Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Bunuh Diri Meledak di 3 Gereja Surabaya, 14 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar kanal YouTube Kompas.com
Bom bunuh diri meldak di 3 gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 13 Mei 2018.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 13 Mei 2018 lalu.

Ketiga gereja tersebut adalah Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.

Aksi bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh oleh enam pelaku yang masih satu keluarga.

Pihak kepolisian menyebutkan, mereka terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang dilaporkan tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: BNPT: Pelaku Bom Bunuh Diri Astanaanyar Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Kronologi ledakan bom bunuh diri

Dilansir dari Kompas.com, rentetan aksi teror tiga gereja di Surabaya diawali dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.

Bom bunuh diri pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB yang disusul ledakan kedua di GPPS di Jalan Arjuno dan ledakan ketiga di GKI di Jalan Diponegoro.

Pada saat itu, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Benny Pramono mengatakan, pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya merupakan seorang ibu yang membawa dua anaknya.

Sebelum bom meledak, mereka berusaha masuk ke ruang kebaktian namun dihalau oleh petugas keamanan di pintu masuk GKI di Jalan Diponegoro.

Bom akhirnya meledak yang menyebabkan seorang wanita dan dua anak tewas di lokasi kejadian.

Baca juga: Kapolri Sebut 24 Teroris Ditangkap usai Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Pelaku bom bunuh diri terafilisasi JAD

Jenderal Tito Karnavian yang pada saat itu masih menjabat Kapolri mengatakan, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya tergabung dalam JAT pimpinan Aman Abdurrahman.

Aman sendiri pada saat itu masih mendekam di Mako Brimob karena mendalangi bom Thamrin tahun 2016.

Tak hanya itu, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya juga terafiliasi dengan JAD di Surabaya.

Tito menyampaikan, otak dari aksi teror tersebut adalah Dita Oepriyanto selaku Ketua JAD Surabaya.

Disebutkan JAD dan JAT merupakan jaringan yang masih terafiliasi dengan ISIS internasional.

Diberitakan Kompas.id, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh sepasang suami istri bersama 4 anaknya.

Mereka adalah Dita Oepriyanto (48), Puji Kuswati (43), PR (9), FS (12), YF (18), dan FH (16).

Baca juga: Cerita Eks Anggota JAD di Balik Insiden Bom Bunuh Diri Bandung: Ada Perintah dari Pimpinan di Suriah

 

Pelaku bom bunuh diri bagi tugas

Tito menyampaikan, keenam pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya terdaftar sebagai warga Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

"Yang menyerang Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno diduga adalah Dita. Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza," ujarnya.

Adapun, pelaku ledakan bom bunuh diri di GKI di Jalan Diponegoro adalah Puji bersama FS dan PR.

Sementara pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela adalah YF dan FH yang mengendarai sepeda motor.

Adapun, Dita menjadi pelaku tunggal yang meledakkan bom bunuh diri di GPPS menggunakan mobil.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Mematikan ISIS di Kemlu Afghanistan, 20 Tewas

Jumlah korban bom bunuh diri

Akibat ledakan bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, 14 orang dilaporkan tewas, termasuk 6 pelaku.

Bom bunuh diri juga melukai 43 orang. Mereka dilarikan ke sejumlah RS, seperti RS Dr. Soetomo, RS William Booth Surabaya, RS Bhayangkara, dan RS Siloam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi