Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terasa seperti Ampelas, Berikut 7 Fakta Unik tentang Lidah Kucing

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Nils Jacobi
Ilustrasi fakta menarik tentang lidah kucing.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Lidah kucing adalah organ khusus yang unik dan tidak seperti lidah pada hewan lainnya.

Sebagai pemilik kucing, Anda tentu pernah dijilat oleh kucing peliharaan dan merasakan lidahnya terasa kasar seperti ampelas.

Beberapa orang, termasuk Anda, mungkin bertanya-tanya mengenai apa yang menyebabkan lidah kucing seperti itu.

Baca juga: Dari Gestur hingga Suara, Ini 5 Cara Kucing Berkomunikasi dengan Anda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lidah kucing menjadi bagian menarik dari anatomi mereka yang memiliki banyak sekali fungsi.

Tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencicipi makanan, tetapi juga membantu kucing dalam banyak hal.

Berikut adalah beberapa fakta mengenai lidah kucing yang mungkin tidak Anda ketahui:

1. Memiliki duri yang disebut Papila

Dilansir dari PetMD, lidah kucing ditutupi dengan duri kecil yang disebut papila, dengan panjang yang bervariasi. Duri di tengah lidah lebih panjang daripada duri di sepanjang tepinya.

Semua duri tersebut ditutupi selubung keratin bening yang sangat keras, memberikan banyak kekuatan pada duri-duri tersebut.

Ini lah mengapa lidah kucing terasa seperti ampelas ketika mereka menjilati Anda.

Baca juga: Minta Perhatian hingga Merasa Cemas, Ini 6 Alasan Mengapa Kucing Menjilati Anda

2. Menjadi alat perawatan diri

Papila pada lidah kucing membantu mereka mengeluarkan kotoran dari bulunya sambil meluruskan dan merapikannya.

Ini adalah metode yang sangat efektif untuk menjaga kebersihan, sebab kucing merupakan hewan sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan dandanan pribadinya.

Baca juga: 12 Gejala Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing, Apa Saja?

3. Membantu kucing minum

Kucing juga menggunakan lidahnya untuk minum. Mereka tidak pernah memasukkan mulutnya ke dalam air, melainkan memasukkan lidah mereka ke dalam air dan mengangkatnya dengan sangat cepat.

Papila di lidah kemudian menarik air masuk ke dalam mulut. Dia akan melakukannya tiga atau empat kali sampai dia memiliki banyak air di mulutnya, baru kemudian menelannya.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Kucing Menatap Anda, Apa Saja?

4. Mendistribusikan air liur

Dilansir Cats.com, sebuah studi telah memeriksa lidah kucing melalui CT scan, video berkecepatan tinggi, dan pencitraan termal.

Ditemukan bahwa duri kecil dan tajam pada lidah kucing berbentuk seperti sendok dan berongga di ujungnya.

Rongga berongga ini menyerap air liur, yang kemudian didistribusikan pada bulu bulu saat kucing merawat dirinya sendiri.

Duri yang tajam memungkinkan distribusi air liur melalui seluruh lapisan bulu hingga ke kulit kucing, membersihkan bulu dan membantu menurunkan suhu tubuh kucing pada hari-hari yang hangat.

Baca juga: 7 Posisi Tidur Kucing yang Paling Umum dan Maknanya

5. Terbuat dari keratin

Papila atau duri kecil yang menghadap ke belakang pada lidah kucing terbuat dari keratin. Ini membuat lidah kucing terasa seperti ampelas.

Bahan berserat kuat yang disebut keratin tersebut juga merupakan bahan yang membentuk cakar dan bulu kucing.

Keratin merupakan bahan yang sama yang membentuk kuku dan rambut manusia.

Baca juga: Sering Dianggap Pembawa Sial, Berikut 7 Fakta Unik tentang Kucing Hitam

6. Sebagai perangsang buang air

Anak kucing yang baru lahir tidak bisa buang air kecil atau besar sendiri. Karenanya, mereka membutuhkan bantuan induknya.

Beberapa kali sehari, induk kucing menjilati area genital setiap anak kucing dengan lidahnya yang kasar. Tindakan ini merangsang anak kucing untuk buang air kecil dan besar secara spontan.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Suka Mengeong di Malam Hari

7. Tidak bisa merasakan manis

Lidah kucing mengandung beberapa ratus kuncup pengecap, yang memungkinkan kucing merasakan rasa yang berbeda.

Kucing dapat mendeteksi lima rasa yang berbeda: asin, asam, pahit, umami, dan adensine triphosphate (ATP). Namun tidak dapat merasakan rasa manis.

Ini karena kucing tidak memiliki reseptor rasa yang dibutuhkan untuk mendeteksi rasa manis (gen TAS1R2).

Beberapa peneliti berhipotesis bahwa kucing tidak memiliki kebutuhan biologis untuk mencicipi makanan manis karena pola makan mereka berbasis daging.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi