Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Jutaan Ekor Udang Naik Ke Darat di Gorontalo, Begini Kata Peneliti BRIN

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR
Seorang warga meletakkan piring plastik di tanah yang menjadi jalur perjalanan jutaan ekor udang. Fenomena munculnya udang di daratan ini menghebohkan warga Desa Buladu Kabupaten Gorontalo Utara.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan jutaan ekor anak udang naik ke daratan, viral di media sosial Instagram.

Dalam video itu, tampak udang dalam jumlah besar berjalan di atas rerumputan dan melewati semak-semak.

Bahkan, warga sempat meletakkan piring di atas tanah untuk menampung jutaan udang itu.

Tanpa perlu usaha untuk menangkap, udang-udang pun langsung menaiki piring tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemarin-kemarin udang itu kami cari di muara, ini udang naik ke darat," kata perekam video.

Pengunggah menuliskan, fenomena itu berlokasi di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini.

Baca juga: Video Viral Tempat Batas antara Siang dan Malam di Bumi, Ini Penjelasan BRIN

Penjelasan ahli

Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Daisy Wowor mengatakan, kejadian yang ada dalam video tersebut merupakan fenomena biasa.

Menurutnya, udang-udang itu kemungkinan termasuk jenis udang air tawar dari genus Macrobrachium yang memijah (berkembang biak) di laut atau muara sungai payau.

"Setelah mencapai ukuran juvenil, udang ini akan bermigrasi ke air tawar," kata Daisy kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Migrasi udang ini berkaitan dengan berubahnya fisiologi tubuhnya.

Dalam video itu, dikatakan bahwa terdapat pipa pecah yang menyebabkan air meluber ke lokasi sekitar.

Dengan kondisi ini, Daisy menyebut udang muda akan mengikuti aliran air yang luber untuk menuju ke tempat air tawar.

"Ini fenomena biasa, hanya karena berbondong-bondong banyak keluar mendekati pipa air yang pecah jadi kelihatannya luar biasa," ujarnya.

Baca juga: Viral, Twit Dosen UNS Diduga Lakukan KDRT, Ini Tanggapan Kampus

Pengakuan warga

Diberitakan Kompas.com Kamis (25/5/2023), Kepala Desa Buladu Herlinda Laniyo mengatakan, jutaan ekor udang muda itu berjalan keluar dari sebuah pipa kosong yang tidak terpakai.

Bagian ujung dari pipa itu ternyata berada di dekat muara sungai kecil.

Dari muara inilah jutaan ekor udang memasuki pipa yang tidak dugunakan menuju permukiman warga di bagian atas.

Udang-udang itu kemudian bergerak menuju rembesan pipa Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dikelola warga.

"Munculnya udang yang sangat banyak ini diketahui sejak Selasa (23/5/2023) sore pukul 17.00 Wita," kata Herlinda.

Menurutnya, fenomena udang ini baru pertama kalinya terjadi di daerahnya.

Baca juga: Video Viral Truk Rem Blong di Turunan Muara Rapak, Balikpapan, Begini Kronologinya

Umpan ikan atau dijual kalengan

Herlinda menuturkan, para warga banyak menggunakan udang itu sebagai umpan ikan.

Selain itu, warga sekitar juga banyak memanfaatkan udang itu untuk dijual ke pasal dalam bentuk kalengan dan sudah dijemur.

Satu kaleng udang dihargai sebesar Rp 20.000.

Meski setiap bulannya muncul, tetapi Herlinda menyebut kemunculannya tidak sampai naik ke daratan.

Ketika mendapati udang ini di perairan, para nelayan percaya mereka akan mendapatkan banyak tangkapan ikan.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi