uap air. Uap air berubah menjadi awan ketika mendingin dan mengembun.

Untuk dapat mengembun, uap air harus memiliki padatan untuk digumpalkan. “Benih” yang padat ini bisa berupa setitik debu, serbuk sari, setetes air, atau kristal es.

Di awan, lebih banyak air yang mengembun ke tetesan air lainnya, sehingga menyebabkan tetesan itu tumbuh.

Ketika awan menjadi terlalu berat untuk tetap melayang di awan, mereka akan jatuh ke bumi sebagai hujan.

Baca juga: Viral Awan Berbentuk Gelembung di Langit Spanyol, Ini Penjelasannya

Hujan salju dan es

Jika udara di awan berada di bawah titik beku 0 °C, kristal es akan terbentuk. Dan jika udara yang sampai ke tanah juga membeku, makan dapat menghasilkan salju.

Namun, jika kepingan salju jatuh melalui bagian awan yang lebih hangat, ia akan dilapisi air, kemudian membeku lagi saat dilemparkan kembali ke bagian yang lebih dingin.

Proses itu bisa berputar-putar, sehingga menambahkan lebih banyak lapisan es baru. Saat terlalu berat untuk tetap tinggal, maka akan menyebabkan turunnya hujan es.

Baca juga: Hujan Es Turun di Merbabu, BMKG: Masih Dapat Terjadi hingga Musim Pancaroba


Fungsi awan

Awan adalah elemen kunci dari siklus air, karena mereka adalah pengangkut yang memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain di bumi.

Mereka juga penting dalam menentukan berapa banyak energi matahari yang diserap dan terperangkap di atmosfer.

Dengan demikian awan sangat penting dalam mengubah suhu udara dan permukaan bumi. Semakin hangat udaranya, semakin banyak air yang bisa ditampungnya.

Semakin hangat lautan, maka akan semakin cepat airnya menguap. Kondisi angin permukaan juga membantu meningkatkan penguapan.

Banyaknya jumlah air di udara, membuat banyak energi matahari yang terperangkap, sehingga membuat keadaan menjadi lebih hangat.

https://knowitinfo.com, 2021 Gambar 2. Siklus hidrologis yang menjelaskan perputaran air dari laut menguap menjadi awan, turun ke bumi dalam bentuk air hujan dan kembali ke laut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi