KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan WNA di Bali memamerkan alat kelaminnya, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun Twitter, salah satunya adalah akun ini pada Sabtu (27/5/2023).
Hingga Minggu (28/5/2023), video WNA memamerkan alat kelamin di Bali sudah ditayangkan hingga 249.700 kali. Berikut narasinya:
"Bule di Bali pamer apem ini di jalanan ini bikin warga geram. Aksi tidak senonoh ini juga membuat mbok Niluh Djelantik geram. Padahal baru aja ada aksi bule wudo di pertunjukan tari.. Semoga sudah di deportasi dan di blacklist dari Indonesia turis model gini," cuit pengunggah.
Baca juga: Imigrasi Jaksel Deportasi 34 WNA Bermasalah Sejak Awal 2023
WNA pamer alat kelamin di Bali
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat WNA pria dan wanita yang berboncengan sepeda motor berhenti di pinggir jalan raya.
WNA pria mengenakan topi dan kaus berwarna hitam sementara WNA wanita mengenakan crop top dan stocking berwarna hitam.
Namun, WNA wanita tiba-tiba memamerkan alat kelamin. WNA pria kemudian meminta wanita tersebut untuk menghentikan ulahnya.
Warganet yang melihat video tersebut kemudian mengecam WNA yang melakukan aksi tak senonoh itu.
"Tidak ada alasan, pidana kan, hukum adat juga, jangan diam saja, lama2 kepala diinjak2," cuit akun Twitter ini.
"Bule kere pulangin aja ke negaranya, aturan mereka kesini jg dikasih aturan punya tabungan minimal, biar g bikin resah warga bali, itu tuh kayak mereka melecehkan indonesia. Mereka bule yg bikin onar mikirnya g bakal diapa2in, hrusnya sekali di deportasi namanya jg di blacklist," kata akun yang lain.
Lantas, bagaimana tanggapan Polda Bali soal video WNA pamer alat kelamin di Bali?
Baca juga: Ajakan Menikah Ditolak Pacar, WN Denmark di Bali Mencoba Bunuh Diri
Penjelasan Polda Bali
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, WNA yang memamerkan alat kelamin seperti dalam video sudah diamankan di Polresta Denpasar.
"Jadi, sudah diamankan," kata Stefanus saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (28/5/2023).
Saat dikonfirmasi soal kronologi WNA pamer alat kelamin, Stefanus mengatakan bahwa ia akan melakukan pengecekan terlebih dulu.
"Tadi, cuma diinformasikan sudah diamankan di Polresta Denpasar. Nanti mau saya cek," jelas Stefanus.
Baca juga: Wagub Bali: WNA yang Datang ke Bali Tidak Hanya yang Baik, tetapi yang Stres Juga
WNA pamer alat kelamin ditindak Imigrasi Bali
Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Bali Sugito mengonfirmasi bahwa telah terjadi aksi tak senonoh seorang WNA yang memamerkan alat kelamin di Bali.
Imigrasi Bali telah mengetahui video WNA pamer alat kelamin yang beredar melalui media sosial dan melakukan penjemputan terhadap pelaku.
Sugito menyampaikan, WNA yang memamerkan alat kelamin tinggal di sebuah penginapan di wilayah Legian.
Namun, ia tidak membeberkan lokasi dan penyebab WNA melakukan aksi pamer alat kelamin.
"Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai kemudian segera bergerak ke lapangan untuk melakukan penindakan," ujar Sugito dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Viral, Video WNA Telanjang di Bali, Polisi Sebut karena Depresi dan Tak Punya Uang
Identitas WNA pamer alat kelamin di Bali
Sugito menjelaskan, Imigrasi Bali kemudian membawa WNA yang pamer alat kelamin beserta WNA pria dalam video ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai.
Hal tersebut dilakukan setelah Imigrasi Bali berkoordinasi dengan pengelola penginapan, tempat WNA tersebut tinggal.
"Kedua WNA dengan inisial CM laki-laki (49) dan CAP perempuan (49) merupakan warga negara Denmark," papar Sugito.
Ia menerangkan, CM dan CAP masuk ke wilayah Indonesia pada 9 April 2023 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Keduanya masuk ke Tanah Air menggunakan Visa on Arrival (VOA) dan memiliki izin tinggal yang berlaku sampai dengan 7 Juni 2023.
"Kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap yang bersangkutan untuk proses selanjutnya," papar Sugito.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.