Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Biksu Lakukan Thudong dari Thailand ke Indonesia, Pulangnya Juga Jalan Kaki?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Biksu menjalankan ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebanyak 32 biksu yang melakukan ritual thudong dari Thailand ke Indonesia beberapa hari lagi akan tiba di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Thudong yang dilakoni para biksu merupakan perjalanan religi yang ditempuh dengan cara berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.

Mereka berjalan kaki dari Negeri Gajah Putih untuk menghadiri puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur pada 4 Juni 2023 mendatang.

Baca juga: Rahasia 32 Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Ternyata Mereka Biksu Hutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Kompas.com, para biksu sudah berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, Thailand Selatan sejak 23 Maret 2023 lalu.

Selama di perjalanan mereka dikawal oleh Laskar Agung Macan Ali Nuswatara sampai kedatangan mereka di Candi Borobudur.

Para biksu juga mendapat sambutan meriah dari masyarakat ketika mereka melintas di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

"Para warga berkumpul di tengah panasnya siang hari.. tetap dengan sukarela, tersenyum dan bahagia menyambut para Bhikkhu meskipun berbeda keyakinan dan belum pernah mengenal satu sama lain para warga tetap memberikan minum kepada para Bhikkhu," tulis Young Buddhist Association dalam cuitannya, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Raya Waisak 2023

Lantas, apakah para biksu yang melakukan Thudong dari Thailand ke Indonesia akan kembali berjalan kaki saat pulang ke negaranya?

Baca juga: Kawal 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Siapa Laskar Macan Ali?

Perjalanan para biksu

Para biksu yang melakukan thudong berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Terkait kepulangan para biksu, Ketua Thudong Internasional Welly Widadi memastikan bahwa mereka tidak akan berjalan kaki saat kembali ke negaranya.

Para biksu akan pulang ke negaranya setelah merayakan Waisak di Candi Borobudur pada 4 Juni 2023 dari pagi sampai malam.

"Selepas pelepasan lampion, biksu akan kembali ke Jakarta menggunakan bus menuju Cetiya Pannasikkha (di Jakarta)," kata Welly kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

"Sekitar tanggal 6 atau 7 (Mei 2023) para biksu kembali ke negaranya masing-masing menggunakan pesawat," tambahnya.

Ia menyampaikan, para biksu tidak bisa berlama-lama di Indonesia karena menyangkut visa mereka.

Baca juga: Cerita di Balik 32 Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand Menuju Candi Borobudur

Agenda biksu merayakan hari raya Waisak di Indonesia

Terpisah, Panglima Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Prabu Diaz membenarkan bahwa para biksu tidak memiliki waktu yang lama ketika merayakan Waisak di Indonesia.

Ia menerangkan, para biksu direncanakan tiba di Candi Borobudur pada 1 Juni 2023 setelah berjalan kaki dari Thailand .

Selanjutnya, mereka akan mengikuti prosesi pengambilan api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

"Tanggal 3 (Juni 2023) persiapan (Waisak). Tanggal 4 (Juni 2023) mengikuti Tri Suci Hari Waisak," papar Prabu kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Ramai soal Candi Borobudur Tidak Masuk 7 Keajaiban Dunia, Apa Alasannya?

Selepas Waisak, para biksu masih memiliki satu agenda lain, yaitu berziarah ke Candi Plaosan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada 5 Juni 2023.

Adapun, Candi Plaosan adalah candi Buddha yang berjarak 1,5 kilometer dari Candi Prambanan.

Lebih lanjut, Prabu membeberkan bahwa para biksu dari Thailand akan singgah di pondok pesantren Habib Luthfi di Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Kamis (25/5/2023).

"(Para biksu) tanggal 6 (Juni 2023) pakai bus ke Jakarta. Tanggal 7-8 ke negaranya masing-masing dari Bandara Soekarno-Hatta," imbuh.

Baca juga: Viral, Video Petir Disebut Menyambar Candi Borobudur, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi