Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bekal Berisi Nasi dan Mi Instan yang Menuai Kontroversi, Bagaimana Menurut Ahli Gizi?

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi mi instan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai adanya seorang warganet yang membahas gizi anak-anak yang diberi bekal makanan berupa nasi dan mi instan, viral di media sosial Twitter.

Pengunggah menilai bekal nasi dan mi goreng instan tidak baik untuk anak yang tengah dalam masa pertumbuhan.

Unggahan tersebut diunggah pada Senin (29/5/2023). Hingga Kamis (31/5/2023), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2.910 akun.

Unggahan tersebut menuai banyak pro dan kontra dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa warganet tak sepakat dengan unggahan tersebut, namun beberapa yang lain setuju dengan unggahan tersebut.

Lantas, bagaimana pandangan ahli gizi akan menu bekal berupa nasi dan mi goreng instan?

Penjelasan ahli

Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan, nasi dan mi sama-sama penyumbang karbohidrat.

Ia menjelaskan, bekal yang baik adalah bekal yang beraneka rupa seperti nasi atau mi yang dilengkapi dengan lauk, buah, dan sayur.

Baca juga: Makan Mi Instan Saat Sahur Disebut Bikin Perut Cepat Lapar, Lantas Apa Solusinya?

"Keberagaman menu ini akan menjamin asupan gizi seimbang yang baik," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Meski demikian, ia mengatakan jika makan nasi dan mi instan hanya sesekali saja, maka hal tersebut tidak apa-apa untuk dilakukan.

"Tentu tidak apa-apa. Namun, itu tidak melatih anak untuk belajar konsumsi yang baik dan beragam," ujar Ali.

Ia menambahkan, semua makanan pada dasarnya mengandung gizi termasuk nasi maupun mi instan.

Namun ia mengingatkan, kandungan dominan dari nasi maupun mi adalah karbohidrat.

Akibat jika anak makan nasi dan mi instan terus-terusan

Ia menjelaskan, jika anak terus diberi bekal mi instan dan nasi, dikhawatirkan anak akan jadi kurang menyukai sayur dan lauk karena terus dibiasakan makan hanya bersumber dari karbohidrat saja.

"Ketika dibiasakan makan hanya bersumber karbo, bisa kekurangan gizi mikro," ujarnya.

Gizi mikro adalah vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh.

Jika anak kurang gizi mikro, maka bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti anemia akibat kekurangan zat besi.

Dirinya menambahkan, semua makanan pada dasarnya sehat, namun yang terpenting adalah mengatur komposisi.

Pengaturan komposisi penting agar makanan yang dikonsumsi anak beragam.

Baca juga: Daftar Produk Mi Instan Indonesia yang Pernah Ditarik dari Peredaran di Luar Negeri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi