Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pembunuhan Ibu Anggota DPR RI Bambang Hermanto

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Prath
Ilustrasi garis polisi. Ibu anggota DPR dibunuh oleh ART-nya di Indramayu. Jasad korban ditemukan pada Kamis (25/5/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Ibu anggota DPR RI Bambang Hermanto, Iin Casinih (62) ditemukan tewas di rumahnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Korban yang ditemukan tewas pada Kamis (25/5/2023) itu dibunuh oleh asisten rumah tangganya (ART) yang berinisial T.

Saat ini, pihak kepolisian sudah menangkap T.

“Akhirnya kurang dari 24 jam kami berhasil mengamankan tersangka. Ini gabungan dari tim Direktorat Reskrimum Polda Jawa Barat dan juga Sat Reskrim Polres Indramayu,” ujar Kapolres Indrawayu AKBP Fahri Siregar, dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihimpun dari Kompas.com, berikut sejumlah fakta mengenai pembunuhan ibu anggota DPR RI Bambang Hermanto:

Baca juga: 8 Fakta dan Dugaan Kasus Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan di Semarang

1. Terungkap saat anak korban datang

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/5/2023), kasus pembunuhan tersebut terungkap saat salah satu anak korban sekaligus adik kandung Bambang Hermanto, Adam mendatangi rumah ibundanya pada Kamis (25/5/2023) malam.

Kapolres Indrawayu AKBP Fahri Siregar mengatakan, Adam awalnya sempat menelepon korban, namun tidak diangkat.

Adam yang merasa khawatir lantas mengunjungi rumah ibunya. Ketika hendak masuk, Adam mendapati lampu rumah mati dan pintunya terkunci.

Meski sudah beberapa kali mengetuk pintu, ia tak mendapat jawaban dari ibunya.

Merasa curiga, ia pun memanggil Johana (42), asisten rumah tangga di Rumah Aspirasi Bambang Hermanto.

2. Kaki dan tangan korban diikat kain, mulut dilakban

Setelah itu, Adam dan Johana membuka paksa jendela rumah tersebut. Di dalam rumah, ia pun menemukan ibunya sudah tergeletak tak bernyawa.

Adam menemukan ibunya tewas dalam kondisi tak wajar, salah satunya kaki dan tangan diikat dengan kain.

Fahri menuturkan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka memar di wajah, serta patah tulang di bagian dada dan iga.

Selain itu, kepala korban tertutup oleh kain sejenis handuk dan mulutnya tertutup lakban.

Baca juga: Marak Remaja dan Anak Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis, Apa yang Terjadi?

3. Pelaku baru bekerja selama dua bulan

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/5/2023), pelaku baru dua bulan bekerja di rumah korban.

Pelaku dipekerjakan untuk membantu bersih-bersih rumah korban yang beralamat di Blok Kedongdong, Sukra, Indramayu, Jawa Barat.

4. Motif sakit hati

Fahri mengungkapkan, motif pembunuhan adalah sakit hati.

Pelaku mengaku sering dimarahi oleh korban, sehingga membuat pelaku sahit hati.

“Saat bekerja sering dimarahi, sehingga membuat sakit hati tersangka. Tersangka emosi, kemudian menganiaya korban hingga meninggal dunia,” ujar Fahri.

Polisi saat ini masih mendalami lebih lanjut terkait motif pembunuhan tersebut.

Baca juga: 6 Fakta Uang Rp 400 Juta Study Tour Siswa SMAN 21 Bandung Dibawa Kabur Pegawai Jasa Wisata

5. Mencoba kabur, pelaku ditangkap di Bandung

Setelah membunuh korban, pelaku mencoba untuk melarikan diri.

Namun, polisi berhasil menangkapnya di daerah Katapang, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ketika berada di Mapolsek Sukra, Indramayu, pelaku mengakui perbuatannya setelah diinterogasi oleh polisi.

(Sumber: Kompas.com/Muhamad Syahri Romdhon I Editor: David Oliver Purba, Reza Kurnia Darmawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi