Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ular Punya Telinga untuk Mendengar Mangsanya?

Baca di App
Lihat Foto
kuritafsheen/ Freepik
Ilustrasi ular piton.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Ular adalah salah satu hewan yang paling berbahaya di dunia.

Meski begitu, ular merupakan hewan yang unik, dengan tubuh tanpa kaki, lidah yang menjentikkan, dan kemampuan untuk melahap mangsanya secara utuh.

Kebanyakan ular mengandalkan indera penciuman untuk berburu mangsa, meskipun mereka juga menggunakan penglihatan dan suara.

Tapi, apakah ular punya telinga?

Baca juga: Mengapa Ular Tidak Bisa Diusir Menggunakan Garam? Ini Alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Ular tidak memiliki telinga

Seorang ahli herpetologi di Field Museum di Chicago, Sara Ruane mengatakan, seperti kebanyakan reptil, ular tidak memiliki struktur telinga luar.

Namun, mereka memiliki tulang telinga di kepala mereka yang mereka gunakan untuk mendengar.

"Ketika Anda berpikir tentang hewan, apakah itu anjing atau kelinci, mereka mendengar suara dari arah yang berbeda dan menggeser telinga luar mereka untuk menangkap suara itu dengan lebih baik jika itu terjadi lagi," kata Ruane dikutip dari Live Science.

"Telinga bagian dalam adalah bagian di mana mur dan baut pendengaran yang sebenarnya terjadi," sambungnya.

Baca juga: 7 Aroma yang Ampuh Mencegah Ular Masuk Rumah, Apa Saja?

Tidak seperti anjing atau kelinci, ular hanya memiliki mur dan baut di bagian telinga. Telinga biasanya terdiri dari tiga bagian utama, yakni:

  1. Telinga luar digunakan untuk memusatkan suara pada gendang telinga, yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah.
  2. Telinga tengah berisi tiga tulang yang mengirimkan suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam melalui getaran.
  3. Telinga bagian dalam mengubah getaran ini menjadi impuls saraf yang berjalan ke otak.

Ular tidak memiliki telinga luar dan telinga tengah, namun mereka memiliki satu tulang telinga tengah yang menghubungkan telinga bagian dalam ke rahang.

Karena pengaturan telinga ini, ular tidak memiliki pendengaran yang sangat sensitif, terutama pada frekuensi yang lebih tinggi.

Baca juga: Kenali Tanda Keberadaan Ular di Dalam Rumah dan di Mana Mereka Suka Bersembunyi

Ular merespons gelombang suara

Sebelumnya, para peneliti mengira ular hanya merespons gelombang suara frekuensi rendah yang menciptakan getaran tanah yang dapat dideteksi.

Tetapi sebuah studi 2023 di jurnal PLOS One menguji lima genus ular dan menemukan bahwa mereka merespons suara di udara pada frekuensi pendengaran hingga 450 Hertz.

Meski begitu, ular mungkin paling sensitif terhadap suara frekuensi rendah. Misalnya, ular sanca kerajaan paling baik dalam mendengar frekuensi antara 80 dan 160 Hz, yang dipancarkan melalui tanah, menurut penelitian 2012.

Sebagai perbandingan, rentang frekuensi manusia normal adalah 20 Hz hingga 20.000 Hz, menurut " Neuroscience " (Sinauer Associates, Inc. 2001).

"Jika Anda sedang berenang dan masuk ke dalam air, kemudian seseorang yang berdiri di tepi kolam berteriak dan Anda akan mendengarnya," kata Ruane.

"Anda mungkin tidak dapat mengetahui detailnya, Nah, itu adalah jenis yang didengar ular pada frekuensi yang lebih tinggi," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Ular Bersembunyi di Dalam Sepatu, Benarkah Ular Suka Tempat Lembab Saat Cuaca Panas?

Alasan ular tidak membutuhkan pendengaran

Ruane juga mengatakan, rentang pendengaran yang sempit ini tidak menjadi masalah bagi ular, sebagian karena mereka tidak menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi satu sama lain.

Vokalisasi yang ular buat, seperti mendesis atau menggeram, berada pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang mereka dengar.

Selain itu, vokalisasi tersebut mungkin ditujukan untuk predator, seperti burung dan mamalia, menurut penelitian tersebut.

Alasan terbesar mengapa ular tidak membutuhkan pendengaran yang peka adalah karena mereka mengandalkan indera lain, yaitu indera penciuman. Indera ini sangat berguna.

"Ular menjentikkan lidah mereka, mengambil semua molekul bau yang ada di udara di sekitarnya, membawanya kembali ke organ khusus yang mereka miliki untuk memprosesnya, dan ke otak mereka," kata Ruane.

Jadi, meskipun mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendengar kebanyakan hewan lain, tapi ular adalah raja chemosensory.

Baca juga: 5 Jenis Ular yang Kerap Masuk Rumah dan Cara Mencegahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi