KOMPAS.com - Grup musik Coldplay akan menggelar konser di Indonesia pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GKB), Jakarta pada 15 November 2023.
Rencana konser Coldplay ini menjadi pembicaraan di media sosial sejak Selasa (9/5/2023).
Topik "Coldplay" hingga Rabu (10/5/2023) dibicarakan lebih dari 205.000 kali di Twitter.
Coldplay rencananya akan menggelar konser bertajuk Coldplay Music of the Spheres World Tour. Ini merupakan album terbarunya yang dirilis pada 2021.
Lantas bagaimana sejarah Coldplay?
Baca juga: Coldplay Umumkan Jadwal Tur Asia, Ada Indonesia dan Malaysia
Sejarah Coldplay
Coldplay adalah grup musik rock legendaris asal Inggris yang terkenal utamanya pada awal abad ke-21.
Dikutip dari Britannica, awalnya Coldplay dibentuk pada tahun 1998 di Universitas College, London oleh vokalis-pianis Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland.
Anggota lain yang juga berasal dari kampus yang sama, yakni Guy Berryman, seorang bassist, dan Will Champion yang merupakan gitaris baru.
Dikutip dari Coldplay Fandom, grup musik ini sebenarnya telah ada sejak 1996, namun saat itu masih bernama Pectoralz.
Coldplay sempat berubah nama menjadi Starfish saat Guy Berryman bergabung. Nama Coldplay baru digunakan pada tahun 1998 setelah Will Champion bergabung.
Coldplay masuk dalam jajaran UK Top 100 pada 1999 dengan single "Brothers & Sisters" bersama label independen Fierce Panda, sebelum menandatangani kontrak dengan label besar Parlaphone.
Baca juga: Kisah Gelang Konser Xylobands Coldplay, Dirancang oleh Pembuat Sex Toy
Album
Pada 2000, Coldplay merilis album pertamanya yakni Parachute, yang terjual jutaan dan membuat band ini mendapatkan penghargaan Grammy pertamanya.
Pada 2002, album A Rush of Blood to the Head dirilis dan membuat grup ini kembali memenangi penghagaan Grammy Awards.
Album tersebut salah satunya berisi single "Clocks", terjual lebih dari 20 juta kali dan memenangi Grammy Awards kategori Record of The Year.
Coldplay kemudian mengeluarkan album ketiga X&Y (2005) dengan gaya musik baru, serta mereka mengeluarkan album kelima yakni Cica la Vida of Death and All His Friends (2008).
Album ketiga dan keempat tersebut sebagaimana dikutip dari laman IMDB, menjadi album terlaris di tahun 2005 dan 2008, serta menduduki puncak tangga lagu di lebih dari 30 negara.
Grup ini kemudian masih terus menghasilkan album lainnya seperti Mylo Xyloto (2011), Ghost Stories (2014), A Head Full of Dreams (2015), Everyday Life (2019) dan Music of the Spheres (2021).
Baca juga: Cara Beli Tiket Konser Coldplay di Jakarta 17 Mei 2023, Klik coldplayinjakarta.com
Setiap album yang dikeluarkan selalu memiliki tema unik dengan tambahan gaya musik baru termasuk klasik, jazz, fusion, dan rock progresif.
Total ada 100 juta album yang terjual di seluruh dunia dan membuatnya menjadi band paling sukses abad ke-21 serta salah satu artis musik terlaris sepanjang masa.
Coldplay bahkan termasuk grup dengan penghargaan terbanyak keenam dalam sejarah.
Selain itu, dari tur yang dilakukannya, Coldplay meraup pendapatan kotor tertinggi keenam sepanjang masa.
Grup ini juga menjadi grup Inggris pertama yang masuk sebagai nomor satu di Billboard Hot 100.
Coldplay juga dianggap sebagai salah satu band paling berpengaruh pada abad ke-21.
Baca juga: Kisah di Balik Kolaborasi Tahilalats dan Coldplay untuk Higher Power
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.