Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Pahatan Batu Kuno Bergambar Manusia, Kapal, dan Hewan Berusia 2.700 Tahun di Swedia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Wikimedia Commons/Enrevseluj
Ilustrasi petroglif di Swedia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Para peneliti menemukan 40 pahatan batu atau petroglif dengan berbagai penggambaran di permukaan batu yang curam di Swedia Barat pada awal Mei 2023.

Petroglif tersebut di antaranya menggambarkan kapal, manusia, dan figur hewan yang diperkirakan berusia 2.700 tahun.

Lereng bukit tempat ditemukannya petroglif ini ada di di paroki Kville yang terpencil, sehingga rangkaian gambar itu disebut Petroglif Kville.

Hingga saat ditemukan, lereng bukit tempat petroglif tersebut seluruhnya tertutup lapisan lumut yang tebal. Karena itulah, petroglif hampir tidak terlihat mata manusia.

Selain itu, tidak ada pula yang menyangka, lereng bukit yang relatif terjal itu pernah menjadi "kanvas" yang penuh ukiran kuno.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Petroglif diukir pada permukaan batu granit yang pernah menjadi bagian dari sebuah pulau. Ini berarti, orang harus membuat ukiran batu sambil berdiri di atas perahu, atau dari platform yang dibangun di atas es," kata Martin Östholm, seorang manajer proyek yayasan sekaligus arkeolog dari Yayasan Dokumentasi Pahatan Batu Bohuslän, dikutip dari Live Science.

Sementara itu, Bohuslän, provinsi di bagian paling utara pantai barat negara itu, dikenal dengan ukiran batu, seperti seni Zaman Perunggu Tanum yang dianggap sebagai situs UNESCO.

Baca juga: Arkeolog Temukan Terowongan Misterius Saat Menggali Makam Cleopatra

 

Bagaimana arkeolog menemukan petroglif itu?

Awalnya, para arkeolog mencoba menemukan petroglif di sekitarnya ketika mereka menemukan ukiran yang dilapisi lumut.

Tim arkeolog sedang mencari petroglif baru di daerah tersebut ketika mereka menemukan permukaan batu yang tertutup lumut.

Kemudian mereka melihat beberapa garis di atasnya yang tampak seperti buatan manusia, jadi mereka menghilangkan lumutnya, dan barulah petroglif di bawahnya dapat terlihat.

Östholm mengatakan bahwa permukaan batu tersebut terlalu curam untuk dipijak, sehingga tim harus berdiri di atas sebuah platform untuk melakukan pekerjaan arkeologi mereka.

Petroglif tersebut mencakup penggambaran kapal, manusia, dan figur binatang, termasuk makhluk berkaki empat yang kemungkinan adalah kuda.

Petroglif yang paling besar menunjukkan sebuah kapal dengan panjang 13 kaki (4 meter).

Sementara itu, ada banyak petroglif yang memiliki panjang sekitar 12 dan 16 inci (30 hingga 40 sentimeter).

Baca juga: Setelah Membuka Makam Mesir Kuno, Arkeolog Ini Menderita Penyakit Misterius

Makna petroglif masih misteri

Dilansir dari Science Times, petroglif dibuat dengan cara memukulkan palu langsung ke permukaan batu untuk mamahatnya.

Östholm mencatat bahwa untuk membuat petroglif khusus ini, orang harus memukulkan sebuah batu dengan keras di atas permukaan granit.

Tabrakan batu tersebut kemudian akan memunculkan lapisan putih, sehingga membuat petroglif menjadi jelas dan terlihat.

Ia juga menjelaskan bahwa alasan di balik pembuatan ukiran batu tersebut masih menjadi sebuah misteri. Akan tetapi, tampaknya pahatan batu itu berfungsi sebagai tanda kepemilikan.

Petroglif yang ditemukan baru-baru ini mencakup penggambaran unik hewan, manusia, dan kapal yang maknanya masih menjadi misteri.

Namun, ahli dan peneliti James Dodd yang berasal dari Universitas Aarhus Denmark dan Pusat Penelitian Seni Batu Swedia Underslös of Tanums Hällristningsmuseum menjelaskan bahwa jika ukiran ini dibuat dalam waktu singkat, maka mereka mungkin menggambarkan sebuah cerita.

Dia mencatat, adanya motif berulang dari kereta, figur binatang, dan gerobak.

Dodd juga menjelaskan bahwa pengulangan dapat menunjukkan kemungkinan bahwa koleksi tersebut menampilkan semacam narasi.

Namun, dalam kasus khusus ini, makna dan interpretasi yang tepat masih menjadi misteri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi