Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Suara Misterius Terdengar dari Atmosfer, Ilmuwan Ungkap Bunyinya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Planet Bumi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) menangkap suara misterius dari langit yang belum diketahui penyebabnya.

Suara tersebut berasal dari stratosfer, lapisan kedua pada atmosfer yang berada di antara troposfer dan mesosfer di atas permukaan Bumi.

Suara misterius dari statosfer berhasil ditangkap menggunakan balon bertenaga surya dengan mikrofon yang diterbangkan ke langit.

Ketika menjelajahi atmosfer, balon menangkap suara misterius pada ketinggian 50 kilometer di atas permukaan Bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa bunyi dari suara misterius dari stratosfer?

Baca juga: Gunung Everest Mengeluarkan Suara Misterius Setiap Malam, Ahli Ungkap Asal-usulnya

Melacak suara misterius dari stratosfer

Dilansir dari Space, suara misterius dari stratosfer ditangkap oleh balon yang diterbangkan oleh peneliti Sandia National Laboratories di New Mexico, AS.

Sandia National Laboratories adalah sebuah laboratorium nasional riset dan pengembangan Departemen Energi AS.

Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam proyek tersebut adalah Daniel Bowman.

Bowman bersama timnya menggunakan perangkat yang awalnya dirancang untuk memantau gunung berapi yang disebut mikrobarometer.

Perangkat itu dapat menangkap suara frekuensi rendah yang diharapkan dapat mendeteksi suara infrasonik berulang misterius dari stratosfer.

Perangkat yang dilengkapi dengan sensor kemudian disematkan pada balon dengan diameter 6 x 7 meter.

Balon terbang dapat bergerak dengan tenaga surya atau sinar Matahari dan mampi mencapai ketingian 70.000 kaki.

"Kami membuatnya menggunakan painter's plastic dari toko perkakas, lakban, dan bubuk arang dari toko peralatan piroteknik," jelas Bowman.

"Saat matahari menyinari balon yang gelap, udara di dalamnya memanas dan menjadi ringan," sambungnya.

Baca juga: Mengapa Suara Hujan Bisa Menenangkan? Ini Penjelasannya

Peneliti tangkap suara misterius dari statosfer

Berbekal perangkat dan sensor yang diterbangkan menggunakan balon udara, Bowman dan tim dapat menangkat suara misterius dari statosfer.

Suara tersebut dapat didengar karena berada di stratosfer yang relatif tenang dan bebas dari badai, turbulensi, dan lalu lintas udara komersial.

Suara direkam dalam rentang infrasonik, yang berarti berada pada frekuensi 20 hertz (Hz) dan lebih rendah jauh di bawah jangkauan telinga manusia.

"Ada sinyal infrasonik misterius yang terjadi beberapa kali per jam pada beberapa penerbangan, tetapi sumbernya sama sekali tidak diketahui," tutur Bowman.

Dari rekaman yang dirilis CNN, suara misterius dari stratosfer terdengar mendengung, bergemuruh, dan seperti air terjun.

Baca juga: Cara Gunakan AI Voice Detector untuk Deteksi Konten Suara Rekayasa

 

Suara misterius stratosfer sedang diselidiki

Seorang ahli geofisika di Sandia National Laboratories bernama Sarah Albert kemudian menyelidiki temuan suara misterius tersebut.

"Mungkin suara itu terperangkap di saluran dan bergema sampai benar-benar kacau," kata Bowman.

"Tapi apakah itu dekat dan cukup sepi (seperti turbulensi) atau jauh dan keras (seperti badai yang jauh) masih belum jelas," sambungnya.

Ia dan Albert berkomitmen untuk menyelidiki sumber suara misterius yang ditangkap dari stratosfer.

Mereka juga akan meneliti mengapa beberapa penerbangan tidak merekam suara tersebut, namun balonnya dapat melakukan hal ini.

Bowman sangat ingin memahami lanskap suara stratosfer dan membuka fitur-fitur utama, seperti variabilitas lintas musim dan lokasi.

Baca juga: Suara Misterius Muncul di Desa Inggris, Warga sampai Tersiksa Setahun

Balon awalnya dirancang untuk gunung berapi

Dilansir dari Independent, Bowman mengutarakan bahwa balon yang ia gunakan untuk menangkap suara misterius dari atmosfer awalnya dirancang untuk memantau gunung berapi di Bumi.

Balon dapat mengumpulkan data dan mendeteksi infrasonik frekuensi rendah menggunakan mikrobarometer.

Para peneliti bisa melacak rute balon menggunakan GPS karena perangkat ini dapat terbang ratusan kilometer dan mendarat di tempat-tempat yang sulit dijangkau.

"Tenaga surya pasif ini cukup untuk membawa balon dari permukaan ke ketinggian lebih dari 20 km di langit," jelas Bowman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi