Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kucing Jadi Galak Setelah Sterilisasi, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@kochengfs
Tangkapan layar twit soal kucing jadi galak setelah steril
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan alasan kucing menjadi galak setelah sterilisasi, ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun Twitter ini pada Jumat (19/5/2023) petang, pengunggah menceritakan bahwa kucing betinanya yang baru saja disteril menjadi galak ke kucing lain dan dirinya.

"Betinaku baru steril Senin lalu, tapi dia jadi galak ke kucing lain dan ke aku juga, apa ini after effect steril? Atau ada yg kaya gitu juga?" kata pengunggah.

Menanggapi pengunggah, beberapa warganet turut membagikan pengalaman kucing menjadi galak setelah proses sterilisasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Samaaaa ini dia setelah steril jd benci banget sama anak2nya dan orang rumah jadi tinggal di rumah orang, balik juga cuma makan berak doang tapi kadang gak balik kalo gak dijemputt," komentar salah satu warganet.

"Sama kayak dwaekki jadi dikit2 gigit. Apalagi kalo laper baperan bener. Kalo lagi ngajak maen juga suka nyelengkat aku," tulis warganet lain.

Adapun hingga Minggu (21/5/2023), unggahan ini telah menuai lebih dari 1,4 juta tayangan, 970 twit ulang, dan 21.300 suka dari warganet.

Lantas, benarkah kucing yang telah disteril menjadi galak?

Baca juga: Beredar Foto Kucing Raksasa Seukuran Manusia pada Zaman Dulu, Benarkah?


Kucing galak setelah steril karena waspada

Dosen Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, drh Aji Winarso menjelaskan, secara umum kucing yang telah disteril akan menjadi lebih jinak.

Steril atau sterilisasi kucing sendiri adalah tindakan pengangkatan organ reproduksi pada betina maupun jantan agar kucing tidak dapat menghasilkan keturunan.

Menilik kasus di media sosial, Aji mengatakan bahwa kemungkinan kucing masih merasakan sakit setelah sterilisasi.

"Kasus di media sosial tersebut karena kucing masih ada rasa takut atau rasa sakit bekas operasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Lantaran merasa sakit atau takut, kucing akan menjadi lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, termasuk dengan bersikap galak pada pemiliknya.

Menurut Aji, luka bekas sterilisasi pada kucing betina biasanya akan sembuh dalam 14 hari atau dua minggu.

"Jadi bisa saja itu (sikap galak) bertahan hingga dua minggu," terang Aji.

Saat stres dan nyeri hilang serta kondisi kembali normal, lanjut Aji, sikap galak kucing kemungkinan akan hilang.

Namun, apabila kucing memang memiliki temperamen atau sifat tidak ramah, maka tidak serta merta bisa langsung menjadi jinak setelah steril.

"Disarankan kucing disteril sejak remaja, supaya temperamen jinak dan kalem," kata Aji.

Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?

Bisa jadi karena hamil muda

Senada, dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Bogor, Jawa Barat, Supratikno menjelaskan, kucing yang telah disteril seharusnya menjadi lebih kalem.

"Seharusnya tidak ya, justru seharusnya menjadi lebih kalem karena hormon estrogen pada betina dan testosteron pasa jantan jadi tidak ada lagi," ungkapnya saat dihubungi terpisah, Minggu.

Kendati demikian, menurut Supraktikno, patut dipertanyakan apakah kucing betina saat disteril tidak dalam kondisi hamil muda.

Sebab, pada beberapa kasus, sterilisasi kucing yang sedang hamil muda akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, tepatnya hormon progesteron tiba-tiba turun.

"Sehingga memengaruhi perilaku kucing menjadi agresif," jelasnya.

Untuk itu, dia melanjutkan, sterilisasi kucing betina yang tengah hamil tidak seharusnya dilakukan kecuali terdapat indikasi patologis.

Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan

Dampak sterilisasi kucing

Sterilisasi membawa beberapa dampak yang bermanfaat bagi kucing dan lingkungan sekitar.

Supraktikno menerangkan, selain relatif lebih jinak, kucing juga tidak akan menunjukkan tanda-tanda birahi lagi.

"Kucing menjadi lebih tenang dan tidak mau berkelahi karena sifat mempertahankan teritorinya menjadi lebih rendah," tuturnya.

Bukan hanya itu, pada kucing jantan, juga tidak akan lagi melakukan spraying atau menyemprotkan air seni untuk menandai wilayah.

"Nafsu makan meningkat dan laju metabolisme menurun, sehingga kucing menjadi lebih mudah gemuk," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi