KOMPAS.com – Video pemain sepak bola Thailand menyikut pemain lawan dan sebabkan bibir robek 24 jahitan, viral media sosial.
Video itu diunggah oleh akun Twitter ini pada Minggu (14/5/2023).
Terlihat dalam video tersebut pemain yang berkostum merah bernama punggung Aitsaret menyikut lawannya yang bernama Supasan dengan keras.
Akibat sikutan tersebut, Supasan pun tersungkur jatuh merintih kesakitan.
Hingga Kamis (18/5/2023), unggahan video tersebut sudah dilihat lebih dari 7,2 juta kali dan mendapat lebih dari 15.500 likes.
Baca juga: Drama Indonesia Vs Thailand: Manajer Timnas Dipukul, Hujan Kartu Merah, dan Pemain Berdarah
Terjadi dalam pertandingan Thai League 3
Dikutip dari The Thaiger, insiden itu terjadi pada pertandingan putaran Thai League 3 pada Minggu, 13 Maret 2022.
Pelaku yang melancarkan sikutan ala Muay Thai adalah Aitsaret Noichaiboon, pemain dari klub Bangkok FC. Sementara lawan yang disikutnya adalah pemain North Bangkok University FC bernama Supasan Ruangsuphanimit.
Saat itu, Bangkok FC bertamu ke kandang North Bangkok University FC dan mengalami kekalahan cukup telak dengan skor 3-0.
Aitsaret menyikut Supasan pada menit kelima waktu tambahan di babak kedua.
Saat itu Aitsaret terlihat berlari mendekati Supasan dan dengan brutal menyikut menggunakan gaya Muay Thai ke bagian wajah Supasan dengan keras.
Supasan pun dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan total 24 jahitan di bagian bibir atas.
Baca juga: Drama Indonesia Vs Thailand: Manajer Timnas Dipukul, Hujan Kartu Merah, dan Pemain Berdarah
Aitsaret dipecat Bangkok FC
Setelah insiden itu, Bangkok FC segera mengeluarkan pernyataan melalui akun Facebook mereka.
“Bangkok FC ingin menyatakan bahwa kami tidak mendukung tindakan tidak baik dalam bentuk apa pun dalam olahraga, termasuk kekerasan di lapangan sepak bola.
Kami telah memutuskan kontrak Aitsaret Noichaiboon karena kesalahannya terhadap sesama olahragawan dengan segera,” tulis pengumuman klub.
Mereka juga menyampaikan permintaan maaf kepada Supasan atas insiden yang menimpanya dan akan mengambil tindakan agar insiden serupa tidak terulang kembali.
Baca juga: Mengenal Klub Bola Deportivo Palestino, Didirikan Imigran Palestina yang Lari dari Perang
Dihukum 3 tahun oleh FA Thailand
Lebih lanjut melansir dari Bangkok Post, FA Thailand sebagai induk sepak bola di negara tersebut pun merespons insiden itu dengan membentuk tim investigasi dalam proses penyelidikan.
Tim investigasi akhirnya secara bulat memutuskan Aitsaret bersalah karena melanggar kode etik pemain profesional.
Letjen Pol Amnuay Nimmano, ketua komite disiplin FA Thailand kemudian mengumumkan bahwa pelarangan Aitsaret selama tiga tahun yang ditandantangani oleh presiden federasi Pol Gen Somyot Poompunmuang.
Aitsaret pun mendapat hukuman larangan berkegiatan di lingkup FA Thailand selama tiga tahun.
Namun, sejumlah komentator sepak bola Thailand kecewa atas hukuman yang diterima oleh Aitsaret.
Menurut mereka, hukuman yang diberikan kepada Aitsaret terlalu ringan bagi pelanggaran yang sudah dilakukannya.
Baca juga: Mengenal St Pauli, Klub yang Menyatukan Sepak Bola, Musik, dan Gerakan Sosial
Aitsaret minta maaf
Aitsaret akhirnya meminta maaf kepada Supasan pada hari Kamis (17/3/2023) di kantor FA Thailand. Mereka pun saling berpelukan.
“Saya ingin meminta maaf atas apa yang saya lakukan pada hari itu,” kata mantan pemain Bangkok FC.
Menurutnya, saat itu ia terbawa emosi yang kemudian ia tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga terjadi insiden tersebut.
“Saya minta maaf dan saya minta maaf kepada Supasan, timnya, dan semua orang atas insiden itu,” tuturnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Karaiskakis yang Menewaskan 21 Suporter Sepak Bola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.