Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Tambal Gigi Hanya dengan "Gel Temporary Tooth", Amankah?

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar video soal tambal gigi atau pasang gigi dengan gel temporary teeth
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Video proses pemasangan gigi menggunakan bahan berbentuk butiran yang berubah menjadi bahan mudah dibentuk, viral di media sosial.

Diunggah oleh akun TikTok ini, Rabu (17/5/2023), video memperlihatkan butiran bening yang disebut gel temporary tooth direndam dalam air panas dan berubah menjadi bahan mirip clay atau tanah liat.

Kemudian, bahan tersebut dibentuk menyerupai gigi untuk selanjutnya ditempel sebagai penambal gigi atau gigi palsu.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Gigi secara Alami, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi dalam video mengeklaim, tekstur keras dan warna bening pada bahan penambal gigi tersebut lama kelamaan akan mengeras dan menjadi putih setelah didinginkan.

"Setelah mengeras dan berubah menjadi warna putih, maka tempt**th sudah siap digunakan. Setelah pemakaian satu sampai dua minggu, sebaiknya dicopot dan buat baru lagi," kata orang dalam video.

Hingga Jumat (2/6/2023) pagi, unggahan video TikTok ini telah menuai lebih dari 18,8 juta tayangan, 304.000 suka, dan 1.900 komentar dari pengguna.

Baca juga: 10 Cara Memutihkan Gigi Kuning yang Bisa Dilakukan di Rumah

Lantas, bisakah menambal gigi atau membuat gigi palsu hanya dengan bahan tersebut?


Keamanan masih belum dipastikan

Saat dikonfirmasi, dokter gigi spesialis orthodontis di Difa OHC, Adianti mengaku tak mengerti bahan apa yang digunakan dalam video.

Namun, menurut dia, apabila bahan tersebut dapat berubah bentuk saat dipanaskan, maka keamanan saat pengguna memakan makanan panas pun belum dapat dipastikan.

"Logikanya, kalau dipanasin meleleh, lalu apakah saat kita makan yang panas bahannya aman? Saya pikir itu (bahan) plastik sih," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/6/2023).

Meski bahan plastik relatif aman untuk digunakan menjadi kotak makan, akan tetapi belum tentu aman saat diaplikasikan ke dalam mulut.

Dia mengatakan, apabila bahan yang belum diketahui tersebut terkena saliva dan berbagai macam zat di dalamnya, bisa saja akan terjad reaksi.

"Saya sih tidak mau coba-coba untuk pakai bahan yang tidak jelas ya," tuturnya.

Baca juga: Gigi Kuning meski Rajin Gosok Gigi, Tidak Minum Kopi, dan Tidak Merokok? Ini Beberapa Penyebabnya

Tambal gigi tak dapat dilakukan sendiri

Adianti melanjutkan, tambal gigi merupakan prosedur medis yang tidak dapat dilakukan tanpa perlu ke dokter gigi.

Apalagi, apabila melihat video, proses tersebut sebenarnya bukanlah tambal gigi, melainkan pemasangan gigi palsu.

"Kalau gigi palsu juga kan harus benar-benar diperhatikan adaptasi bahannya dengan gusi, kekuatannya, dan lain-lain," paparnya.

Baca juga: Apakah Scaling Gigi Bisa Pakai BPJS Kesehatan?

Sementara pada gigi berlubang, menambalnya secara asal dengan bahan butir-butir seperti dalam video tanpa pembersihan, artinya proses kerusakan gigi masih tetap berjalan.

"Salah-salah nanti sisa makanan numpuk, malah jadi bengkak, infeksi, jadi bukannya beres malah ada masalah baru ya," kata Adianti.

Adianti menambahkan, tambal gigi sendiri dilakukan dengan berbagai macam bahan.

"Salah satu yang sering dipakai bahannya komposit yang perlu disinar dengan intensitas tinggi untuk mengeras," pungkasnya.

Baca juga: Bolehkah Menggosok Gigi Saat Sedang Menjalani Puasa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi