Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warganet Rasakan Udara Dingin, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi suhu rendah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet merasakan udara dingin yang terjadi belakangan ini.

Salah satu warganet yang merasakan udara dingin tersebut adalah akun Twitter ini.

"Jam 1 siang tpi cuaca udah dingin ajaa. Inilah angin muson timur yg membawa udara kering dari Australia yg sedang musim dingij," tulisnya.

Baca juga: BMKG Umumkan Indeks UV Indonesia Tinggi, Apa Bahayanya bagi Kulit?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet ini juga merasakan hal serupa. Efeknya, udara dingin membuat kulit menjadi kering.

"Udara dingin akhir2 ini membuat mukamu mjd kering jg gaksi kawan," tulis akun tersebut.

Udara dingin juga dirasakan warganet yang berada di Bali.

"Bali sangat dingin kawan," tulis pemilik akun Twitter tersebut.

Baca juga: Kapan Puncak dan Berakhirnya Suhu Panas di Indonesia? Ini Kata BMKG


Baca juga: 5 Penyebab Suhu Panas di Indonesia Menurut BMKG

Lantas, bagaimana penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)?

Penyebab suhu dingin 

Prakirawan Cuaca BMKG Bagas Briliano mengatakan, suhu dingin terjadi karena peralihan angin yang disebabkan oleh adanya pola tekanan tinggi di wilayah Australia.

Sehingga, kata Bagas, terjadi pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.

"Angin yang bertiup ini memiliki suhu yang relatif dingin," ujar dia, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Selain itu, Bagas menjelaskan, tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari ini menyebabkan radiasi energi yang dilepaskan ke Bumi tidak lama tersimpan.

Pada siang hari, suhu akan panas akibat sinar Matahari yang sampai langsung ke Bumi.

"Sementara pada malam hari suhu menurun sehingga terasa dingin," tutur dia.

Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung selama musim kemarau.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Paparan Sinar UV dan Cuaca Ekstrem karena Siklon Tropis ILSA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi