Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ular Tidak Bisa Diusir Menggunakan Garam? Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
kuritafsheen/ Freepik
Ilustrasi ular piton.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Ular adalah salah satu hewan berbahaya yang tak jarang ditemukan di sekitar pekarangan rumah dan semak-semak.

Banyak orang yang ketika menjumpai ular di sekitar rumah, mereka akan menaburkan garam dapur untuk mengusirnya.

Biasanya, garam juga ditaburkan di dekat pintu atau lubang-lubang yang bisa dijadikan tempat masuk ular ke dalam rumah.

Kendati demikian, tahukan Anda bahwa sebenarnya ular tidak bisa diusir menggunakan garam?

Baca juga: Jangan Diisap dan Diikat Terlalu Kencang, Ini Cara Tepat Menangani Luka Gigitan Ular

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menabur garam tidak bisa untuk mengusir ular

Pakar gigitan ular dan toksikologi, dr Tri Maharani mengungkapkan, masyarakat Indonesia masih berada di sebuah kondisi di mana mistis dan mitos lebih dominan.

"Jadi, masih jarang ada yang menganalisa perspektif garam untuk mengusir ular dalam konteks ilmiah," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Ia menjelaskan, ular memiliki sisik yang sebenarnya hampir tidak ada celah dan bisa dikatakan sisiknya sangat kuat.

Sehingga apabila dikatakan ular dapat mengabsorpsi (menyerap) garam, maka itu salah. Ini karena ular memiliki sisik yang kuat dan tidak ada celah.

Sisik yang kuat dan tidak ada celah itu membuat tubuh ular tidak mungkin mengabsorpsi garam.

"Persepsi kita, ular itu seperti hewan mollusca. Padahal hewan mollusca itu seperti lintah dan siput, di mana lintah akan mengecil saat terkena garam dan dapat terabsorbsi di dalam tubuhnya," jelasnya.

Baca juga: Ular Masuk Lubang WC, Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?

Lintah dapat mengabsorpsi garam karena hewan ini tidak mempunyai sisik, sedangkan ular memiliki sisik yang kuat dan tebal. Sehingga pada ular tidak ada tempat untuk dapat mengabsorpsi garam.

"Jadi ular itu bukan takut pada garam, melainkan ular tidak bisa diusir dengan menggunakan garam," tandas Tri.

Selain garam, Tri menyampaikan, ular juga tidak bisa mengabsorpsi belerang, cairan pembersih lantai, cairan kimia, kapur barus, atau bahkan ijuk yang beberapa waktu lalu dikatakan bisa untuk mengusir ular.

"Itu semua tidak bisa membuktikan kalau ular bisa diusir dengan bahan-bahan tersebut," tuturnya.

Baca juga: 3 Tanaman yang Disukai Ular, Segera Cabut agar Tidak Jadi Sarangnya

Bagaimana cara mengusir ular?

Tri menyampaikan, dalam salah satu buku WHO juga disebutkan bahwa tidak ada bahan apapun yang bisa digunakan untuk mengusir ular.

"Jadi cara terbaik untuk mengusir ular adalah membersihkan tempat di sekitar lingkungan rumah dari makanan ular itu sendiri," jelasnya.

Ia mengungkapkan, sebetulnya ular akan datang ketika ada makananya. Jadi, ular hanya berfikir untuk mencari makan saja.

"Di mana ketika ada makanan sumber makanan ular, maka mereka akan datang untuk mencarinya. Beberapa makanan ular adalah tikus, katak, ular, burung, dan lainnya," kata dia.

"Ular akan datang ketika mencari makanannya, sedangkan jika diusir dengan berbagai bahan yang saya sebutkan tadi, maka tidak akan ada efeknya. Selama di suatu tempat ada makanan, ular akan selalu datang," sambungnya.

Baca juga: Tanda Ular Masuk Rumah, Penyebab, dan Cara Mencegahnya...

Pertolongan saat digigit ular

Lebih lanjut, Tri menyampaikan, ketika seseorang digigit ular, racun atau bisa ular tersebut akan masuk ke dalam tubuh melalui kelenjar getah bening, dan bukan melalui pembuluh darah.

Untuk itu, semua cara atau pertolongan yang digunakan melalui pembuluh darah, misalnya diisap, diikat, diberikan obat-obat herbal, batu hitam, dan lainnya, tidak terbukti secara ilmiah dapat mengeluarkan bisa ular dari tubuh seseorang.

"Karena bisa ular masuk melalui kelenjar getah bening atau limfogen dan bukan hematogen, maka ketika (ada bagian tubuh) digigit ular harus diberikan pertolongan seperti melakukan imobilisasi atau membuatnya agar tidak bergerak," jelas Tri.

"Hal ini disebabkan karena otot-otot (bagian tubuh) tersebut mempunyai kerja dalam mengaktifkan pumping dari kelenjar getah bening," imbuhnya.

Baca juga: Ular Bisa Loncat Masuk Rumah, Bagaimana Cara Mengusir dan Mencegahnya Kembali?

Pumping adalah pompa dari kelenjar getah bening. Ketika otot-otot yang terkena gigitan ular itu digerakkan, maka dia akan mengaktifkan pumping dari kelenjar getah bening.

Ketika pumping diaktifkan, maka itu akan menyebarkan isinya (bisa ular) ke seluruh tubuh.

Ia mengatakan, apabila sudah menyebar ke seluruh tubuh, maka secara otomatis orang tersebut akan dengan mudah mengalami fase sistemik.

"Dan ketika sudah ada di fase sistemik maka itu bisa merusak organ-organ tubuh dan berakibat fatal. Mulai dari kecacatan anggota tubuh, kerusakan organ, hingga kematian," ungkapnya.

Setelah mendapatkan pertolongan pertama, orang tersbebut harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. 

Baca juga: Ular Masih Bisa Menggigit meski Kepalanya Sudah Terputus, Begini Penjelasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi