Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Robert Hanssen, Agen FBI yang Jadi Mata-mata Rusia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Biro Investigasi Federal AS.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, 21 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 10 Mei 2022, eks agen FBI Robert Hanssen yang sesekali menjual rahasia negara ke Rusia selama dua dekade, menerima hukumannya untuk spionase.

Dilansir dari History, Robert Hanssen dihukum menjalani penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

"Saya minta maaf atas perilaku saya. Saya malu karenanya," kata Hanssen.

Hanssen mulai bekerja dengan intelijen militer Uni Soviet Soviet pada 1979 dan ditangkap pada 2001.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Unggahan Jual Nasi Goreng Rp 6.000, Penjual Disebut Intel

Bagaimana bisa Hanssen ditangkap?

Dia ditangkap setelah seorang mantan perwira Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), badan intelijen Uni Soviet, mengungkapkan informasi kepada FBI yang mengidentifikasi dirinya sebagai agen ganda.

Hakim memvonisnya bersalah atas 15 tuduhan mata-mata, berkurang dari sebelumnya 21 tuduhan.

Hanssen pun setuju untuk memberikan catatan rinci kepada penyelidik federal tentang tahun-tahunnya sebagai mata-mata.

Baca juga: Mengenal Intel, Polisi Tak Berseragam Mata dan Telinga Satuan Polri

Memberi Rusia materi rahasia

Hanssen telah memberi Rusia materi rahasia, termasuk identitas tiga petugas KGB yang memata-matai atas nama AS mengenai detail operasi nuklir AS.

Selain itu, memberikan informasi tentang keberadaan terowongan rahasia yang digali pemerintah AS di bawah Kedutaan Besar Soviet di Washington.

Di antara pengungkapan paling signifikan yang dibagikan Hanssen dengan Rusia adalah identitas mata-mata berpangkat tinggi untuk AS, Jenderal Rusia Dmitri Polyakov.

Baca juga: Data Nama Intel Badan Intelijen Negara Diduga Bocor, Ini Kata BIN

Motivasi jadi mata-mata Rusia

Alih-alih menjadi pengkhianat ideologis, diyakini bahwa motivasi Hanssen adalah uang.

Dia menerima aset lebih dari 1,4 juta dollas AS dari Rusia, termasuk 800.000 dollar AS yang disetorkan ke bank Rusia.

Kemudian, dua jam tangan Rolex dan sekitar 600.000 dollar AS dalam bentuk berlian dan uang tunai.

Hanssen adalah agen ketiga dalam sejarah FBI yang didakwa melakukan spionase.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: FBI Dibentuk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi