KOMPAS.com – Sebuah cuitan soal rasa gatal dan panas di badan seperti biduran, ramai di media sosial.
Unggahan itu diposting oleh akun Twitter ini pada Rabu (31/5/2023).
Dalam unggahan itu, terdapat foto yang menunjukkan bentol-bentol dengan berbagai ukuran di kulit.
Pengunggah mengaku sudah pernah mendatangi dokter dan melakukan cek darah untuk mengetahui penyebabnya. Hasilnya, normal semua.
“Aku setiap hari gatel-gatel seluruh badan sampe ngerasa panas bgt ini kulit, gatelnya itu semacam biduran. Terus tadi ke dokter + cek darah, hasilnya udh keluar dan semuanya normal. Aku bingung, apa aku harus berobat lagi ke tempat lain?” tulis pengunggah.
Hingga Jumat (2/6/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 870.300 kali dan mendapat 3.555 likes.
Komentar warganet membanjiri unggahan tersebut. Kebanyakan dari mereka berpendapat bahwa penyakit yang diderita disebabkan alergi.
“Ini alergi nder, ky ada masanya gitu. Aku pernah 2x melewati masa alergi gini grgr makanan tpi lama2 jg sembuh. Jadi harus dihindari pantangannya,” tulis salah satu warganet.
“Ada Riwayat alergi ga? Dingin gitu mungkin,” tulis warganet lainnya.
“Kek aku, alergi angin malam,” tulis warganet berbeda.
Baca juga: Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis kulit dan kelamin Prof. Dr. Margono Soekarjo Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, kondisi kulit seperti diungkapkan dalam unggahan adalah biduran karena alergi.
“Biduran yang seperti ini memang terkait dengan paparan zat alergen baik melalui saluran napas, kontak kulit, maupun saluran cerna,” kata Ismiralda kepada Kompas.com, Kamis (1/6/2023).
Ia menjelaskan, biduran atau kaligata merupakan reaksi pembengkakan kulit yang terjadi secara tiba-tiba.
Berikut sejumlah emicu reaksi alergi yang dapat menyebabkan biduran:
- Makanan seperti kacang-kacangan, telur, ikan laut, dan susu.
- Suhu sekitar.
- Obat-obatan seperti antibiotik, antikejang, dan antinyeri.
- Infeksi virus atau bakteri.
- Bulu binatang.
- Debu dan tungau.
- Serbuk sari tanaman.
Menurut Ismiralda, biduran yang disebabkan reaksi alergi kadang dapat disertai pembengkakan di sekitar mata dan bibir.
“Dalam kondisi berat bisa disertai pembengkakan saluran napas yang dapat membahayakan nyawa,” tuturnya.
Kondisi pembengkakan saluran napas tersebut disebut dengan angioedema.
Baca juga: Apa Itu Biduran: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya
Gejala biduran
Ismiralda mengatakan, gejala paling umum dari biduran adalah bentol-bentol yang terjadi di kulit.
“Bisa semakin banyak dan lebar apabila digaruk,” ucapnya.
Gejala tersebut akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu jika dijauhkan dari pemicu alergi.
“Ketahui zat pemicu alergi dan menjauhinya,” tuturnya.
Baca juga: Ramai soal Kulit Tangan Kering dan Mengelupas, Apa Penyebabnya? Ini kata Dokter
Penyebab biduran selain alergi
Ismiralda menerangkan, tidak semua biduran disebabkan oleh reaksi alergi. Ada juga yang bersifat non-alergi.
“Non-alergi seperti stres, penyakit autoimun, dan keracunan makanan,” terangnya.
Menurutnya, jika dalam beberapa tidak sembuh, itu menandakan biduran tersebut disebabkan oleh penyakit lain.
Ia menyarankan untuk segera berobat ke dokter spesialis jika dalam waktu yang lama biduran tidak kunjung sembuh.
“Segera berobat dokter spesialis kulit dan kelamin atau dokter spesialis dermatologi dan venereologi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan terapi yang sesuai,” ujarnya.
Baca juga: Ramai soal Kulit Berjerawat Harus Berhenti Menggunakan Sunscreen, Benarkah Demikian?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.