Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pakai Air Liur Saat Hubungan Seks Bisa Memicu Herpes Genital?

Baca di App
Lihat Foto
Penyakit herpes genital disebut dapat tertular dari air liur saat berhubungan seksual.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut menggunakan air liur sebagai pelumas saat berhubungan seks bisa sebabkan herpes genital, ramai mendapat komentar dari warganet di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan akun Twitter ini pada Selasa (9/5/2023). Pengunggah juga membagikan sejumlah foto yang disebut sebagai penderita herpes genital.

"Jika seseorang dengan luka di mulut menggunakan air liur pada bagian privatmu, dalam beberapa hari, kamu akan terkena herpes genital. Jangan gunakan air liur sebagai pelumas saat berhubungan seks," tulisnya.

Sejumlah warganet ikut menanggapi unggahan tersebut.

"Jelaskan lagi, setiap luka di mulut, luka karena cedera, bisa menyebabkan herpes genital di organ seksual? Atau kita membicarakan luka yang spesifik?" tanya seorang warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dan yang sama berlaku untuk seks oral," kata warganet.

"Adakah obat untuk ini?" tanya warganet lain.

Hingga Jumat (12/5/2023), unggahan tersebut tayang 676.500 kali, disukai 3.498 pengguna Twitter, dan dibagikan 2.809 kali.

Lalu, benarkah menggunakan air liur saat berhubungan seksual bisa menyebabkan herpes genital?

Baca juga: Apa Itu Kutil Kelamin? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Penjelasan dokter

Terkait unggahan tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susianto membenarkan bahwa menggunakan air liur saat berhubungan seks dapat menyebarkan virus herpes.

Menurut Indra, herpes dapat menyebar baik melalui air liur, sentuhan tangan, dan gesekan pada area lecet dan luka yang terinfeksi saat berhubungan seks. 

Meski begitu Indra juga menjelaskan, penularan herpes hanya bisa terjadi jika pemilik air liur tersebut juga menderita herpes.

Indra mengatakan, herpes genital merupakan infeksi menular seksual yang terjadi akibat virus herpes simpleks (HSV).

"Herpes genital seringkali disebarkan melalui kontak kulit ke kulit selama aktivitas seksual," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Menurutnya, ada dua jenis virus herpes simpleks, yaitu HSV I dan HSV II.

HSV I biasanya menyebabkan luka di mulut. Virus ini dapat muncul sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Sementara HSV II adalah penyebab penyakit herpes genital pada alat kelamin.

Baca juga: Ramai soal Kondom Memiliki Banyak Varian Rasa, Dokter Boyke Paparkan Manfaatnya

 

Gejala herpes

Terkait gejala herpes genital Indra mengatakan, beberapa orang yang terinfeksi virus mungkin menunjukkan gejala yang sangat ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali.

"Gejala ini akan mulai muncul sekitar 2 hingga 12 hari setelah terpapar virus," jelasnya.

Penderita herpes umumnya akan menunjukkan gejala seperti flu biasa, seperti demam, sakit kepala, atau pegal-pegal.

Sementara gejala khusus herpes berupa rasa nyeri, gatal, dan luka di sekitar alat kelamin, anus, atau mulut, serta pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

"Meski tanpa gejala, tapi mereka masih bisa menyebarkan virus herpes ke orang lain," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Penularan Kutil Kelamin Melalui Benda, Ini Kata Dokter

Pengobatan herpes

Indra mengatakan, penderita herpes genital dapat menjalani perawatan jika positif terinfeksi, tetapi gangguan kesehatan ini tidak dapat diobati secara total.

"Perawatan pertama kali penderita herpes genital berupa obat antivirus untuk menghentikan gejala yang semakin parah," jelas Indra.

Obat tersebut harus diminum dalam waktu 5 hari setelah gejala muncul. Sementara obat krim diberikan untuk menghilangkan rasa nyeri.

"Jika penderita menunjukkan gejala lebih dari 5 hari, disarankan untuk periksa dokter," jelasnya.

Penderita herpes genital juga dianjurkan membersihkan luka dengan air hangat serta menjaganya tetap kering.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi