KOMPAS.com - Kisah seorang gadis berusia 8 tahun di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko yang ditemukan bersama 67 DNA berbeda di dalam dirinya, viral di media sosial.
Cerita pilu gadis perbatasan ini salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini Minggu (21/5/2023).
Orang dalam video mengatakan, seorang anak berusia 8 tahun itu diselamatkan di perbatasan dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dokter.
Dari pemeriksaan, pada tubuhnya disebut telah ditemukan DNA puluhan orang berbeda-beda.
"Mereka (dokter) menemukan jejak 67 DNA di dalam dirinya," ujar narasi dalam video.
Video dengan narasi serupa juga diunggah oleh akun TikTok ini, Senin (22/5/2023).
"Kamu pikir dunia ini tidak penuh dengan kejahatan. Mereka menemukan seorang gadis 8 tahun di perbatasan dengan 67 DNA berbeda di dalam dirinya," tulisnya.
Lantas, benarkah cerita soal gadis dengan 67 DNA dan bagaimana cerita sesungguhnya?
Baca juga: Profil Brasil, Negara Paling Berpengaruh di Amerika Selatan
Kisah gadis 8 tahun di perbatasan AS
Mantan kandidat gubernur Arizona, Karl Lake, turut mengambil bagian dalam menyebarkan isu pemerkosaan gadis kecil oleh 67 orang di perbatasan.
Melalui akun Twitter-nya, @KariLake, 19 April 2023, anggota Partai Republik ini melontarkan kritik kepada pemerintahan Joe Biden.
"Seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang berharga ditemukan di perbatasan kita dengan 67 jejak DNA berbeda di dalam dirinya. Di dalam @JoeBiden di Amerika, gadis kecil diperkosa oleh 67 pria berbeda," tulisnya.
Unggahan Karl Lake pun telah mendapatkan lebih dari 3,3 juta tayangan, 46.000 suka, dan 17.400 twit ulang dari pengguna Twitter.
Isu ini bermula dari wawancara video kandidat kongres Arizona, Jeff Zink, dalam Tina Peters Shows yang tayang pada 17 April 2023.
Di sana, Zink bercerita tentang pertemuannya dengan seorang gadis muda saat dia dan orang lain mengunjungi perbatasan Arizona, dekat Kota Douglas pada 2021.
Dia bertemu dengan Immigration and Customs Enforcement (ICE) dan petugas patroli perbatasan yang menggiring sekelompok migran termasuk gadis berusia 8 tahun.
Petugas diduga mengatakan kepadanya, dua pria dalam kelompok tersebut telah dieksekusi oleh kartel Meksiko "coyote" atau penyelundup, yang telah melarikan diri.
Zink pun mengatakan, dia mengevaluasi gadis kecil tersebut yang kala itu tidak dapat berbicara.
Memiliki 67 sampel DNA
Setelah pemeriksaan dokter, mereka kemudian memberitahu bahwa gadis 8 tahun itu memiliki 67 sampel DNA berbeda di dalam dirinya.
"Jadi ketika kami akhirnya menyerahkan gadis itu dan mereka membawanya ke rumah sakit dan saya berbicara dengan dokter tentang apa yang sedang terjadi, saya mendapat telepon darinya," kata Zink.
"Dan dia berkata 'Pada dasarnya, profesional ke profesional di bidang medis, saya hanya ingin memberi tahu Anda, gadis kecil berusia 8 tahun itu memiliki 67 sampel DNA berbeda di dalam dirinya,'" sambungnya.
Zink melanjutkan, angka 67 adalah jumlah DNA minimal berapa kali dia diperkosa.
Menurutnya, alasan mengapa gadis itu tak dapat berbicara adalah karena dia telah menjerit dan menangis selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat?
Belum terverifikasi
Kendati kisah tersebut terdengar memilukan, namun menurut Newsweek, kejadian tersebut belum dapat terverifikasi, baik dilaporkan maupun direkam oleh berbagai otoritas setempat.
Apalagi, cerita gadis berusia 8 tahun ini terus diulang dengan beberapa ketidakkonsistenan di beberapa bagian.
Namun diakui, perjalanan melintasi perbatasan sepanjang Amerika Selatan menuju Amerika Serikat telah merenggut nyawa ratusan imigran dan paparan bahaya lain setiap tahunnya.
Kekerasan seksual, misalnya, menjadi salah satu ancaman terbesar bagi para imigran.
Sebuah laporan pada 2020 oleh organisasi medis kemanusiaan dan amal, Doctors Without Borders atau Médecins Sans Frontières (MSF) menemukan, 57,3 persen orang yang diwawancarai mengalami beberapa jenis kekerasan.
Di antara kekerasan yang terjadi, termasuk kasus penyerangan, pemerasan, penyerangan seksual, dan penyiksaan, di sepanjang jalur migrasi melalui Meksiko.
Laporan MSF lainnya dari 2017 turut menyatakan, hampir sepertiga wanita yang disurvei mengalami pelecehan seksual selama perjalanan.
Adapun 60 persen dari 166 orang yang dirawat karena kekerasan seksual, telah diperkosa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.