KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi tidak boleh mencuci ayam mentah karena bisa membuat bakteri menyebar ke peralatan dapur, makan, dan pakaian, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Jumat (26/5/2023).
Dalam video, pengunggah juga menuliskan bahwa mencuci ayam mentah sama sekali tidak bisa untuk menghilangkan kuman. Akan tetapi, hal itu justru membuat bakteri menyebar.
"Padahal bakteri yang ada pada ayam mentah adalah pemicu diare dan keracunan makanan," tulis narasi dalam video.
"Untuk itu, sebaiknya rebus dulu ayam samapai matang agar bakterinya mati. Kemudian baru dicuci untuk menghilangkan kotorannya," tambahnya.
Hingga Senin (29/5/2023), unggahan video itu sudah dilihat sebanyak 1,9 juta kali dan mendapatkan lebih dari 2.100 komentar warganet.
Baca juga: Viral, Foto Masa Berlaku Nopol Kendaraan Bermotor sampai 2031, Ini Kata Polisi
Komentar warganet
Beberapa warganet pun mempertanyakan soal kebenaran dari unggahan tersebut.
"Fakta gak ini ya? Aku tak cuci dlu karna biasany bnyk darahny trus baru lngsg tak ungkep pake bumbu dapur ayamnya," tanya pemilik akun @marissaoey.
"Dari zaman"nya dulu juga ayam di cuci baru di masak,, alhamdulillah ngga knpa", segat" aza," ungkap akun @tikarostika596.
Baca juga: Mengapa Bakso dan Mi Ayam Banyak Diburu Saat Lebaran?
Lantas, benarkah bahwa ayam tidak boleh dicuci sebelum dimasak?
Penjelasan ahli
Ketua Kelompok Riset Teknologi Pengolahan Produk Hewani di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP BRIN) Andi Febrisiantosa mengatakan, mencuci daging ayam tidak bisa menghilangkan bakterinya sama sekali.
Mencuci daging ayam sebelum memasaknya justru berisiko menyebarkan bakteri ke peralatan dapur.
Kendati demikian, kurang tepat apabila mengatakan daging ayam tidak boleh dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak.
"Memang betul apa yang disampaikan unggahan video tersebut, namun konteksnya yang dimaksud adalah ketika mencuci daging ayam tidak menggunakan air mengalir alias menggunakan air dalam wadah atau baskom," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (28/5/2023).
"Apabila mencuci daging ayam dengan cara dicelupkan di dalam baskom atau wadah, maka air cucian tersebut memiliki kemungkinan terkontaminasi bakteri dari daging ayam yang satu dengan lainnya," sambungnya.
Baca juga: Ada Bercak Darah di Dalam Telur, Masih Amankah untuk Dikonsumsi?
Bagaimana daging ayam bisa terkontaminasi bakteri?
Kontaminasi bakteri tersebut bisa terjadi karena dua sumber, yaitu dari dalam tubuh ayam dan dari luar ayam.
Kontaminasi dari dalam tubuh ayam terjadi dari saluran pencernaan yang tidak dibersihkan ketika selesai disembelih. Sedangkan kontaminasi bakteri dari luar disebabkan oleh peralatan yang bersentuhan dengan daging ayam dan lainnya.
Kendati demikian, untuk di rumah potong ayam biasanya sudah menerapkan Standar Operasional Perusahaan (SOP). Biasanya pada saat pencabutan bulu, ayam akan dicelupkan dengan air panas dengan suhu tinggi sekitar 70 derajat Celsius.
"Itu berfungsi untuk menurunkan jumlah bakteri patogen. Namun, apabila tidak dilakukan proses SOP dengan baik, maka memang akan memiliki kemungkinan bahwa di permukaan dading ayam itu menempel bakteri atau mikroba patogen," jelasnya.
Selain itu, terlalu lama dicuci atau terlalu banyak paparan air, maka dapat menambah water activity (air bebas) di dalam jaringan daging. Bila mengalami water activity, maka ini bisa menjadi media untuk berkembangnya bakteri patogen.
Baca juga: Ramai Unggahan Sebut Cangkang Telur Ayam Bisa Jadi Camilan, Amankah? Ini Kata Ahli Gizi
Lantas, bagaimana cara mencuci daging ayam yang benar?
Lebih lanjut, Andi menyampaikan, untuk mengolah daging ayam sebelum dimakan, tidak masalah bila dicuci sebentar dengan air yang mengalir.
Mencuci daging ayam dengan air mengalir bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa darah pada ayam, meskipun memang tidak bisa untuk menghilangkan bakteri patogennya.
"Untuk membunuh bakteri patogen yang ada pada daging ayam, memang hanya bisa dilakukan melalui pemasakan daging ayam itu sendiri," ungkapnya.
Untuk itu, ketika sudah selesai mencuci ayam, disarankan untuk segera membersihkan peralatan yang sebelumnya digunakan agar tidak terjadi kontaminasi bakteri patogen.
Baca juga: Viral, Foto Lebam di Daging Ayam, Apakah Aman Dikonsumsi?
Kendati demikian, bila seseorang ingin menyimpan ayam dalam kulkas, sebaiknya tidak perlu mencuci ayam tersebut sampai benar-benar bersih.
"Cukup dicuci sebentar dengan air mengalir atau bisa juga diusap saja untuk menghilangkan kotoran yang menempel," kata Andi.
"Tapi kalau sudah terlihat bersih, maka tidak perlu dicuci lagi meskipun ada lendir, itu justru merupakan mekanisme dari tubuh ayam untuk membersihkan kotoran yang menempel," sambungnya.
Selain itu, bila sudah selesai dibersihkan, maka daging ayam harus segera dimasukkan ke dalam wadah plastik untuk kemudian disimpan di kulkas atau freezer.
Andi juga mengimbau, apabila memiliki banyak daging ayam, sebaiknya dipisah menjadi beberapa bagian sebelum nantinya dimasukkan dalam kulkas. Ini dilakukan untuk meminimalisir agar daging ayam tidak mudah basi karena terlalu tertekan bila dijadikan menjadi satu.
Baca juga: Viral, Video Telur Ayam Berkerut, Apa Sebabnya dan Amankah Dikonsumsi?
Efek saat tubuh terkontamisasi bakteri patogen
Kendati demikian, toleransi tubuh manusia terhadap suatu bakteri itu berbeda-beda, sehingga mungkin efek yang terjadi dari satu manusia ke manusia lain akan berbeda, tergantung dari daya tahan tubuhnya.
"Biasanya, bakteri pada ada pada telur dan ayam itu tidak jauh dari bakteri salmonella, bakteri E Coli, dan beberapa bakteri pencernaan," jelas Andi.
"Yang menjadi perhatian ada pada bakteri salmonella yang bisa menjadi penyebab tipes bisa tidak dibersihkan dengan higenis. Maka dari itu, disarankan untuk dimasak dengan matang sempurna untuk membunuh bakteri-bakteri tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Menilik Tren Memelihara Ayam di Silicon Valley...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.