Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tak Miliki Tangan Bisa Hidup Padahal Nadi Putus Bisa Meninggal, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
TWITTER.com/@kegblgnunfaedh
Tangkapan layar twit bernarasi orang tidak memiliki tangan bisa hidup padahal nadi yang terputus bisa membuat orang meninggal dunia.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut orang tidak memiliki tangan bisa hidup padahal nadi yang terputus bisa membuat orang meninggal dunia.

Narasi itu beredar di media sosial TikTok yang kemudian dibagikan di Twitter.

"Kenapa orang gak punya tangan bisa hidup padahal orang yang nadinya putus bisa meninggoy," tulis narasi tersebut.

Dalam twit yang dibagikan akun @kegblgnunfaedh, dibagikan tangkapan layar video TikTok dengan narasi yang telah dituliskan di atas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Rabu (31/5/2023) siang, twit tersebut telah dijangkau lebih dari 3 juta kali oleh pengguna Twitter.

Baca juga: Ramai soal Penis Tidak Ereksi Saat Bangun Tidur 3 Hari Berturut-turut, Wajarkah?

Baca juga: Ramai soal Daftar Kereta Ekonomi yang Kursinya Tidak Dimodifikasi dan Tetap Tegak, Ini Kata KAI

Lantas, bagaimana penjelasan dokter mengenai anggapan tersebut?

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mengatakan, nadi merupakan pembuluh darah besar.

Jika nadi terputus, maka akan menyebabkan pendarahan secara masif.

"Prinsipnya, nadi itu kan pembuluh darah arteri atau pembuluh darah besar, ketika putus maka terjadi pendarahan yang masif sehingga pasien bisa meninggal," ujar Ari kepada Kompas.com, Rabu.

Terkait narasi orang tidak memiliki tangan tetap bisa hidup, Ari menjelaskan bahwa itu dimungkinkan karena sebelumnya telah melalui tindakan operasi.

Sehingga, tidak ada nadi atau pembuluh darah yang terbuka dan menimbulkan pendarahan.

"Kalau tangan putus misalnya karena kecelakaan kemudian nadinya terbuka itu juga bisa fatal dan akan menyebabkan meninggal," terang Ari.

Baca juga: Ramai soal Nyogok Masuk FKUI Lewat Jalur SNMPTN, Ini Kata Dekan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi