KOMPAS.com - Warna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai adalah setiap corak warna dan rona seperti yang kita lihat sehari-hari.
Namun, dalam istilah ilmiah, warna merupakan ekspresi cahaya tampak yang dapat dilihat oleh manusia.
Artinya, segala sesuatu yang kita lihat, menyerap dan memantulkan panjang gelombang tertentu dari cahaya tampak.
Inilah yang membuat mata manusia memandang objek sebagai warna tertentu. Sayuran hijau misalnya, memantulkan dan menyebarkan cahaya hijau ke arah Anda.
Proses itu dilakukan sambil menyerap semua panjang gelombang cahaya lainnya, sehingga yang Anda lihat hanyalah warna hijau.
Baca juga: Mengapa Seprai Hotel Identik dengan Warna Putih? Ini Alasannya
Lantas, apakah hitam dan putih adalah warna?
Cara manusia melihat warna
Dilansir Britannica, warna yang tampak dan spektrum tak terlihat, seperti cahaya inframerah, bergerak dalam gelombang energi elektromagnetik.
Mata manusia hanya mampu melihat cahaya dengan panjang gelombang antara 380 dan 750 nanometer.
Sebagai contoh, spektrum tampak dimulai dengan panjang gelombang yang kita sebut ungu, antara 380 dan 450 nanometer.
Kemudian beralih ke biru, hijau, kuning, dan jingga, dan diakhiri dengan apa yang kita sebut merah, antara 590 dan 750 nanometer.
Baca juga: 5 Rekomendasi Ras Kucing Hitam Putih untuk Dipelihara
Ketika Anda melihat baju merah, baju tersebut akan menyerap atau menghamburkan panjang gelombang cahaya yang lebih rendah dari 590 nanometer. Sehingga gelombang tersebut tidak akan sampai ke mata Anda.
Sebaliknya, baju merah akan memantulkan panjang gelombang antara 590 dan 750 nanometer, yang diproses oleh mata Anda sebagai warna merah.
Yang menjadi masalah adalah, beberapa warna yang dianggap cukup penting, tidak terdapat dalam pendekatan ilmiah ini, yakni hitam dan putih.
Baca juga: Mengapa Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana Bulan Total?
Warna hitam dan putih
Warna hitam, putih, serta warna merah muda, diketahui tidak mendapat tempat dalam spektrum cahaya tampak yang hanya berubah dari ungu menjadi merah.
Jadi apakah ini berarti bahwa hitam dan putih bukanlah merupakan warna?
Jawabannya akan sangat bergantung pada bagaimana Anda ingin mendefinisikan warna.
Jika warna adalah spektrum gelombang cahaya yang tampak, sebagaimana yang dijelaskan oleh fisika, maka hitam dan putih tidak termasuk warna fisik yang sebenarnya.
Baca juga: Studi Ungkap Warna yang Disukai dan Dibenci Nyamuk
Warna seperti putih dan hitam tidak ada dalam spektrum karena merupakan hasil pencampuran panjang gelombang cahaya mata kita.
Putih adalah apa yang kita lihat ketika semua panjang gelombang cahaya dipantulkan dari suatu objek.
Di sisi lain, hitam adalah apa yang dilihat mata kita di ruang yang memantulkan sangat sedikit cahaya sama sekali. Itu sebabnya, jika Anda memasuki ruangan tanpa cahaya, semuanya tampak gelap gulita.
Namun, jika Anda mendefinisikan warna sebagai cara mata manusia memproses cahaya dan kekurangannya, maka hitam dan putih bisa dikategorikan sebagai warna.
Baca juga: Bisakah Buta Warna Parsial dan Total Disembuhkan? Ini Kata Dokter
Kesimpulan
Sejalan dengan itu, dilansir Colors Explained, hitam dan putih umumnya dianggap sebagai warna, meski keduanya tidak ada pada spektrum cahaya tampak.
Hitam dianggap sebagai ketiadaan cahaya karena tidak diperlukan cahaya untuk menghasilkannya dalam model warna aditif.
Tetapi ketika kita berbicara tentang warna sebagai pigmen (seperti dalam model subtraktif), hitam adalah warna karena merupakan hasil pencampuran setiap warna dalam ukuran yang sama.
Baca juga: Apa Itu Buta Warna Parsial, Penyebab Calon Bintara Gagal Jadi Polisi?
Dalam model warna aditif, putih dibuat dengan menggunakan semua spektrum cahaya tampak dalam ukuran yang sama. Jadi putih adalah warna.
Namun sebagai pigmen, putih bukanlah warna karena ia hanyalah ketiadaan warna. Meski, warna putih juga bisa dibuat oleh molekul, misalnya seperti pada kapur.
Dalam fisika, hitam dan putih tidak dianggap sebagai warna karena keduanya tidak memiliki panjang gelombang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.