Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kondisi Kesehatan yang Bisa Diketahui Melalui Kentut

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi kentut berlebih.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kebanyakan orang menganggap bahwa kentut merupakan salah satu hal yang memalukan.

Padahal, tubuh manusia dirancang untuk kentut rata-rata 10-20 per hari.

Kentut adalah produk alami dari sistem pencernaan yang memberi tahu Anda bahwa makanan telah dicerna dengan baik.

Karenanya, kentut kerap memberi rasa lega dan lebih baik, meski kerap menimbulkan bau tak sedap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, kentut dapat memberi sinyal atau tanda mengenai beberapa kondisi kesehatan tubuh.

Baca juga: Studi Ungkap Potensi Manfaat Kesehatan Mencium Bau Kentut, Apa Itu?

Sembelit

Dikutip dari Health, serat dapat menjaga kotoran tetap bergerak dan mencegah sembelit.

Sementara beberapa orang perlu mengonsumsi lebih banyak serat, kentut yang terjadi saat sembelit mungkin bisa menjadi pertanda Anda makan terlalu banyak banyak.

Pasalnya, serat akan menumpuk dan bisa memadatkan fases.

Dengan begitu, kekurangan dan kelebihan serat dapat mengakibatkan sembelit, serta menyebabkan gas berlebihan.

Untuk membuka blokir dan menghentikan gas, minumlah lebih banyak air dan tingkatkan atau kurangi asupan serat secara perlahan.

Baca juga: Ramai soal Mencium Bau Kentut Sendiri Bisa Membuat Rileks, Apakah Hal Itu Normal?

Radang usus

Jika kentut benar-benar berbau busuk, Anda dapat berpikir untuk menyalahkan semua makanan yang kaya akan sulfur, seperti brokoli.

Dalam kebanyakan kasus, baunya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika terus berlanjut, Anda mungkin ingin menemui penyedia layanan kesehatan Anda.

Sebab, sebuah penelitian pada 2017 menunjukkan bahwa bau tersebut mungkin berkaitan dengan penyakit radang usus.

Baca juga: Ramai soal Kentut Vagina, Normal atau Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter Obgyn

Stres

Stres berlebih dapat memengaruhi kentut Anda. Ketika berada di bawah tekanan, Anda mungkin beralih ke makanan yang biasa dikonsumsi, sehingga dapat memengaruhi pencernaan.

Stres juga bisa membuat Anda menelan lebih banyak udara tanpa sengaja.

Tak hanya itu, kecemasan berpengaruh pada sistem gastrointestinal dan mengubah frekuensi buang air besar.

Jika Anda tidak ingin tingkat stres memengaruhi saluran gastrointestinal, cobalah berlatih teknik menghilangkan stres seperti meditasi dan pernapasan dalam.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Menahan Kentut?

Hamil

Jika Anda sering kentut, itu bisa menjadi tanda kehamilan. Saat hamil, tubuh akan bekerja keras memperoduksi banyak hormon, termasuk progesteron.

Progesteron membantu menciptakan lapisan rahim dan mempertahankannya selama kehamilan, dikutip dari Discover Magazine.

Peningkatan progesteron ini dapat mengendurkan dan memperlambat saluran pencernaan.

Kelebihan gas selama kehamilan juga bisa berasal dari bayi yang menekan usus saat mengembang selama kehamilan.

Baca juga: Benarkah Kentut Wanita Lebih Bau dari Pria? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah alasan lain untuk kelebihan gas. Ini bisa diketahui melalui kentut yang disertai sakit perut.

Bahkan jika Anda tidak pernah kesulitan mengonsumsi susu sebelumnya, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya seiring bertambahnya usia.

Produk susu dipecah oleh enzim yang dikenal sebagai laktase, tetapi tubuh menghasilkan lebih sedikit protein ini setelah hari-hari awal kita.

Tingkat laktase yang rendah membuatnya sulit dicerna, kemudian diteruskan ke usus besar yang dihuni bakteri. Bakteri ini akhirnya memecah laktosa.

Kanker perut

Salah satu tanda kanker perut adalah kentut berlebihan disertai dengan sakit perut, muntah darah, dan bau mulut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi