KOMPAS.com - Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) akan menerapkan layanan Haji Ramah Lansia terhadap para jemaah Indonesia.
Hal ini seperti yang disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Rapat Kerja Nasional Program Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun 2023.
“Tanpa mengurangi pelayanan jemaah haji lainnya, saya minta supaya jemaah haji terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal,” ungkapnya, Rabu (1/3/2023), dikutip dari situs Kemenag.
Total 229.000 jemaah asal Indonesia akan menjalankan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 ke Tanah Suci. Dari jumlah tersebut, sebanyak 67.000 di antaranya adalah jemaah berusia lansia.
Lalu, bagaimana fasilitas dan bantuan yang diberikan untuk para jemaah haji lansia selama pelaksanaan ibadah haji 2023?
Baca juga: Urutan Lengkap Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal hingga Akhir
Fasilitas untuk jemaah haji lansia
Kepala Bidang Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Slamet menjelaskan sejumlah fasilitas yang diberikan kepada para jemaah haji lansia selama pelaksanaan ibadah haji 2023.
"Fasilitas disiapkan di titik-titik layanan, khususnya layanan naik-turun bus dan pesawat," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
Slamet mengungkapkan, para jemaah lansia akan mendapatkan alat bantu seperti kursi roda dan bantuan petugas penyelenggara ibadah haji di beberapa tidik layanan haji.
Berikut beberapa titik layanan haji yang dilengkapi dengan fasilitas bantuan untuk jemaah haji lansia:
- Jemaah tiba atau masuk asrama haji.
- Jemaah akan berangkat ke bandara.
- Jemaah sampai bandara, turun dari bus, dan naik ke pesawat.
- Tiba diarab, turun dari pesawat, dan naik bus.
- Jemaah turun bus masuk ke hotel.
"Di semua titik layanan, petugas siap memberi bantuan dan pertolongan," tambahnya.
Selain itu, para jemaah juga tetap harus bertanggung jawab terhadap kebutuhan yang digunakan mereka selama pelaksanaan aktivitas rukun haji.
Selain itu, dokter yang bertugas di setiap kloter akan menyiapkan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan para jemaah.
"Menyiapkan obat-obatanan secara umum untuk kebutuhan jemaah haji sesuai kondisi Arab Saudi," lanjut dia.
Meski begitu, Kemenag mengimbau agar jemaah lansia membawa sendiri obat-obatan spesifik yang dibutuhkan selama beribadah.
Baca juga: Apa Menu Makan Jemaah Haji Indonesia di Mekkah?
Ketersediaan kursi roda
Terpisah, Petugas Daker Madinah Zaenal Muttaqin menyebut, pihaknya telah menyediakan kursi roda untuk jemaah haji lansia.
"Data yang masuk, diperkirakan ada 4.000 jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini dan menggunakan kursi roda," kata Zaenal Muttaqin dalam siaran pers, dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/5/2023).
Zaenal menjelaskan, kursi roda akan disiapkan di hotel-hotel tempat menginap para jemaah haji Indonesia di Madinah. Jumlahnya disesuaikan dengan jemaah yang mendiami hotel tersebut.
Di Madinah, 91 hotel disediakan sebagai tempat menginap bagi jemaah yang tersebar di lima sektor sekitar Masjid Nabawi (Markaziyah).
Hotel jemaah haji berada di wilayah Syamaliah (Timur Nabawi), Gharbiyah (Barat Nabawi), dan Junubiyah (Selatan Nabawi) dengan jarak terjauh dari Nabawi sekitar 600 meter.
"Kami upayakan semaksimal mungkin layanan ini. Ini akan dikoordinasikan dengan pihak majmuah, agar minimal disiapkan kursi roda dengan proporsi berapa persen dari jumlah jemaah yang mendiami hotel tersebut," ujar Zainal.
Setiap hotel memiliki jumlah penghuni yang bervariatif, sekitar 500-600 orang atau 2.000-3.000 jemaah.
"Tapi minimal hotel menyiapkan beberapa kursi roda untuk antisipasi jemaah haji lansia," kata Zainal.
Pelayanan haji tahun ini juga menyediakan layanan antar obat ke kantor sektor. Inovasi ini dilakukan untuk memudahkan jemaah dan petugas dalam mendapatkan akses obat-obatan.
"Kami minta kepada tim kesehatan untuk mensuplai obat, dengan empat hari sekali akan mengirimkan obat ke kantor sektor," jelas dia.
Baca juga: Serba-serbi Pelaksanaan Haji 2023
Panduan haji bagi lansia
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo memberikan sejumlah panduan yang dapat dilakukan jemaah haji lansia dalam konferensi pers Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat , Kamis (25/5/2023).
"Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius," ujarnya, dikutip dari situs Kemenag.
Berikut panduan ibadah haji yang dapat dilakukan jemaah lansia.
1. Mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.
2. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan.
3. Mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, dan tidak boleh tertukar.
4. Pergi dan pulang secara berkelompok.
5. Menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.
6. Selalu mengunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh.
7. Upayakan selalu membawa air mineral 200 ml dan minum setiap jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi, bisa juga ditambah 1 saset oralit per hari.
8. Atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan ke Masjid Nabawi untuk menghindari penumpukan antrian.
9. Selalu menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi.
10. Makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup.