Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Banyak Disadari, Kebiasaan Melewatkan Sarapan Ternyata Picu Kolesterol Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Tak banyak disadari, melewatkan sarapan justru akan memicu kenaikan kadar kolesterol.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tak banyak disadari, melewatkan sarapan adalah salah satu kebiasaan yang meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah.

Kolesterol tinggi merupakan kondisi saat kolesterol atau zat lilin seperti lemak dalam darah berada di atas batas normal.

Kadar kolesterol tinggi dapat memicu pembentukan plak di dalam pembuluh darah. Kondisi tersebut mampu berkembang menjadi aterosklerosis, yakni penyempitan pada pembuluh.

Saat pembuluh darah menyempit, seperti menurut laman Cleveland Clinic, maka berisiko lebih tinggi terkena berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung dan stroke.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa sarapan berpengaruh terhadap kadar kolesterol?

Baca juga: Ciri-ciri Kolesterol Tinggi, Termasuk Mudah Mengantuk dan Kesemutan


Sarapan menurunkan kolesterol total dan LDL

Dikutip dari laman Eat This (21/6/2022), sarapan telah terbukti menurunkan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh.

Berdasarkan meta-analisis pada 2020, para peneliti menemukan bahwa rata-rata LDL orang yang melewatkan sarapan adalah 9,24 mg/dL lebih tinggi.

Kadar tersebut apabila dibandingkan dengan orang-orang yang memulai hari dengan mengonsumsi makanan asli, bukan hanya minuman seperti kopi.

Selain itu, dilansir dari Eating Well (5/1/2023), penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan akan memicu penurunan tingkat energi dan peningkatan kecemasan.

Bagi orang dengan kolesterol tinggi, tak makan pagi juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Kardiovaskular sendiri merupakan penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Kondisi tersebut berkaitan erat dengan zat kolesterol yang selama ini "menghuni" dan mengendap di dalam pembuluh darah.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Ikan yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi!

Tak sarapan picu aterosklerosis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak sarapan berpotensi meningkatkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Dikutip dari Time (2/10/2017), studi dalam Journal of American College of Cardiology menunjukkan bahwa tidak sarapan akan berimbas pada penumpukan plak kolesterol.

Pada studi, para peneliti menganalisis data lebih dari 4.000 pria dan wanita dengan rentang usia 40-54 tahun.

Mereka kemudian dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kalori saat makan pagi, yakni kurang dari 5 persen, antara 5 dan 20 persen, atau lebih dari 20 persen.

Tercatat, hanya sekitar 3 persen orang yang termasuk dalam kategori pertama. Artinya, mereka melewatkan sarapan dan hanya mengonsumsi kopi, jus, atau minuman lain.

Sekitar 69 persen orang mengonsumsi sarapan rendah kalori seperti roti bakar atau kue kecil, sedangkan 28 persen sisanya makan makanan besar.

Dari analisis tersebut, para peneliti menemukan, kategori tidak sarapan dan sarapan rendah kalori berkaitan dengan beberapa faktor risiko penyakit jantung.

Orang yang sarapan kurang dari 5 persen dari kalori harian tercatat 2,5 kali lebih mungkin mengalami aterosklerosis.

Tampak pada arteri mereka, bercak atau tanda awal plak di lokasi yang berbeda. Serupa, orang dengan sarapan sedikit, juga memiliki tanda-tanda awal plak pada arteri.

Dua kondisi itu berbeda dengan mereka yang makan sarapan paling banyak, yakni dengan kalori lebih dari 20 persen dari kalori harian.

Bukan hanya itu, penelitian turut menyampaikan, orang yang melewatkan sarapan rata-rata memiliki lingkar pinggang terbesar dan indeks massa tubuh, tekanan darah, kolesterol, serta kadar glukosa puasa tertinggi.

Baca juga: Jenis Daging yang Relatif Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi

Tak banyak karbohidrat olahan saat sarapan

Masih dari laman Eat This, penderita kolesterol tinggi dapat mulai rutin mengonsumsi makanan kaya nutrisi saat pagi hari, dengan mengurangi asupan karbohidrat olahan.

Pasalnya, terlalu banyak karbohidrat olahan akan meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat dalam darah.

Bukan hanya itu, memulai pagi dengan sereal manis, donat, kue kering, atau karbohidrat olahan lain juga dapat memengaruhi risiko penyakit jantung secara signifikan.

Sebagai gantinya, pilih biji-bijian dan buah utuh, serta tambahkan protein dan lemak sehat untuk sarapan enak dan mengenyangkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi