Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek yang Muncul Ketika Berhenti Minum Kopi?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Pheelings Media
Apa dampak yang terjadi ketika berhenti minum kopi?
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Minum kopi setiap hari sudah menjadi salah satu kebiasaan bagi sebagian orang.

Meski begitu, terlalu sering minum kopi ternyata juga dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti gigi kuning, mulas, susah tidur, dan beberapa masalah lainnya.

Untuk itu, beberapa orang memilih untuk mengurangi konsumsi kopi harian mereka. Bahkan, ada juga yang mencoba menghentikan total kebiasaan minum kopi.

Dikutip dari Verywellmind, kebanyakan orang yang secara teratur mengonsumsi minuman berkafein setidaknya akan mendapatkan beberapa gejala saat mereka melakukan penarikan kafein (mengurangi asupan atau berhenti minum kopi).

Misalnya, saat seseorang melewatkan kopi pagi, ia mungkin akan merasakan beberapa efek tidak menyenangkan pada beberapa jam kemudian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, efek tersebut juga beragam dari cukup ringan hingga parah, tergantung pada asupan kafeinnya.

Baca juga: Adakah Dampak Minum Kopi Sore bagi Kesehatan?

Efek yang muncul ketika berhenti minum kopi

Lihat Foto
Unsplash/Mike Kenneally
Dampak berhenti minum kopi.
1. Sakit kepala

Dilansir dari Healthline, sakit kepala adalah salah satu gejala dari penarikan kafein yang paling sering dilaporkan.

Ini karena kafein dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit dan memperlambat aliran darah.

Satu studi pada 2009 menemukan, 250 miligram kafein (kurang dari tiga cangkir kopi) dapat mengurangi aliran darah otak sebanyak 27 persen.

Perubahan aliran darah yang secara tiba-tiba inilah yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Efek yang ditimbulkan dari sakit kepala pun berbeda-beda tergantung tingkat keparahan saat otak beradaptasi dengan peningkatan darah.

Sakit kepala akan mereda ketika otak sudah bisa beradaptasi dengan peningkatan aliran darah tersebut.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Dehidrasi? Ini Penjelasannya

2. Kelelahan

Banyak orang bergantung pada secangkir kopi setiap hari untuk memberi mereka dorongan energi.

Kafein membantu meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan dengan memblokir reseptor untuk adenosin serta neurotransmitter yang dapat membuat seseorang merasa mengantuk.

Namun, menghilangkan kafein dalam konsumsi harian Anda dapat memiliki efek sebaliknya, yakni menyebabkan kantuk dan kelelahan.

Sebagai contoh, sebuah studi pada 2012 terhadap 213 konsumen kafein menunjukkan bahwa menjauhkan diri dari kafein selama 16 jam menyebabkan peningkatan perasaan lelah.

Terlebih lagi, mereka yang mengonsumsi kafein setiap hari memiliki gejala penarikan yang lebih parah, termasuk kelelahan, daripada mereka yang hanya meminumnya beberapa kali seminggu.

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Es Kopi atau Kopi Panas?

3. Kecemasan

Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Pada orang yang sensitif terhadap kafein, satu cangkir kopi dapat menyebabkan mereka merasa gelisah dan cemas.

Meskipun mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perasaan cemas, menghentikannya juga dapat menyebabkan efek samping ini.

Kecemasan adalah gejala yang sering dilaporkan pada orang yang menarik diri dari konsumsi kafein secara teratur.

Hal ini karena tubuh dapat menjadi ketergantungan secara mental dan fisiologis dan menyebabkan perasaan cemas.

Baca juga: Apakah Plus Minus Minum Kopi Sebelum Berolahraga?

4. Sulit berkonsentrasi

Salah satu alasan orang memilih mengonsumsi kafein dalam bentuk kopi, teh, atau minuman berenergi adalah untuk meningkatkan konsentrasi.

Minuman berkafein biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan fokus.

Kafein meningkatkan kadar adrenalin (juga dikenal sebagai epinefrin), hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal sebagai bagian dari reaksi normal tubuh terhadap stres.

Selain itu, juga meningkatkan aktivitas neurotransmiter rangsang dopamin dan norepinefrin.

Kombinasi reaksi ini meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, menstimulasi otak, serta menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan peningkatan fokus.

Mengurangi atau menghilangkan asupan kafein secara bertahap bisa berdampak negatif pada konsentrasi. Ini karena tubuh Anda berjuang untuk terbiasa berfungsi tanpa kafein.

Baca juga: Manfaat Menambah Santan ke Dalam Kopi, Meningkatkan Imun dan Turunkan Berat Badan

5. Suasana hati buruk

Kafein terkenal karena kemampuannya untuk meningkatkan suasana hati.

Kemampuan ini dapat memblokir adenosin yang tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati.

Satu studi kecil yang mengevaluasi efek jangka pendek kopi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kopi berkafein mengalami peningkatan suasana hati yang lebih besar setelah 30 menit dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kopi tanpa kafein.

Selain itu, banyak penelitian telah mengaitkan konsumsi kafein secara teratur dengan penurunan risiko depresi.

Misalnya, tinjauan besar terhadap 12 penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak memiliki risiko depresi 24 persen lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi kopi dalam jumlah yang lebih sedikit.

Menurut penelitian dari 2008, efek stimulan kafein dapat menyebabkan perasaan senang dan peningkatan energi.

Karena alasan ini, suasana hati mungkin terpukul jika Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi kafein.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Pagi bagi Kesehatan

6. Tremor

Meski tidak sesering gejala lainnya, mereka yang memiliki ketergantungan serius pada kafein dapat mengalami tremor jika berhenti mengonsumsi kafein.

Karena kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, efek samping umum dari minum terlalu banyak termasuk merasa gelisah, cemas, dan tangan gemetar.

Tremor terkait penarikan kafein biasanya terjadi di tangan dan hanya berlangsung selama 2 hingga 9 hari.

Jika Anda mengalami tremor tangan yang berlangsung lebih dari 9 hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab lainnya.

Baca juga: Apa Manfaat Menaburkan Garam ke Dalam Secangkir Kopi?

7. Tingkat energi menurun

Minuman berkafein sering digunakan sebagai pendorong untuk memberikan energi yang dibutuhkan untuk melewati hari atau mengimbangi kurang tidur.

Menyeruput secangkir kopi atau minuman berenergi meningkatkan konsentrasi, meningkatkan detak jantung, dan meningkatkan gula darah, yang menyebabkan peningkatan energi fisik dan mental.

Efek yang diinginkan ini dapat menyebabkan ketergantungan kafein, menyebabkan kebutuhan akan lebih banyak kafein untuk menghasilkan dorongan energi yang sama.

Inilah sebabnya mengapa energi mereka rendah ketika seseorang mengurangi atau menghilangkan kafein.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi