Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Ternyata Bisa Tingkatkan Kolesterol, Termasuk Kopi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/I KKADEK FERRY DWI YANTA
Kopi ternyata dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tubuh pada dasarnya membutuhkan kolesterol atau zat lemak yang ada dalam darah untuk tetap sehat.

Namun, menurut Kementerian Kesehatan, kadar yang terlalu tinggi dapat memperburuk sirkulasi darah dan berimbas pada peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kadar kolesterol dalam tubuh sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetik, jenis kelamin, dan pola makan.

Khusus pola makan, konsumsi beberapa makanan terutama dengan kandungan kolesterol tinggi dapat meningkatkan kadarnya dalam darah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya itu, sejumlah hidangan bahkan dengan kolesterol rendah juga ternyata masuk dalam daftar makanan yang mampu menaikkan kadar koleseterol.

Lantas, apa saja makanan dan minuman yang menaikkan kadar kolesterol?

Baca juga: Nyeri di Belakang Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol, Kapan Harus Cek?

Makanan yang meningkatkan kolesterol

Dilansir dari berbagai sumber, beberapa makanan dan minuman yang kerap dianggap menyehatkan ternyata membawa pengaruh terhadap kadar kolesterol.

Berikut daftarnya:

1. Makanan berlabel "rendah kolesterol"

Makanan dengan label "rendah kolesterol" dapat memicu kenaikan kadar kolesterol, seperti dilansir dari WebMD.

Hal tersebut berkat kandungan lemak jenuh yang tinggi di beberapa produk makanan rendah kolesterol.

Tak banyak disadari, konsumsi lemak jenuh inilah yang turut meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.

Untuk itu, sebelum membeli, pastikan untuk memeriksa dan mempelajari terlebih dahulu tabel nutrisi yang ada pada kemasan produk.

2. Kopi

Minum kopi dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah, meski tergantung pada cara menyeduhnya.

Dikutip dari Medical News Today, kopi tanpa filter dapat meningkatkan kadar kolesterol, sedangkan kopi instan dan kopi filter cenderung tidak memengaruhinya.

Selain itu, risiko peningkatan kadar kolesterol juga bergantung pada seberapa banyak kopi yang dikonsumsi serta seberapa sensitif seseorang terhadap kafein.

Risiko peningkatan kadar kolesterol serum juga bergantung pada seberapa banyak kopi yang diminum seseorang dan seberapa sensitif mereka terhadap kafein.

Baca juga: Tak Banyak Disadari, Kebiasaan Melewatkan Sarapan Ternyata Picu Kolesterol Tinggi

3. Granola

Granola adalah campuran oat, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, dengan terkadang ditambah gula, madu, rempah, atau buah kering.

Granola sering dicap sebagai makanan sehat yang biasanya dikonsumsi saat sarapan.

Kendati demikian, makanan renyah ini sering kali disertai dengan porsi lemak jenuh yang besar.

Bahkan, produk granola yang berlabel "rendah lemak" bisa lebih tinggi lemak jenuhnya daripada beberapa jenis sereal lainnya.

Hal ini yang dikhawatirkan akan berpengaruh buruk terhadap kadar kolesterol dalam darah.

Di sisi lain, menurut Healthline, granola mengandung oat yang menjadi sumber beta-glucan, sejenis serat dengan fungsi penurun kadar kolesterol total dan LDL.

Guna mengantisipasi lonjakan kolesterol, pastikan produk granola yang dipilih tak banyak mengandung lemak jenuh.

Baca juga: 7 Jenis Kacang yang Ampuh Menurunkan Kolesterol, Apa Saja?

4. Batangan energi

Energy bar, snack bar, atau batangan energi adalah makanan kemasan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah relatif tinggi.

Makanan ini banyak diminati karena praktis dan cocok dikonsumsi saat diet sebagai pengganti camilan berkalori tinggi.

Camilan ini juga cocok bagi seseorang yang gemar berolahraga jangka panjang, seperti berlari.

Meski dianggap pilihan baik, tetapi sejumlah produk batangan energi ternyata mengandung lemak jenuh dalam jumlah tak sedikit.

Bahkan, dilansir dari laman Express UK, camilan ini seharusnya dilihat sebagai makanan yang hanya masuk tubuh saat dalam kondisi darurat saja.

Energy bar juga harus digunakan dengan cara yang mirip seperti saat tubuh memanfaatkan lemak visceral, yakni sebagai sumber energi cadangan.

Untuk itu, makanan padat energi yang dikemas dengan banyak gula dan lemak, tanpa banyak serat, vitamin, atau mineral ini tidak akan menjadi makanan yang baik.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Ikan yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi!

5. Beberapa jenis susu

Susu membantu tubuh mendapatkan kalsium dan vitamin D. Namun, beberapa jenis susu mengandung koleseterol tinggi yang akan meningkatkan kadarnya dalam tubuh.

Belum lagi susu dengan kandungan lemak tinggi yang turut menaikkan kadar kolesterol jahat, seperti menurut Healthline.

Sebagai antisipasi agar kolesterol tidak melonjak, cobalah untuk mengganti susu dengan pilihan lebih sehat dan rendah lemak, seperti:

  • Oat milk
  • Susu almond
  • Susu kedelai
  • Susu skim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi