Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Retinopati Diabetik, Risiko Gangguan Mata akibat Diabetes

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/PeopleImages
Mengenal retinopati diabetik, risiko gangguan mata akibat diabetes
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.

Di antara sejumlah risiko yang bisa dialami oleh penderita diabetes, salah satu yang perlu diwaspadai adalah efek negatif terhadap penglihatan.

Diabetes diketahui dapat merusak kesehatan mata dari waktu ke waktu hingga menyebabkan kurangnya penglihatan, bahkan kebutaan.

Gangguan kesehatan mata yang dapat dialami penderita diabetes antara lain seperti retinopati diabetik, edema makula (biasanya berkembang bersamaan dengan retinopati diabetik), katarak, dan glaukoma.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua gangguan kesehatan tersebut, jika tidak ditangani sejak dini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah


Retinopati diabetik akibat diabetes

Retinopati diabetik adalah salah satu risiko penyakit diabetes yang perlu Anda waspadai.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus.

Kondisi tersebut terjadi ketika kondisi kadar gula sangat tinggi yang akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata.

Baca juga: Benarkah Kulit Leher Menghitam Tanda Penyakit Diabetes? Ini Kata Dokter

Kondisi ini dapat dialami oleh siapapun yang menderita diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Terutama seseorang yang telah lama menderita diabetes dan memiliki gula darahnya yang tidak terkontrol.

Mulanya, retinopati diabetik hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak memperlihatkan gejala sama sekali.

Namun apabila tidak ditangani segera, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.

Baca juga: Ramai soal Air Rebusan Gambas Disebut Bisa Atasi Diabetes, Benarkah?

Gejala retinopati diabetik

Dilansir laman Centers for Disease Control and Prevention, penderita diabetes yang mengalami retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala ketika sampai pada stadium lanjut, yakni:

Oleh karena itu, jika Anda adalah penderita diabetes, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.

Hal itu dilakukan meski Anda tidak merasakan keluhan apapun pada mata. Sebab diagnosis dan penanganan sejak dini akan sangat membantu melindungi penglihatan Anda.

Baca juga: Mengenal Nefropati Diabetik, Risiko Penyakit Ginjal Penderita Diabetes

Tahapan retinopati diabetik

Retinopati diabetik memiliki 2 tahap utama, yaitu nonproliferatif dan proliferatif. Berikut penjelasannya:

1. Tahap awal (nonproliferatif)

Kondisi di mana dinding pembuluh darah di retina melemah dan membengkak, kemudian membentuk kantung kecil.

Pada kondisi yang parah, kantung ini dapat mengeluarkan cairan hingga darah. Hal tersebut dapat menyebabkan bagian retina membengkak (edema makula).

Edema makula sendiri merupakan penyebab kebutaan paling umum pada orang dengan retinopati diabetik.

Bahkan, sekitar setengah dari penderita retinopati diabetik, mengalami kondisi tersebut.

Baca juga: Apakah Air Kelapa Aman Diminum Penderita Diabetes? Berikut Penjelasannya

2. Tahap lanjut (proliferatif)

Pada tahap ini, retina mulai ditumbuhi pembuluh darah baru. Pembuluh baru ini cukup rapuh dan sering mengalirkan darah ke dalam vitreous (gel bening antara lensa dan retina).

Dampaknya adalah, ketika mengalami pendarahan ringan, Anda akan melihat beberapa bintik hitam yang mengambang dalam penglihatan.

Namun, ketika mengalami banyak pendarahan, penglihatan Anda dapat terhalang sepenuhnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cek Fakta: Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Makanan Manis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi