Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Berhenti Minum Obat Antidepresan Sebelum Waktunya, Apa Risikonya?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun @tanyakanrl
Unggahan soal berhenti minum obat antidepresan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan warganet soal anjuran menghentikan pengonsumsian obat antidepresan viral di media sosial Twitter.

Pengunggahnya adalah akun ini pada Kamis (1/6/2023).

Disebutkan bahwa salah satu warganet meminta kekasihnya untuk berhenti minum obat antidepresan.

"Udah, dibuang ya obat anti depresannya. Buang jauh-jauh ya? Jangan stress depresi lagi, aku sayang kamu. Kamu butuh apapun bilang ke aku. Selagi hal yang masuk akal pasti aku turutin. Tenang kamu punya aku, masih ada aku yang buth kamu dan menganggap kamu berharga by," tulis pesan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu warganet langsung mengomentari unggahan viral itu.

"Itu km punya obat anti depresan dapet dari mana? Dokter? Atau beli ilegal? Kalo dokter ya jangan dibuang, selesein itu minum obatnya, kalau kamu ga selesain obatnya ya nanti kamu bakal kambuh lg dan bahaya. Yg ada kamu ga akan sembuh, pacarmu sekarang ngomong gitu gatau kan besok," tulisnya.

Respons yang hampir senada juga diberikan oleh warganet lainnya.

"Setuju sama reply nya. Justru kalo lo beneran sayang sama pasangan lo, dukung proses pengobatannya dia! Dokter gak sembarangan ngasih obat, pasti udah ada perhitungannya biar bisa sembuh. Tapi kalo beli ilegal ya udah berenti, langsung konsul ke ahlinya biar dosisnya bener," tulis akun ini

"As a depression survivor kalo obatnya dari dokter gaboleh langsung berhenti, harus dihabisin, di konsul berikutnya dokter pasti ngasih obat lagi bisa dosisnya tetap, menambah atau berkurang. Jangan berani untuk berhenti tanpa anjuran dokter," kata warganet lain

Hingga Jumat (2/6/2023), unggahan tersebut telah dikomentari sebanyak 762 warganet, dibagikan kepada 1.819 akun, dan disukai oleh 14.300 pengguna Twitter.

Lantas, amankah berhenti minum obat antidepresan sebelum waktunya?

Baca juga: Waspada, Stroke Bisa Menyebabkan Depresi!

Penjelasan psikiater

Dokter Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial di Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, Gina Anindyajati SpKJ menjelaskan, obat antidepresan hanya digunakan dan dihentikan sesuai anjuran dokter.

"Semua obat yang masuk kategori psikotropik hanya boleh dipakai sesuai dengan indikasi klinis yang disepakati antara tenaga kesehatan dengan pasien, demikian juga untuk penghentiannya," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Gina melanjutkan, obat antidepresan bisa dihentikan penggunaannya apabila tujuan terapi sudah tercapai dan diputuskan selesai.

Namun, umumnya pengobatan dengan antidepresan membutuhkan waktu yang lama dan penghentiannya dilakukan dengan metode lepas perlahan.

Tujuannya untuk memastikan tidak ada kekambuhan maupun gejala putus zat.

Baca juga: Benarkah Vitamin B Kompleks Bisa Redakan Stres dan Depresi?

Efek berhenti minum obat antidepresan

Gina mengungkapkan, penghentian obat antidepresan tidak boleh dilakukan sembarangan.

"Ketika memberhentikan obat perlu memperhatikan respons terhadap obat, dosis yang digunakan, mekanisme kerja obat agar menghindari munculnya gejala putus zat (withdrawal)," jelas dia.

Berhenti minum obat antidepresan tanpa anjuran dokter dapat menimbulkan berbagai efek negatif.

"Penghentian tiba-tiba dapat menimbulkan perburukan gejala, baik penurunan suasana perasaan atau cemas berlebihan, gelisah, dan sebagainya," kata Gina.

Selain itu, efek lainnya bisa berupa keluhan sakit kepala, rasa seolah tersetrum, hilang keseimbangan, dan lain-lain.

Baca juga: Waspada, Stroke Bisa Menyebabkan Depresi!

Kemungkinan kambuh lebih parah

Sementara itu, dokter spesialis kedokteran jiwa di RS Tzu Chi PIK dan Smart Mind Center RS Gading Pluit, Dharmawan A SpKJ mengatakan, berhenti minum obat antidepresan bisa membuat penyakit kambuh lagi.

"Obat antidepresan sendiri tidak sebabkan adiksi. Jadi kalau dihentikan langsung tidak sebabkan gejala putus obat tetapi penyakitmya bisa muncul kembali jika belum stabil," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Dharmawan menjelaskan, ada kemungkinan penyakit itu bisa kambuh lebih parah.

Apalagi jika pasien sempat memiliki ide untuk bunuh diri. Penghentian obat antidepresan secara sepihak justru bisa membahayakan pasien itu sendiri.

Oleh karena itu, pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan konsumsi obat antidepresan.

"Semua obat dengan resep dokter, bukan hanya antidepresan, sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokternya," pungkas Dharmawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi