Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/gmcoop
ilustrasi proses terjadinya tsunami.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Tsunami secara sederhana merupakan gelombang laut dahsyat yang terjadi karena gempa bumi.

Fenomena ini bahkan sering disebut sebagai gelombang laut bencana, karena dampaknya yang cukup merusak.

Dikutip dari National Ocean Service, tsunami adalah gelombang raksasa yang disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi di bawah laut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauh di kedalaman samudra, gelombang tsunami tidak bertambah tinggi secara dramatis. Tapi saat gelombang bergerak ke daratan, mereka bisa menjadi semakin tinggi.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang.

Gelombang tsunami dapat merambat dengan sangat cepat di perairan dalam, dan hanya melambat saat mencapai perairan dangkal.

Baca juga: Mengenal Mekanisme Peringatan Dini Tsunami dan Cara Evakuasinya

Proses terjadinya tsunami

Dilansir Britannica, setelah gempa bumi atau impuls pembangkit lainnya terjadi, rangkaian gelombang osilasi progresif yang sederhana disebarkan ke jarak yang sangat jauh di atas permukaan laut dalam lingkaran yang terus melebar.

Ini seperti gelombang yang dihasilkan oleh kerikil yang jatuh ke kolam dangkal. Namun, di perairan dalam, tsunami dapat bergerak secepat 800 kilometer per jam.

Baca juga: Mengapa Air Laut Rasanya Asin? Simak Penjelasan Berikut

Panjang gelombangnya juga sangat besar, terkadang lebih dari 500 kilometer, tetapi amplitudo gelombang (tinggi) sangat kecil, hanya sekitar 30 sampai 60 sentimeter.

Saat gelombang mendekati pantai sebuah benua, gesekan dengan naiknya dasar laut mengurangi kecepatan gelombang.

Saat kecepatan berkurang, panjang gelombang menjadi lebih pendek dan amplitudo gelombang (tinggi) meningkat.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya

Naiknya perairan di pantai

Perairan pantai dapat naik setinggi 30 meter di atas permukaan laut normal dalam jangka waktu 10 sampai 15 menit.

Perairan landas kontinen mulai berosilasi setelah kenaikan permukaan laut. Antara tiga hingga lima osilasi besar dapat menghasilkan sebagian besar kerusakan.

Umumnya muncul sebagai aliran air deras kuat yang dapat menumbangkan pohon, menyeret bangunan, dan membawa perahu jauh ke pantai.

Bahkan sampai menghanyutkan seluruh pantai, semenanjung, dan formasi pantai dataran rendah lainnya.

Baca juga: 5 Danau Terdalam di Dunia, Ada yang Mencapai Lebih dari 1.600 Meter

Sering kali aliran air berikutnya sama berbahayanya dengan gelombang pertama atau bahkan lebih.

Bagaimanapun, osilasi dapat berlanjut selama beberapa hari hingga permukaan laut mencapai kesetimbangan.

Sama seperti gelombang air lainnya, tsunami dipantulkan dan dibiaskan oleh topografi dasar laut dekat pantai dan oleh konfigurasi garis pantai.

Akibatnya, efeknya sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

Terkadang, gelombang tsunami yang pertama kali datang di pantai mungkin merupakan palung gelombang. Dalam hal ini, air akan surut dan memperlihatkan dasar laut yang dangkal.

Namun, puncak gelombang berpotensi mengikuti palung hanya dalam selang waktu beberapa menit kemudian.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tsunami, Tanda-Tanda dan Cara Menghadapinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi