Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini 19 Aplikasi Berbahaya di Play Store yang Tak Boleh Diinstal

Baca di App
Lihat Foto
cnet.com
Ilustrasi Google Play Store
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Belasan aplikasi mengandung perangkat lunak berbahaya atau malware menyusup di antara beragam aplikasi di Google Play Store.

Berdasarkan laporan terbaru perusahaan perangkat lunak anti-malware, Malwarefox (16/3/2023), setidaknya ada 19 aplikasi yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi pengguna.

Sejumlah aplikasi untuk perangkat Android tersebut telah disusupi program perangkat lunak berbahaya, seperti Trojans, Adware, Spyware, Keyloggers, dan lainnya.

Diberitakan The Daily Mail (29/4/2023), Android kerap menjadi sasaran serangan lantaran merupakan sistem operasi open source.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artinya, perangkat Android dapat menjalankan aplikasi dari pihak ketiga mana pun, berbeda dengan perangkat iOS.

Lantas, mana saja aplikasi berbahaya di Play Store?

Baca juga: 35 Aplikasi Berbahaya di Google Play Store, Sudah Diunduh Lebih dari 2 Juta Kali


Aplikasi berbahaya di Play Store

Merujuk laman Malwarefox, penjahat dunia maya mengunduh aplikasi biasa dari Play Store dan menambahkan kode berbahaya ke dalamnya.

Kemudian, mereka mengirimkan versi modifikasi aplikasi ke Play Store dengan nama baru.

Penjahat dunia maya umumnya masih mencantumkan deskripsi fungsi aplikasi, sehingga korban tidak menyadari bahaya yang mengintai apabila mengunduh dan menginstalnya.

Berikut aplikasi berbahaya di Play Store yang wajib segera dihapus:

1. Harly Trojan, terdapat di aplikasi: 2. Joker Spyware, terdapat di aplikasi: 3. Malware lain, terdapat di aplikasi:

Baca juga: 8 Fitur Tersembunyi di Android 13, Sudah Coba?

Jenis malware terbaru

Berikut jenis malware terbaru yang menyusup di Google Play Store:

1. Joker

Joker adalah spyware yang mengumpulkan daftar kontak, pesan SMS, dan detail tentang perangkat.

Joker juga memiliki kemampuan untuk mendaftarkan perangkat ke layanan premium tanpa persetujuan pemilik.

2. Harly Trojan

Harly memperoleh data tentang perangkat pengguna, terutama data tentang jaringan seluler dengan cara yang tidak benar.

3. Fake Dolphin

Fake Dolphin adalah program jahat yang menawarkan browser Dolphin sebagai alternatif untuk peramban atau mesin pencarian.

Kendati demikian, Dolphin adalah peramban palsu yang berisi Trojan. Peramban ini secara otomatis akan mendaftarkan pengguna ke layanannya tanpa izin.

Adapun umumnya, pengguna terpaksa mengunduh peramban Dolphin melalui pengalihan yang tidak disengaja.

4. GinMaster

GinMaster atau dikenal sebagai GingerMaster, pertama kali terdeteksi pada 2011. Setelah memasuki perangkat, GinMaster akan menginstal root shell, sehingga tidak terdeteksi.

Penggunaan malware ini biasanya untuk mencuri informasi sensitif, mengontrol perangkat dari jarak jauh, memata-matai, dan masih banyak lagi.

5. ExoBot

ExoBot adalah salah satu malware Android perbankan paling berbahaya.

ExoBot akan meletakkan ikon aplikasi perbankan yang tampak sah, sehingga pengguna mengkliknya dan memasukkan data kredensial mereka.

Baca juga: LockBit Klaim Sebar Data Nasabah BSI, Pakar Siber Imbau Masyarakat Lakukan Ini

6. APV

Android Police Virus (APV) adalah sejenis ransomware, yakni dapat memblokir seluruh sistem dan mengenkripsi semua file dan aplikasi dalam perangkat.

7. FakeInst

FakeInst adalah salah satu malware Android yang paling banyak tersebar. Tampak tak berbahaya, tetapi setelah diinstal, malware ini secara otomatis mengirimkan pesan teks dengan tarif premium.

8. Malware BlackRock

BlackRock adalah malware tipe Trojan yang dianggap mencuri informasi perbankan dari aplikasi seperti Gmail, Uber, Amazon, Netflix, dan lainnya.

9. OpFake

OpFake merupakan keluarga virus yang menyerang peramban Opera Browser.

Penyerang di belakang OpFake secara diam-diam memantau aktivitas pengguna dan mengirimkan SMS dengan tarif premium melalui perangkat korban.

Adapun perangkat lunak berbahaya ini tersebar dengan berbagai cara, seperti melalui pop-up yang menarik, pembaruan Opera palsu, dan banyak lagi.

10. Basebridge

Basebridge adalah malware jenis spyware yang menyusup ke perangkat Android. Perangkat lunak ini terkenal untuk memata-matai pengguna, mencuri data sensitif, dan mengirimkannya ke peretas.

Baca juga: Hacker Ransomware LockBit Klaim Curi 15 Juta Data BSI, Pakar: Diperkirakan sejak Libur Lebaran

Hindari unduh aplikasi tak penting

Guna mencegah perangkat terserang malware, pengguna Android diimbau untuk tidak mengunduh aplikasi yang tak terlalu dibutuhkan.

Selain itu, pastikan pula untuk memeriksa ulasan Google Play Store sebelum mengunduh suatu aplikasi.

Apabila menemukan aplikasi dengan banyak unduhan tetapi sedikit atau tanpa ulasan, sebisa mungkin hindari untuk mengunduhnya.

Berhati-hati juga terhadap aplikasi yang meminta izin khusus, terutama jika tak ada hubungannya dengan fungsi aplikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi