Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Politikus Pasang Foto Diri di Poster Ucapan Selamat ke Timnas Indonesia, Pakar Seni Soroti Hal Ini

Baca di App
Lihat Foto
Kumpulan poster ucapan selamat untuk timnas Indonesia setelah SEA Games 2023 dari politikus.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Timnas sepak bola Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas SEA Games 2023 usai mengalahkan Thailand.

Prestasi ini mendapat banyak apresiasi mengingat medali emas akhirnya kembali didapatkan skuad Merah Putih setelah 32 tahun.

Sebagai bentuk apresiasi, sejumlah pejabat dan politikus ramai-ramai memasang poster ucapan selamat melalui akun media sosial.

Beberapa poster tersebut salah satunya dikumpulkan akun Twitter ini, Rabu (17/5/2023).

"Selamat pagi, mari rayakan medali emas sepak bola kali ini dengan kepalan tangan dan muka politisi," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam sejumlah gambar yang ia bagikan, terlihat para politikus mengucapkan selamat kepada para pesepak bola Indonesia.

Namun, poster tersebut juga disertai foto atau karikatur sang politikus ditambah nama lengkap, jabatan, dan partai yang mereka wakili.

Poster-poster tersebut kemudian mendapatkan sejumlah reaksi dari warganet lainnya.

"Politisi caper kaya gini gausah dipilih," tulis seorang warganet.

"Prestasi bangsa malah jadi ajang cari muka," kata akun ini.

"Mau dijulidin sampe kapanpun, tiap kali ada prestasi, akan ada 1-10 orang politikus di sudut manapun di negeri ini yang akan posting seperti ini," komentar lainnya.

Hingga Kamis (18/5/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 290.700 kali, disukai 1.911 akun Twitter, dan dibagikan 699 kali.

Baca juga: Memaknai Poster Saat Demo Mahasiswa yang Bikin Senyum, Cermin Politik Nir-kekerasan


Pandangan pakar seni

Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso mengungkapkan, tindakan pejabat maupun politisi yang memberikan ucapan selamat atas prestasi atlet nasional sebenarnya boleh saja dilakukan.

"Walau ada kesan aji mumpung atas prestasi atlet, padahal tidak korelasi sama sekali atas jabatan yang didudukinya," kata Basnendar kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Menurutnya, ucapan selamat melalui poster tersebut terkesan hanya untuk mendongkrak popularitas atau kepentingan lainnya. Ini terutama menjelang Pileg dan Pilpres 2024.

Baca juga: Beredar Poster Ajakan Tak Unggah Berita tentang Covid-19, Ini Kata Psikolog

Soroti aspek desain di poster

Co-founder lembaga Komunikotavisual ini juga menyoroti desain yang digunakan dalam poster ucapan selamat tersebut.

"Dari aspek estetika visualnya, poster dibuat dengan seadanya tanpa melihat unsur-unsur yang ada di sebuah poster, seperti layout, tipografi, ilustrasi, dan aspek lainnya," jelasnya.

Selain itu, pemilihan tulisan di bagian headline dan subheadline juga belum tertata sesuai kebutuhan dan tujuan poster tersebut.

Ia menyatakan bahwa kebanyakan tulisan di poster masih bersifat personal dan untuk kampanye politikus atau lembaga dan partai politik yang diusungnya.

"Banyak ilustrasi poster berupa foto pejabat atau anggota partai politik yang kurang serasi dengan tema ucapan tersebut," lanjutnya.

Baca juga: Beredar Poster Konser Lesti-Billar Bersemi Kembali, Indosiar: Tidak Benar!

Basnendar mencontohkan, di kebanyakan foto poster, politikus terlihat memasang pose atau gestur formal. Ada juga yang memakai jas dan berpeci seoal-olah poster untuk kampanye.

Padahal, fotonya dipakai untuk poster ucapan selamat kepada atlet. Namun, posisi politikus dalam foto tersebut seakan bukan dalam rangka mendukung raihan prestasi atlet.

"Atau ada yang tampilan pejabat atau tokoh tersebut ditampilkan cenderung dominan dan lebih besar proporsinya dibanding dengan foto atletnya," tambahnya.

Prinsip desain

Basnendar menyarankan agar pembuat poster serupa memperhatikan beberapa prinsip desain, yaitu:

  1. Proporsi visual pejabat tidak terlalu dominan dibandingkan atlet.
  2. Pejabat memakai pakaian dan pose yang sesuai dengan konten poster.
  3. Pemilihan headline dan subheadline masih selaras dengan pesan dalam poster.

"Poster dibuat tidak hanya sekedar aji mumpung dan hanya mendompleng popularitas semata," pungkasnya.

 Baca juga: Viral Poster soal Jam Piket Organ Tubuh, Benarkah? Ini Kata Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi