KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan ibu-ibu memarahi polisi karena anaknya gagal ujian praktik SIM C, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun TikTok ini, Minggu (28/5/2023), polisi yang dimarahi ibu-ibu tersebut adalah petugas penguji SIM C.
Polisi yang tidak terima dengan cara bicara ibu-ibu tersebut kemudian balik memberikan teguran lalu keduanya terlibat adu mulut.
"Saya penguji. Situ. Woy, kamu ke sana," kata polisi dengan nada tinggi.
Hingga Selasa (30/5/2023), video ibu-ibu memarahi polisi sudah ditayangkan hingga 7,4 juta kali.
Baca juga: Ketahui 3 Jenis SIM C, Syarat, dan Biaya Pembuatannya 2023
Polisi dan ibu-ibu terlibat cekcok
Video yang ditayangkan pengunggah memperlihatkan bahwa lokasi ibu-ibu memarahi polisi tersebut terjadi di Sekolah Mengemudi Riau Safety Driving Center (RSDC), Pekanbaru, Riau.
Video tidak menyebutkan secara jelas apa penyebab ibu-ibu tersebut memarahi polisi namun keduanya cekcok selama beberapa saat.
Ibu-ibu itu awalnya mendekati polisi yang berada di dekat track angka 8 kemudian diarahkan oleh polisi untuk menyingkir.
Setelahnya, anak dari ibu-ibu melanjutkan ujian praktik SIM C dengan melintasi track angka 8 namun gagal.
Bermula dari situ, adu mulut antara polisi dan ibu-ibu semakin menjadi-jadi. Bahkan ibu-ibu ini mengancam akan melaporkan polisi ke atasannya.
"Kita bisa buktikan sampai di mana (kemampuan mengemudi) anak ibu. Sudah kalau ga bisa jangan ngeyel. Anak ibu bisa apa tidak. Jawab dulu!" ujar polisi.
Baca juga: Ramai soal Gagal Ujian Praktik SIM C pada Bagian Zig-zag, Mengapa Harus Ada Tes Zig-zag?
Lantas, bagaimana penjelasan Polda Riau soal video ibu-ibu memarahi polisi gara-gara anaknya tidak lolos ujian praktik SIM C?
Penjelasan Polda Riau
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya membenarkan bahwa telah terjadi peristiwa ibu-ibu memarahi polisi ketika ujian SIM C berlangsung.
Namun, video yang diunggah tersebut merupakan video lama dari peristiwa yang terjadi pada Kamis (4/5/2022) silam.
Nandang mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah unggahan lama yang kemudian diunggah ulang pada 2023.
"Iya, betul (diunggah ulang). Video tersebut memang sudah lama dan sudah tidak ada permasalahan lagi atau sudah tuntas," ujar Nandang kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Viral, Video Oknum Prajurit Tendang Ibu-ibu, Ternyata Anggota Kopasgat TNI AU
Kronologi ibu-ibu marahi polisi di Riau
Nandang menjelaskan, awal mula ibu-ibu marah ke polisi ketika anaknya yang berstatus pemohon mengikuti ujian praktik SIM C atau untuk roda 2.
Pada saat itu, pemohon sedang melaksanakan ujian praktik trikana atau tes angka 8 namun ia hampir terjatuh.
Pemohon beralasan ia hanya bisa memakai sepeda motor matic lalu disilakan oleh polisi untuk menggunakan sepeda motor pribadi yang berjenis matic.
"Pada saat melaksanakan ujian praktik trikana, pemohon masih gagal dalam mengikuti tes," jelas Nandang.
Baca juga: Ini Alasan Polri Mengapa Ujian SIM C Harus Lewati Jalur Zig-zag dan Angka 8
Ibu-ibu marahi polisi
Setelah pemohon gagal, ibu-ibu berkomentar dan dengan nada emosi lalu masuk ke dalam lapangan uji praktik SIM C.
Ibu-ibu tersebut meminta supaya pemohon yang sudah gagal diluluskan dari ujian praktik SIM C.
Berawal dari situlah terjadi adu mulut antara polisi dengan ibu dari pemohon.
"Pada saat itu juga petugas menyampaikan kepada pemohon beserta orangtua supaya melaksanakan latihan untuk ujian praktik tersebut," papar Nandang.
"Namun, orangtua pemohon juga tidak mengikuti arahan dari petugas. Dan petugas tetap menyelesaikan semua tahapan ujian praktik kepada pemohon," tambahnya.\
Baca juga: 4 Larangan Saat Permohonan Pembuatan SIM, Dianggap Tak Sopan
Ibu-ibu marahi polisi sudah minta maaf
Lebih lanjut, Nandang menyampaikan bahwa pemohon dan orang tuanya mengarah ke Sekolah Mengemudi RSDC untuk mengikuti pelatihan.
Selesai melaksanakan pelatihan di RSDC, pemohon dan orangtuanya datang kembali ke ruangan Uji Praktik SIM Satpas 0914 Satlantas Polresta Pekanbaru untuk menjumpai polisi.
"Orangtua pemohon menyatakan permohonan maaf kepada petugas atas sikap dan tindakan pada saat di lapangan," jelas Nandang.
"Sekira video tersebut viral 20 Mei 2022 oleh orang lain. Dan, pemohon serta orangtuanya sudah mengklarifikasi video dan meminta maaf atas video yang beredar tanpa sepengetahuan dari pemohon dan orangtua bahwa video mereka viral," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.