KOMPAS.com - Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar berinisial FD dilaporkan hilang selama dua pekan terakhir.
JM selaku kakak FD mengatakan bahwa adiknya sempat mengirim pesan melalui nomor WhatsApp baru berisi permohonan maaf kepada ibunya.
Tak hanya itu, FD juga berkata bahwa ia ingin pergi jauh dan meminta supaya dirinya tidak dicari.
Pesan itu membuat orangtua FD di Kendari, Sulawesi Tenggara panik dan melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Makassar pada Kamis (25/5/2023).
Berikut fakta mahasiswa Unhas yang dilaporkan hilang selama dua pekan.
1. Isi pesan mahasiswa Unhas yang dilaporkan hilang
Sebelum dilaporkan hilang, FD mengirim pesan berisi permohonan maaf kepada sang ibu.
Berikut isi pesan FD sebelum dilaporkan hilang, dikutip dari Kompas.com Sabtu (27/5/2023):
“Ma, maaf bikin khawatir, maaf maaf maaf. Mauka pergi (saya mau pergi) ma, pergi dari semuanya, hampirka bunuh diri, nda tahu ka harus apa, mauka gila, stres, semuanya hancur sekali kemarin, tapi sekarang mauja pergi, kasika waktu ma, jangan mi carika, baik-baik ja, akan kembali kalo memang selesaimi, nda mauka bunuh diri ma, nda mauka mati, haruska pergi, maaf ma."
JM menyampaikan, pihak keluarga melaporkan peristiwa hilangnya FD agar pihak kepolisian bisa membantu pencarian adiknya.
"Tadi saya sudah buat laporan pengaduan orang hilang di Polrestabes Makassar," ujar JM.
Pihak keluarga berharap Kepolisian bisa turut membantu mencari FD, sebab belum ada titik terang terkait informasi keberadaannya.
Baca juga: Hilang 3 Hari, Nenek 90 Tahun di Magelang Ditemukan Tewas Tercebur Sumur
2. FD punya IPK tinggi
Terkait laporan hilangnya FD, Kepala Biro Komunikasi dan Humas Unhas Ahmad Bahar mengatakan, mahasiswa laki-laki semester 2 ini memiliki IPK di atas rata-rata.
Bahkan, Ahmad juga mengungkapkan bahwa FD termasuk mahasiswa yang sangat aktif dalam berorganisasi.
"FD juga memiliki prestasi akademik yang sangat bagus, IPK nya 3,78. Dia juga aktif berorganisasi di kampus," tutur Ahmad dikutip dari Kompas.com.
Ahmad juga menambahkan, FD tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (Imakahi).
FD, kata Ahmad, sempat berkunjung ke Yogyakarta pada 15-16 April 2023 untuk menghadiri pertemuan Imakahi yang dibiayai oleh kampus.
Baca juga: Kemenlu Sebut Upaya Pencarian Terbatas Awak Kapal Hilang di Samudera Hindia Berakhir Besok
3. Tidak masuk kuliah selama 2 pekan
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa FH sempat tidak masuk kuliah selama 2 pekan.
Kendati demikian, mahasiswa itu sempat menghubungi temannya bernama Alamsyah melalui Instagram untuk bertanya soal praktik Sitologi.
"Kalau ke kampusnya memang sudah 2 minggu tidak masuk. Tapi Senin (22/5/2023) kemarin dia hubungi temannya," ujar Ahmad, dikutip dari Kompas.com.
"Dia (FD) tanya temannya bahwa apa yang harus disiapkan jika ingin ikut praktik Sitologi (kegiatan praktek laboratorium mempelajari sel hewan)," tambahnya.
Baca juga: Ayah Terduga R Korban Mutilasi Buat Laporan Anaknya Hilang ke Polsek Grogol
4. FD Diduga menghilang karena masalah pribadi
Ahmad mengutarakan bahwa FD diduga menghilang diduga karena mengalami masalah pribadi.
Dugaan tersebut didasarkan pada pesan WhatsApp yang dikirimkan FD kepada orangtuanya di Kendari.
Pesan itu kemudian diteruskan oleh orangtua FD kepada penasihat akademik (PA) anaknya.
"Dari keterangan itu memang sekarang lagi dalam masalah itu didapatkan dari WA FD disampaikan ke orangtuanya di Kendari mengatakan mau pergi jauh," ungkap Ahmad.
Baca juga: Hilang Saat Jualan Agar-agar sejak 6 Mei 2023, Gadis Asal Sragen Ternyata Menginap di Rumah Pacar
5. Keluarga berharap FD tidak ikut jaringan radikal
Terkait hilangnya FD, JM mengatakan bahwa FD mengalami perubahan perilaku sebelum dilaporkan hilang.
Dilansir dari Kompas.com, JM mengaku bahwa FD terlihat diam dan berharap adiknya tidak bergabung dengan jaringan radikal.
"Itulah kami keluarga, jangan sampai yah, tapi mudah-mudahan tidak arahnya ke situ (organisasi jaringan radikal)," tutur JM.
"Takutnya arahnya ke situ (jaringan teroris) makanya saya minta tolong kepolisian untuk bantu cari sama juga pihak kampus untuk bantu cari," jelasnya.
(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi | Editor: Editor Reza Kurnia Darmawan, Robertus Belarminus, Khairina).