Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ciri Seseorang Alami Disleksia Dewasa, Ini Kata Ahli

Baca di App
Lihat Foto
YiorgosGR
Ilustrasi disleksia
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menjelaskan mengenai sejumlah ciri seseorang mengalami disleksia dewasa, viral di media sosial.

Ciri disleksia dewasa yang diungkapkan dalam unggahan itu di antaranya mudah lupa nama orang, bingung arah, dan mudah lupa password.

Unggahan tersebut diposting oleh akun TikTok @lelyyuniarevelyn pada Minggu (14/5/2023).

Hingga Rabu (17/5/2023) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 60.000 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

"aku bgt. ga bsa ingat nama orang klo ga krn sering ktemu. awal pindah rmh, sampe 6 bulan ga apal nama2 tetangga," kata akun @perempuanpenikmatkopi.

"Waduch kok ak agag gtu ya, dulu mikir cepet bgd, skg lemot dan gampang lupa, lupa nama dan wajah orang, lupa jalan juga," kata akun dengan nama FefaLova.

Lantas, apakah disleksia dewasa memang ada dan apakah ciri-ciri tersebut merupakan disleksia?

Baca juga: 5 Ciri Penyakit Asma yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Penjelasan ahli

Psikolog dari Personal Growth Shierlen Octavia menjelaskan, disleksia secara umum adalah salah satu gangguan belajar yang umum ditemui.

Disleksia ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam menghubungkan bunyi kata dengan huruf-huruf yang menyusunnya.

Adapun gejalanya mulai dari kesulitan ketika diminta membaca, mengeja, hingga mempelajari bahasa asing.

"Biasanya, disleksia sudah dialami sejak masa kanak-kanak. Namun, tidak menutup kemungkinan gejala dan tandanya baru tampak ketika dewasa," kata Shierlen saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Ia menjelaskan, gejala dapat muncul saat dewasa karena kemungkinan seseorang menggunakan strategi yang berbeda dalam belajar di masa kecil untuk mengkompensasi kesulitan belajarnya.

Pada umumnya gejala disleksia pada dewasa yang muncul yakni sebagai berikut:

Namun ia menekan, sebaiknya seseorang tak asal melakukan diagnosa sendiri.

Baca juga: 10 Ciri Anak Cerdas yang Tidak Selalu Diukur dari Skor IQ

Terkait dengan video viral mengenai beberapa hal yang disebut sebagai ciri-ciri disleksia, Shierlen mengatakan, pada dasarnya menyebutkan beberapa hal sebagai suatu gejala gangguan tertentu tidak bisa sembarangan dilakukan.

"Kita perlu melakukan asesmen yang komprehensif untuk dapat menegakkan suatu diagnosis dengan profesional seperti psikolog klinis atau dokter tumbuh kembang anak," ujarnya.

Pihaknya mengingatkan agar tidak sembarangan melakukan self diagnose saat merasakan beberapa gejala tersebut.

"Analoginya seperti kita mengalami pusing dan batuk. Belum tentu, gejala tersebut berarti kita terserang Covid-19. Bisa jadi hal itu dikarenakan kelelahan atau flu akibat perubahan cuaca ekstrem," ujarnya.

Hal demikian menurutnya juga berlaku terhadap seseorang yang mengalami sejumlah gejala sebagaimana disebutkan dalam video viral.

"Tidak semudah itu kita bisa menyimpulkan bahwa yang dialami adalah disleksia tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Gejala tersebut dapat muncul karena latar belakang yang beragam. Misal stres, kelelahan, atau pengaruh dari kondisi fisik yang kurang baik," tuturnya.

Baca juga: Benarkah Hobi Rebahan, Malas Mandi, dan Susah Tidur adalah Ciri Gangguan Jiwa Tahap Awal?

Penyebab disleksia

Shierlen menjelaskan, hingga kini penyebab pasti disleksia masih belum diketahui.

Akan tetapi, riset menunjukkan bahwa penyebab terbesarnya kemungkinan adalah faktor genetik atau turunan.

"Berbagai penelitian juga menemukan adanya struktur dan senyawa kimia yang berbeda pada otak individu yang mengalami disleksia dan yang tidak mengalaminya," paparnya.

Ia juga menjelaskan, disleksia juga bisa disebabkan oleh trauma pada otak karena terserang stroke, kejang, atau kecelakaan.

"Sehingga kemudian gejala baru timbul saat dewasa," katanya.

Baca juga: Bukan Berarti Bodoh, Anak Susah Membaca Bisa Jadi Disleksia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi