KOMPAS.com - ABK (16), anak Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo meninggal dunia secara tidak wajar pada Kamis (18/5/2023).
Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Elisabeth, Kota Semarang, Jawa Tengah usai dilaporkan kejang-kejang di sebuah indekos.
Pihak keluarga kemudian melaporkan peristiwa meninggalnya ABK ke Polrestabes Semarang.
Berikut fakta anak Pj Gubernur Papua Pegunungan meninggal usai kejang-kejang di indekos.
Baca juga: 5 Fakta Lansia Ditusuk Tetangga hingga Tewas di Depok
1. Diajak minum minuman keras
Sebelum meninggal, ABK diajak oleh temannya pergi ke sebuah indekos di Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (18/5/2023).
Diberitakan oleh Kompas.com, ia diajak oleh temannya untuk menenggak minuman keras (miras). Setelahnya, ABK dilaporkan mengalami kejang-kejang.
ABK kemudian dilarikan ke RS Elisabeth untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong.
ABK sendiri bertempat tinggal di daerah Penggaron, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
2. Pihak keluarga buat laporan ke polisi
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbantoruan mengonfirmasi peristiwa meninggalnya ABK.
Ia mengatakan, pihak keluarga telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang pada Jumat (19/5/2023).
"Korban berusia 16 tahun masih pelajar. Dari pihak ibunya membuat laporan polisi di sini," ujar Donny.
Setelah menerima laporan, polisi mendatangi lokasi ABK menenggak miras untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Seorang Penjual Obat Herbal Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa
3. Polisi temukan botol miras
Dari olah TKP, polisi menemukan botol miras di kamar indekos namun penyelidikan soal kematian ABK masih berlanjut.
Olah TKP digelar ketika ABK masih berada di RSUD dr Kariadi, Kota Semarang untuk kepentingan otopsi.
"Sekarang ini masih menunggu hasil otopsi, sedang dilakukan otopsi. Masih kami cek dulu, hasil otopsinya seperti apa. Ditemukan botol miras, amer, kawa-kawa itu ada," kata Donny.
4. Dokter temukan luka lecet
Dilansir dari Kompas.com, dokter yang memeriksa ABK menemukan luka lecet di tubuh korban.
Sementara itu, polisi menduga ABK mati lemas namun penyebab meninggalnya korban masih didalami dengan pemeriksaan lanjutan.
Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, pemeriksaan lanjutan meliputi mikrobiologi, patologi, dan toksikologi.
"Kami masih menunggu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan," kata Irwan, dikutip dari Antara.
5. ABK dikenal ramah dan pendiam
Soal meninggalnya ABK, Sunarso selaku tetangga korban mengaku bahwa perempuan berusia 16 tahun ini merupakan remaja yang ramah dan pendiam.
Sunarso mengatakan bahwa ayah ABK Nikolaus Kondomo berasal dari Merauke yang sebelumnya berdinas di Kejaksaan Tinggi Papua. Sementara ibu ABK berasal dari Purwodadi, Jawa Tengah.
"Anaknya itu kecil, pendiam, dan ramah. Kalau di rumah itu enggak pernah ke mana-mana. Makanya, saya kaget lihat berita di internet," tutur tetangga ABK dikutip dari Kompas.com.
ABK kemudian dimakamkan di pemakaman Katolik Desa Jatiharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (20/5/2023).
(Sumber: Kompas.com/Titis Anis Fauziyah | Editor: Robertus Belarminus, Muhammad Syahrial).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.