Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia 24 Mei, Apa Saja Gejala dan Penanganan Skizofrenia?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOK/TERO VESALAINEN
Ilustrasi skizofrenia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Setiap tanggal 24 Mei diperingati sebagai Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia atau World Schizophrenia Awareness Day.

Dikutip dari HealthLine, Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia bertujuan untuk mematahkan stigma dan meningkatkan kesadaran untuk perawatan kesehatan mental yang lebih baik.

Meningkatkan kesadaran tentang skizofrenia dapat membantu mengurangi stigma dan mempromosikan pemahaman dan dukungan yang lebih besar bagi mereka yang terkena dampak kondisi tersebut.

Di hari itu juga setiap orang dapat memberi dukungan bagi mereka yang hidup dengan skizofrenia.

Baca juga: Benarkah Suka Bicara Sendiri dan Ngehalu adalah Tanda Gangguan Mental?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Apa itu skizofrenia?

Dilansir dari WebMD, skizofrenia adalah gangguan mental kronis dan parah yang memengaruhi cara seseorang berpikir, bertindak, mengekspresikan emosi, memahami realitas, dan berhubungan dengan orang lain.

Penyakit seumur hidup ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat.

Penyakit ini berkaitan dengan psikosis, sejenis penyakit mental di mana seseorang tidak dapat membedakan apa yang nyata dari apa yang dibayangkan.

Bagi mereka yang menderita skizofrenia, dunia mungkin tampak seperti pikiran, gambar, dan suara yang membingungkan.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?

Gejala skizofrenia

Dikutip dari MayoClinic, berikut gejala yang muncul ketika seseorang menderita skizofrenia:

Khayalan atau delusi adalah keyakinan salah yang tidak didasarkan pada kenyataan.

Ini biasanya melibatkan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Namun bagi orang dengan skizofrenia, mereka memiliki kekuatan dan dampak penuh dari pengalaman normal.

Halusinasi bisa dalam berbagai indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum.

Pemikiran yang tidak teratur disimpulkan dari ucapan yang tidak teratur. Komunikasi yang efektif dapat terganggu, dan jawaban dari pertanyaan yang disodorkan mungkin sebagian atau seluruhnya tidak berhubungan.

Hal ini mungkin terlihat dalam beberapa cara, dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak terduga. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas.

Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, postur tubuh yang tidak pantas atau aneh, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.

  • Gejala negatif

Gejala negatif mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal.

Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi seperti tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah, atau berbicara dengan nada monoton.

Selain itu, penderita mungkin kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, menarik diri secara sosial, atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Baca juga: Benarkah Suka Bicara Sendiri dan Ngehalu adalah Tanda Gangguan Mental?

Gejala pada remaja

Gejala skizofrenia pada remaja mirip dengan orang dewasa, namun kondisinya mungkin lebih sulit untuk dikenali. Gejala yang dapat dikenali seperti:

  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Penurunan prestasi di sekolah
  • Sulit tidur
  • Lekas marah atau suasana hati yang tertekan
  • Kurang motivasi.

Selain itu, gejala pada skizofrenia yang dapat dibedakan pada dewasa antara lain:

  • Lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami delusi
  • Lebih cenderung mengalami halusinasi visual.

Baca juga: Mengenal Arti dan Sejarah Titik Koma, Simbol Gerakan Kesehatan Mental

Pengobatan skizofrenia

Dikutip dari sumber yang sama, skizofrenia diketahui membutuhkan pengobatan seumur hidup, bahkan ketika gejalanya mereda.

Pengobatan dengan obat-obatan dan terapi psikososial dapat membantu untuk mengelola dan meredakan skizofrenia. Namun dalam beberapa kasus, dibutuhkan rawat inap.

Biasanya, pengobatan skizofrenia ini dipandu oleh seorang psikiater.

Obat-obatan

Obat merupakan landasan dari pengobatan skizofrenia, biasanya psikiater akan meresepkan obat antipsikotik.

Antipsikotik dianggap dapat mengendalikan gejala dengan memengaruhi dopamine neurotransmitter otak. Mungkin juga psikiater akan meresepkan obat lain, seperti obat antidepresan atau obat anticemas.

Terapi psikososial

Setelah gejala mereda, selain tetap konsumsi obat, juga dapat dibarengi dengan terapi intervensi psikososial dan psikologis.

Intervensi psikososial dan psikologis ini mencakup:

  • Terapi individu

Psikoterapi dapat membantu menormalkan pola pikir. Selain itu, juga untuk belajar mengatasi stres dan mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini dari kekambuhan yang dapat membantu penderita skizofrenia mengelola penyakit mereka.

  • Pelatihan keterampilan sosial

Terapi ini berfokus pada peningkatan komunikasi dan interaksi sosial dan meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

  • Terapi keluarga

Terapi ini dengan memberikan dukungan dan pendidikan kepada keluarga yang anggotanya menderita skizofrenia sehingga sering berurusan dengannya.

  • Rehabilitasi keahlian dan dukungan pekerjaan

Ini berfokus pada membantu orang dengan skizofrenia mempersiapkan, menemukan, atau mempertahankan pekerjaan.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Jaga Kesehatan Mental di Sela Kegiatan Harian 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi