Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Plt Wali Kota Bekasi Bobrok, Bagaimana Bisa "Running Text" Dibajak?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar dari video.
Running text yang berada di RSUD Bantargebang. Dalam running text itu, terlihat sebuah kalimat umpatan RAPORT MERAH!!! PLT WALI KOTA BEKASI TRI ADHIANTO BOBROK & PECAT POL PP EKO YANG BERTINDAK REPRESIF!!!,
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Running text berisi umpatan ke Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi terpampang di LCD pintu masuk RSUD Bantargebang.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (26/5/2023), running text atau tulisan berjalan itu juga menampilkan kritikan pedas kepada anggota Satpol PP bernama Eko.

"RAPORT MERAH!!! PLT WALI KOTA BEKASI TRI ADHIANTO BOBROK & PECAT POL PP EKO YANG BERTINDAK REPRESIF!!!," demikian tulisan dalam running text merah tersebut.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan running text bertuliskan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!" juga terpampang di Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, Kamis (25/5/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimat umpatan itu tak jauh berbeda dari apa yang terlihat di RSUD Bantargebang, yakni "PLT WALIKOTA BEKASI BOBROK!!!."

Baca juga: 5 Fakta Running Text Diretas Sebut Plt Wali Kota Bekasi Bobrok

Lantas, bagaimana bisa running text dibajak?

Penjelasan running text dibajak

Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana menjelaskan, terdapat beberapa model running text.

Pertama, running text model manual, di mana pengisian atau update teks diprogram secara langsung di alat tersebut.

Kedua, running text model remote, artinya pengisian teks dapat dilakukan jarak jauh melalui sambungan bluetooth atau WiFi.

"Kemungkinan itu alat yang dibajak termasuk yang model bisa di-update secara remote pakai WiFi," ujar Rosihan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: 6 Fakta Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, Sempat Bawa Kabur Bayi, Pelaku Mengaku Sakit Hati soal Gaji

Dia menyampaikan, modul alat running text yang tidak terproteksi memang bisa dibajak atau disalahgunakan oleh orang lain.

Caranya, bisa menggunakan aplikasi tertentu di Android, kemudian mengakses sistem running text melalui sambungan WiFi.

Sebagai pencegahan, Rosihan menganjurkan pengguna running text untuk mengubah kata sandi atau password secara berkala.

"Terkadang password default akses running text-nya gak diubah. Ini keteledoran yang umum," kata dia.

Baca juga: Serial Killer Bekasi Bunuh Keluarga demi Tutupi Kejahatan, Kriminolog: Dehumanisasi!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi