Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Jamur Ringworm, Apa Obatnya?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@jogmfs
Tangkapan layar twit soal ringworm
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan bercak merah bulat bersisik disebut ringworm, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Rabu (24/5/2023).

"Guys help, jd di belakang punggungku tbtb ada jamur kayak gini huhuhu tapi ga gede sih. Obat salep apa ya yg manjur?" tanya pengunggah.

Menanggapi twit, warganet mengatakan bahwa masalah kulit pada gambar adalah infeksi jamur kulit ringworm.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm dan Cara Penularannya

Bukan hanya menginformasikan nama masalah kulit, beberapa warganet turut serta membagikan obatnya.

"Ringworm ituu, aku manjur pake cream ini namanya vaslone, gatel dan bekasnya cepet ilang, gampang dicari jugaa," kata salah satu warganet.

"Itu ringworm, kompres air panas 2 jam sekali pakek kapas ya. Aku obat nya pakek ini nder. Intinnya rutin ngompres air panas ya nder, kurangin protein juga nder," tulis warganet lain.

Hingga Kamis (25/5/2023) malam, unggahan soal masalah kulit ini telah menuai lebih dari 449.000 tayangan, 1.300 suka, dan 150 twit ulang dari warganet.

Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm pada Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Lantas, benarkah masalah kulit tersebut merupakan ringworm, dan agaimana pengobatannya?


Infeksi jamur ringworm

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, dr Ismiralda Oke Putranti membenarkan, masalah kulit tersebut adalah infeksi ringworm.

"Ringworm merupakan nama lain dari Tinea, terutama Tinea kapitis, suatu infeksi jamur dermatofita yang menyerang kulit dan rambut kepala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Dia mengungkapkan, infeksi jamur dermatofita dinamakan berdasarkan lokasi lesinya.

Selain Tinea kapitis di kulit dan kepala, infeksi jamur ini disebut dengan:

Meski mengandung kata "cacing" pada namanya, akan tetapi infeksi ini tidak disebabkan oleh cacing sama sekali.

Baca juga: Diterjang Banjir Rob dan Ratusan Cacing Mati, Apakah Kesuburan Tanah Akan Terganggu?

Dokter yang kerap disapa Oke ini mengatakan, penyebutan ringworm merujuk pada lesi atau lukanya yang membentuk cincin atau melingkar disertai kemerahan.

Menurut dia, luka ringworm memiliki ciri khas berupa bagian pinggiran yang mirip cincin tampak aktif dan memerah.

Sementara di tengahnya, terlihat menyembuh dan tidak separah pada bagian luar.

Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm pada Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Faktor risiko dan pengobatan ringworm

Oke melanjutkan, infeksi jamur termasuk ringworm lebih mungkin menyerang orang dengan tingkat higiene sanitasi kurang baik.

Bukan hanya itu, faktor risiko ringworm juga termasuk orang yang:

  • Terlalu banyak berkeringat
  • Sering memakai pakaian yang tidak menyerap keringat
  • Berpakaian ketat dan tebal
  • Diabetes
  • Konsumsi antibiotik atau steroid jangka panjang.

Baca juga: Serba-serbi Jamur, Manfaat Kesehatan dan Cara Aman Mengonsumsinya

Merupakan salah satu infeksi jamur, Oke menyebutkan bahwa pengobatan penyakit ini tak hanya dengan pemberian antijamur.

"Untuk mengobati infeksi jamur tidak bisa hanya dengan antijamur saja, tanpa mengontrol faktor-faktor risikonya," ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, orang yang terkena infeksi jamur harus segera berkonsultasi ke dokter.

"Segera berobat ke dokter terdekat untuk mendapat pengobatan yang tepat," ujarnya.

Baca juga: 5 Jamur Paling Mematikan di Dunia, Apa Saja?

Pengobatan dengan krim antijamur

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (2022), ringworm dapat diobati dengan krim antijamur yang mengandung clotrimazole, miconazole, ketoconazole, dan terbinafine.

Apabila penderita ringworm sudah dalam infeksi berat, maka dokter kemungkinan akan meresepkan obat oral seperti terbinafine, itraconazole, griseofulvin, fluonazole, ciclopirox, atau naftifine.

Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena jamur ringworm:

  1. Jangan berbagi pakaian, perlengkapan olahraga, handuk, atau seprai.
  2. Gunakan sendal di ruang ganti, kolam renang umum dan kamar mandi umum.
  3. Jangan mandi setelah olahraga.
  4. Kenakan pakaian longggar dari bahan katun.
  5. Ganti kaus kaki dan pakaian dalam setidaknya sehari sekali.
  6. Menjaga kulit tetap bersih dan kering.
  7. Keringkan seluruh tubuh setelah mandi.
  8. Kenakan kaus kaki sebelum pakaian dalam, untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian selangkangan.

Baca juga: Ramai soal Efek Jamur Tahi Sapi Bikin Halusinasi, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi