KOMPAS.com - Gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,8 mengguncang wilayah Tenggara Kepulauan Loyalty di Kaledonia Baru pada Jumat (19/5/2023) pukul 09.57 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa berlokasi di laut dengan kedalaman 37 kilometer.
Episenter gempa terletak pada koordinat 23,19 derajat Lintang Selatan dan 170,70 derajat Bujur Timur.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal.
"(Gempa) akibat adanya aktivitas pada zona outer rise (sumber gempa di luar zona subduksi) Lempeng Australia di sebalah Tenggara Kaledonia Baru," ujar dia, kepada Kompas.com, Jumat sore.
Baca juga: Gempa M 4,1 Guncang Jakarta Timur, BMKG: Gempa Deep Focus
Gempa tidak berdampak ke Indonesia
Daryono menuturkan, gempa dilaporkan memicu tsunami kecil pada tide gauge di Pulau Mare yang tercatat setinggi 15 cm pada pukul 10:33 WIB.
"Namun demikian, hasil analisis pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa tsunami kecil ini tidak akan berdampak hingga wilayah Indonesia," kata dia.
Untuk itu, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir terkait ancaman tsunami dari gempa di Kepulauan Loyalty tersebut.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 11.55 WIB, gempa tersebut diikuti oleh 6 gempa susulan signifikan dengan magnitudo M 4,9 hingga M 6,3.
Baca juga: Dampak Gempa M 6,3 Jepang, 1 Orang Tewas, 21 Luka-luka
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona outer rise karena gata tarikan (extensional) tektonik," terang Daryono.
Berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa di wilayah Kepulauan Loyalty menimbulkan guncangan di Pulau Mare.
Pulau Mere merupakan sebuah pulau terdekat pusat gempa yang guncangannya mencapai skala intensitas III-IV MMI atau dirasakan oleh banyak orang.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
Baca juga: Analisis Gempa M 5,1 Banten Rabu Petang, Terjadi akibat Aktivitas Sesar Aktif
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.