Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Sosok Ibu yang Disebut Terburuk dalam Sejarah, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Everett Collection
Ratu Victoria (kanan) dan Pangeran Albert (kiri), Ratu Victoria (1819- 1901) memerintah Inggris Raya 1837- 1901
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - International Mother's Day diperingati pada hari Minggu pekan kedua di bulan Mei. Tahun ini, International Mother's Day jatuh pada Minggu (14/5/2023).

Peringatan hari tersebut menjadi momen yang tepat untuk mengucapkan terima kasih dan kasih sayang kepada sosok ibu.

Mother's Day dari tahun ke tahun selalu kental dengan kisah kasih seorang ibu yang tak lekang oleh zaman.

Namun, tiga wanita berikut disebut menjadi ibu terburuk sepanjang sejarah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa saja mereka?

Baca juga: Jadi Raja Inggris, Berapa Harta Kekayaan Raja Charles III?

Ratu Victoria

Dikutip dari Washington Post, Ratu Victoria memerintah lebih lama daripada raja Inggris mana pun sebelumnya.

Ia disebut tidak pernah menjadi ibu yang nyaman dan secara terang-terangan mengakui tidak mendapatkan kesenangan atau kompensasi khusus dari anak-anaknya.

Sejak awal, Ratu Victoria menunjukkan permusuhan khusus terhadap anaknya, Edward. Ia menilai, si pangeran muda itu suka berteman dan bersenang-senang.

Ketakutan Ratu Victoria terhadap Erdward yang bisa tumbuh menjadi sosok yang buruk membuatnya menerapkan pola pengasuhan sangat kaku dan menahan kecenderungan alami anak laki-laki itu.

Jurang antara ibu dan anak semakin melebar setelah kematian suami Victoria, Pangeran Albert.

Edward dituding sebagai penyebab kematian Pangeran Albert. Pasalnya, kematian itu terjadi setelah skandal perselingkuhan Edward dengan seorang aktris terkuak.

Karena meyakini ketidaklayakan Edward sebagai pewaris tahta, Ratu Victoria menyembunyikan surat-surat penting darinya dan tidak memberi pelatihan apa pun kepadanya.

Setelah mewarisi tahta pada 1901, Raja Edward dikenal sebagai Edward the Peacemaker yang membuktikan ketidakpercayaan ibunya tidak berdasar.

Baca juga: Mahkota Ratu Camilla Saat Penobatan Jadi Kontroversi, Kenapa?

Myra 'Belle' Shirley

Myra 'Belle' Shirley adalah salah satu pahlawan wanita hebat di Wild West, awal abad ke-17, dengan karakter mirip Robin Hood dengan kecantikan dan pesonanya.

Ia juga seorang pemain piano ulung yang katanya bisa menjinakkan ruangan yang dipenuhi orang jahat dengan melodinya.

Namun, sejarawan revisionis mengatakan bahwa dia sebenarnya adalah penjahat bermulut kotor, pencuri kuda yang tak bisa menunggang kuda dengan baik, dan tentu saja, bukan seorang pemain piano andal.

Ia memang menunggang kuda betina bernama Venus, dan Belle akan mencambuknya hingga si kuda mungkin hampir mati, demi menunjukkan kepada semua orang bahwa ia lihai "menjinakkan" kuda.

Perlakuan Belle kepada kuda sangat buruk, dan lebih buruk lagi perlakuan Bella kepada anaknya.

Belle mendidik putranya, Eddie Reed, sejak kecil dengan sangat keras. Tidak mengherankan jika Eddie lantas membenci ibunya, dan pernah secara terbuka mengancam akan membunuhnya. 

Belle mati ditembak dari belakang oleh sniper. Di saat-saat terakhirnya, ia sempat berkata lirih kepada anak perempuannya, "Sayang, kakakmu sudah menembakku.."

Baca juga: Charles III Resmi Dinobatkan Jadi Raja Inggris dan Camilla sebagai Ratu

Hetty Green

Keterampilan menghasilkan uang Henrietta "Hetty" Green menjadikannya salah satu wanita terkaya di dunia selama zaman Gilded di akhir abad ke-19.

Namun, ia disebut memiliki naluri keibuan yang buruk. Sikap penghematannya pun melegenda.

Hetty tinggal di flat dengan air dingin yang kotor di Hoboken, NJ dan membuat sabunnya sendiri dari lemak hewani.

Ia juga hanya menggunakan koran sebagai penghangat kaki dan makan oatmeal dingin di mejanya di New York Stock Exchange.

Anak laki-laki Hetty, Ned, menderita lumpuh sejak lahir. Hetty memiliki tekad mencari perawatan medis terbaik untuk putranya itu, asal tidak ada biaya yang harus dikeluarkan.

Mengenakan pakaian lusuhnya yang biasa ia pakai, Hetty membawa putranya ke semua klinik gratis di Manhattan dan Brooklyn.

Setelah menghabiskan semua kemungkinan untuk berobat ke pusat medis gratis, Hetty terpaksa memanggil dokter tetangga yang segera menyarankan Ned untuk amputasi kaki.

Padahal, anggota tubuh itu bisa diselamatkan seandainya lukanya ditangani lebih cepat.

Operasi amputasi itu sendiri tidak dibayar oleh Hetty, melainkan oleh mantan suaminya yang saat itu sudah bangkrut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi