Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Seseorang Kena Gonore karena Suami Suka 'Jajan' Sebelum Menikah, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
twitter.com/jogmfs
Tangkapan layar unggahan menyebut seseorang tertular penyakit gonore tertular dari suami yang sering jajan sebelum menikah
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Unggahan soal seseorang terkena penyakit gonore karena suaminya sering ‘jajan’ sebelum menikah, viral di media sosial.

Unggahan itu diposting oleh akun Twitter ini pada Rabu (31/5/2023).

Selain sering 'jajan' sebelum menikah, pengunggah menceritakan bahwa suami juga sering bergonta-ganti pacar.

“Jog aku minta doanya ya, kayaknya aku kena gonore dari lab ini, padahal aku cm H* (HS/ berhubungan intim) sama 1 orang yaitu suamiku. Dulu suamiku suka jajan dan ganti pasangan ternyata hehe. Hati2 ya semunya, sehat terus. Mau nangis,” tulis pengunggah.

Unggahan tersebut juga menampilkan hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa pengunggah menderita gonore.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kamis (1/6/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 733.300 kali dan mendapat 3.815 likes.

Baca juga: Ramai soal Penularan Kutil Kelamin Melalui Benda, Ini Kata Dokter

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, gonore merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.

“Penyebabnya bakteri neisseria gonorrhoeae, bakteri coccus gram negatif (diplococcus) berpasangan seperti biji kopi yang bersifat obligat anaerob,” ucap Ismiralda kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2023).

Obligat anaerob merupakan kelompok bakteri yang hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Justru oksigen tersebut berperan sebagai racun bagi bakteri tersebut.

“Artinya hanya bisa ditularkan melalui kontak seksual secara langsung dengan pasangannya baik secara intergenital, orogenital, dan anogenital,” tuturnya.

Baca juga: Benarkah Banyak Bekas Luka di Lengan Termasuk Gejala Sifilis?

Gejala gonore

Ismiralda mengungkapkan, seringkali gonore pada wanita tidak bergejala dibanding pada pria.

“Gejala paling sering dialami oleh pria berupa kecing nanah yang terjadi kurang dari 7 hari pasca kontak seksual dengan pasangan risiko tinggi,” ungkapnya.

Meski sering tidak bergejala pada wanita, namun ada juga wanita yang mengalami gejala gonore.

“Beberapa wanita bisa timbul keputihan berwarna, seperti nanah dan bisa disertai bercak darah,” ungkapnya.

Baca juga: Gejala Sifilis, Infeksi Menular Seksual yang Mulai Marak di Indonesia

Komplikasi gonore

Ismiralda mengatakan, gonore dapat menimbulkan komplikasi pada alat reproduksi wanita dan pria jika tidak segera diobati.

“Untuk wanita, berlanjut menyerang alat-alat reproduksi seperti rahim, tuba, dan indung telur yang disertai nyeri perut bawah,” katanya.

“Pada pria, akan menimbulkan komplikasi infeksi yang ditandai dengan pembengkakan skrotum,” sambungnya.

Selain itu penyakit gonore juga dapat menimbulkan komplikasi infeksi di luar alat kelamin dan reproduksi yang dapat menyebar melalui aliran darah.

“Menyebabkan meningitis (radang selaput otak), karditis (radang jantung), arthritis (radang sendi), dan manifestasi kulit berupa keratoderma (penebalan lapisan keratin yang tidak normal pada kulit),” terangnya.

Baca juga: Kasus Sifilis di DIY Meningkat, Ketahui Penyebab dan Gejalanya!

Diagnosis gonore

Untuk memastikan diagnosis jika seseorang menderita gonore, dilakukan pemeriksaan di laboratorium kesehatan atau pelayanan kesehatan lainnya dengan diambil lendir dari ujung kelamin.

“Diambil lendir dari ujung penis atau saluran mulut rahim dan dilakukan pemeriksaan mikrobiologi,” katanya.

“Pada gonore akan ditemukan diplococcus gram negatif intra dan ekstrasel sel lekosit polimorfonuklear disertai jumlah lekosit yang tinggi,” sambungnya.

Menurut Ismiralda, berdasarkan hasil lab yang ditampilkan dalam unggahan, coccus gram negatif belum tentu merupakan gonore.

“Karena jika gonore akan dijelaskan secara spesifik dengan diplococcus gram negatif,” ucapnya.

“Makanya perlu dijelaskan juga bagaimana gejala klinisnya,” ujarnya.

Baca juga: Ramai soal Selaput Dara yang Tidak Berdarah Saat Pertama Kali Berhubungan Seksual, Ini Penjelasan Dokter

Pengobatan gonore

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, penyakit gonore atau sering disebut dengan penyakit kencing nanah ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik dalam bentuk obat minum atau suntik.

Dokter akan mempertimbangkan jenis antibiotik sesuai dengan kebutuhan. Pasien sebaiknya menyampaikan kepada dokter jika terdapat riwayat alergi obat atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Kepatuhan dalam proses pengobatan sangat diperlukan sampai dokter menyatakan bahwa infeksi sudah sembuh, serta menanyakan kepada dokter terkait waktu kontrol selanjutnya untuk memastikan pengobatan sudah tuntas.

Selain itu, penting untuk mengobati pasangan seksualnya dan mencegah terjadinya infeksi berulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi