Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan Penyebab Penuaan Dini pada Kulit

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Evgeny Atamanenko
Ilustrasi wajah, penuaan kulit.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Seiring waktu, tubuh manusia secara alami akan menua. Namun, penuaan pada kulit bisa terjadi lebih cepat dari seharusnya.

Penuaan dini terjadi ketika efek khas dari bertambahnya usia terjadi lebih awal. Saat itu, kulit akan tampak lebih tua dari usia yang sebenarnya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, tanda-tanda penuaan dini paling umum muncul pada kulit. Di antaranya adalah kerutan, bintik-bintik penuaan, kekeringan atau kehilangan warna kulit.

Kebiasaan-kebiasaan berikut dapat mempercepat proses penuaan pada kulit:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kualitas tidur yang buruk

Banyak studi menunjukkan, kualitas tidur yang buruk atau tidak cukup dapat membuat sel menua lebih cepat.

Untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik, tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari agar tubuh mengikuti jadwal.

Batasi kafein pada sore hari dan tidur dengan mematikan lampu akan mendukung proses tidur Anda.

Baca juga: Ramai soal Cacing Masuk ke Dalam Kulit Tangan Bocah, Penyakit Apa Itu?

2. Stres

Jika Anda kerap mengalami stres, tubuh akan memompa horman stres tanpa henti, sehingga menyebabkan penuaan dini.

Kortisol yang merupakan hormon stres utama, akan memecah kolagen yang menyebabkan kulit kendur dan keriput.

Stres kronis dapat mempercepat proses penuaan karena peradangan yang meningkat itu.

3. Merokok

Saat Anda merokok, racun dalam nikotin mengubah sel-sel dalam tubuh. Racun ini memecah kolagen dan serat elastis di kulit Anda.

Hal ini dapat menyebabkan kulit kendur, keriput, serta wajah cekung dan tirus.

4. Menggosok mata terus-menerus

Dikutip dari Everyday Health, kantong di bawah mata adalah bagian dari proses penuaan alami dan terjadi saat otot di sekitar mata melemah.

Bagi mayoritas orang, menggosok mata bukan menjadi masalah dan tidak akan menimbulkan efek permanen.

Namun, menggosok mata terus menerus dapat menimbulkan masalah dengan meningkatkan peradangan di area tersebut dan dapat memengaruhi garis sekitar mata.

Baca juga: Ramai soal Kulit Tangan Kering dan Mengelupas, Apa Penyebabnya? Ini kata Dokter

5. Menghirup sedotan

Jika Anda kerap minum menggunakan sedotan, ini dapat menyebabkan garis-garis halus di sekitar mulut yang menjadi tanda penuaan kulit.

Saat menyeruput sedotan, Anda berarti mengaktifkan otot-otot di sekitar bibir. Semakin aktif otot tersebut, maka semakin besar kemungkinan mendapat garis kulit.

6. Mengandalkan riasan untuk tabir surya

Untuk melindungi kulit dari penuaan dini, SPF merupakan solusi terbaik.

Sebuah studi menemukan, paparan sinar ultraviolet (UV) bertanggung jawab atas 80 persen tanda penuaan wajah yang terlihat, termasuk kerutan dan perubahan pigmentasi.

Tetapi, jika Anda mengandalkan riasan yang mengandung SPF untuk memblokir sinar UV yang berbahaya, itu mungkin tidak cukup melindungi kulit Anda.

Untuk itu, Anda perlu mengoleskan tabir surya atau pelembap dengan SPF spektrum luas sebelum merias wajah.

Baca juga: Waspadai, 5 Tanda Kanker Kulit yang Jarang Disadari

7. Mengabaikan leher dan tangan

Sinar ultraviolet adalah satu-satunya faktor risiko penuaan yang paling dapat dicegah.

Sayangnya, pengguna SPF kerap mengabaikan leher dan tangan.

Padahal, leher bisa berubah warna dan terlihat lebih tua akibat paparan sinar matahari jangka panjang.

8. Jarang memakai kacamata hitam

Kacamata hitam melindungi mata dari sinar UV yang dapat merusak kelopak mata, kornea, lensa, dan retina.

Gerakan berulang seperti menyipitkan mata, tertawa, dan mengerutkan kening membuat garis dan kerutan di wajah dalam jangka panjang.

Semakin Anda mengaktifkan otot dalam ekspresi wajah, semakin Anda akan mulai lihat lipatan saat wajah Anda diam.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Kulit akibat Kamitetep

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi