Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjalanan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Jadi Thudong Pertama di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Biksu menjalani ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebanyak 32 biksu yang melakukan thudong akhirnya tiba di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023) sore.

Diketahui, para biksu tersebut tiba di Candi Borobudur setelah menempuh perjalanan jauh dari Thailand menuju Indonesia dengan cara berjalan kaki.

Aksi itu merupakan ritual thudong atau perjalanan religi yang ditempuh dengan cara berjalan kaki sejauh ribuan kilometer sejak Maret 2023 lalu.

Dilansir dari Kompas.id, para biksu yang tiba di Candi Borobudur masuk melalui gerbang Kalpataru pukul 15.27 WIB pada Kamis (1/6/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka kemudian melakoni beberapa ritual keagamaan untuk menyambut Tri Suci Waisak 2567 BE pada Minggu (4/6/2023).

Baca juga: 32 Biksu Lakukan Thudong dari Thailand ke Indonesia, Pulangnya Juga Jalan Kaki?

Baca juga: Rahasia 32 Biksu Kuat Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, Ternyata Mereka Biksu Hutan

Thudong pertama di Indonesia

Panglima Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz mengatakan bahwa thudong tahun ini merupakan kali pertama yang digelar di Indonesia.

Ia menyampaikan, pihaknya sudah mempersiapkan pelaksanaan thudong sejak 2016 lalu.

Pada saat itu, Prabu bertemu dengan bhante Wawan ketika berjunjung ke Thailand.

Ketika bertemu, bhante Wawan mengatakan kepada Prabu bahwa ia ingin thudong melintas ke Indonesia.

"Hanya tidak begitu ngeh. Bukan tidak memperdulikan, karena 'kan orang Muslim," kata Prabu dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Raya Waisak 2023

Perjalanan menggelar thudong di Indonesia

Prabu mengatakan, pertemuan dirinya dengan bhante (rohaniawan Buddha) Wawan kemudian terjadi lagi pada 2019 di Vihara Dewi Welas Asih, Cirebon, Jawa Barat.

Bhante Wawan kemudian bertanya kepada Prabu apakah ia bisa berkolaborasi untuk membawa thudong melintas di Indonesia.

Dari situ, bhante Wawan selanjutnya pergi ke India dan Prabu terbang ke Kathmandu, Nepal untuk mempelajari kehidupan biksu.

"Karena saya Muslim. Karena kalau kelak thudong itu jadi ke Indonesia, saya harus melayani beliau-beliau," paparnya.

Ia mengatakan, persiapan thudong sempat tergangggu karena datangnya pandemi Covid-19 pada 2020 yang lalu.

Namun, seiring waktu bhante Wawan mampu untuk membentuk panitia kecil di tingkat nasional dan daerah, sementara Prabu membantu mempersiapkan dokumen.

Baca juga: Harapan Menag, Candi Borobudur, dan Rumah Ibadah Buddha Dunia...

Jalan kaki dari Thailand Selatan

Prabu menjelaskan bahwa ia terbang ke Bangkok pada 17 Maret 2023 sebelum para biksu melakoni thudong.

Seelah itu, para biksu mulai berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023.

"Saya melepas rombongan thudong. Ikut sebentar jalan kaki. Beliau (bhante Wawan) lanjut, saya ngurusin hal-hal kecil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Batam," jelas Prabu.

Ia menambahkan, rombongan biksu yang melakukan thudong juga dilepas oleh Dirjen Bimas Kemenag pada 11 Mei 2023 di Jakarta.

"Saya berangkat, saya siapkan bersama teman-teman semua Macan Ali turun semua di setiap kota menjaga dengan ketat (para biksu)," tutur Prabu.

Baca juga: Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur: Informasi Tiket dan Jadwalnya

Biksu yang lakukan thudong adalah biksu hutan

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, biksu yang berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia merupakan biksu hutan.

Hal tersebut dikatakan oleh pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Richard Perkasa.

Ia menyampaikan, biksu hutan yang ia maksud tidak benar-benar tinggal di hutan melainkan berada di pinggir hutan yang masih dapat terhubung dengan desa atau kota.

"Supaya masih bisa pindapata atau mengambil makanan atau minuman yang didermakan umat atau masyarakat dari (tempat tinggal) hutan kemudian ke hutan lagi," jelasnya.

Baca juga: Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, 32 Biksu Makan Maksimal Dua Kali Sehari Sebelum Siang

Para biksu sudah siap secara fisik dan mental

Terpisah, Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan, 32 biksu tersebut sanggup berjalan kaki lintas negara karena mereka sudah melakukan persiapan secara fisik.

Persiapan yang dimaksud adalah melakukan meditasi dan mengendalikan diri, seperti rasa lapar, rasa makanan, dan amarah.

Welly juga mengatakan, para biksu begitu gigih berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia karena mereka juga sudah siap secara mental.

Hal itu diperlukan karena para biksu harus berjalan kaki melewati medan, cuaca, dan kondisi lingkungan yang bisa berubah sewaktu-waktu.

"Karena mereka sudah terbiasa meditasi. Persiapan mereka seperti itu," ujar Welly.

Baca juga: Thudong, Perjalanan Biksu Puluhan Ribu Kilometer untuk Mengikuti Jejak Buddha

Para biksu tidak akan pulang jalan kaki

Dilansir dari Kompas.com, Welly menyampaikan bahwa para biksu tidak akan kembali ke negaranya dengan cara berjalan kaki.

Mereka akan meninggalkan Indonesia setelah perayaan Waisak di candi Borobudur dari pagi sampai malam.

"Selepas pelepasan lampion, biksu akan kembali ke Jakarta menggunakan bus menuju Cetiya Pannasikkha (di Jakarta)," kata Welly

"Sekitar tanggal 6 atau 7 (Mei 2023) para biksu kembali ke negaranya masing-masing menggunakan pesawat," sambungnya.

Baca juga: Hari Raya Waisak 2023, Libur Berapa Hari?

Ia menuturkan, para biksu tidak bisa berlama-lama di Indonesia karena menyangkut bisa.

Sementara itu, Prabu menjelaskan bahwa para biksu akan mengikuti prosesi pengambilan api abadi di mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada setelah tiba di Candi Borobudur.

Setelah itu, pada 3-4 Juni 2023 mereka akan mengikuti Tri Suci Waisak 2567 BE.

Agenda para biksu berlanjut dengan berziarah ke Candi Plaosan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada 5 Juni 2023.

"(Para biksu) tanggal 6 (Juni 2023) pakai bus ke Jakarta. Tanggal 7-8 ke negaranya masing-masing dari Bandara Soekarno-Hatta," pungkasnya.

Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2023, Damai dan Penuh Cinta Kasih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi