KOMPAS.com - Seorang streamer game Amerika Serikat, Puppers yang juga dikenal Max, meninggal dunia pada usia 32 tahun, Jumat (2/6/2023).
Sebuah postingan di laman Twitternya mengonfirmasi kematiannya.
Postingan itu menuliskan bahwa Puppers,"sangat mencintai kalian semua".
Puppers juga dituliskan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan sepanjang kariernya.
"Membuat Anda semua bahagia adalah tujuan hidupnya," tulis postingan itu.
Baca juga: Goose Goose Duck, Game yang Mendadak Populer karena BTS
Dilansir dari BBC, Puppers meninggal dunia lantaran mengidap penyakit otak, yakni penyakit neuron motorik (MND).
Pada 2020, dia didiagnosis menderita ALS, salah satu bentuk paling umum dari penyakit MND.
Puppers mulai dikenal ketika memainkan game bertahan hidup Dead by Daylight. Dia dikenal karena sikapnya yang positif.
Bersama dengan komunitas Dead by Daylight mereka mendirikan yayasan Light in the Fog Foundation pasca Puppers didiagnosis MND.
Yayasan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 250.000 dollar Amerika Serikat untuk perawatannya, termasuk obat-obatan, peralatan medis, alat bantu tidur, kursi roda, dan peningkatan aksesibilitas ke rumahnya.
Streaming ini juga menampilkan lebih dari 150 pembuat konten Dead by Daylight dalam membantu meningkatkan kesadaran akan ALS dan dampaknya.
Sebagai bentuk penghormatan, Behavior menambahkan pesona Warrior Puppers ke dalam game.
Pesona ini dapat digunakan oleh pemain untuk menghiasi karakter Survivor mereka atau kait killer mereka dengan logo Puppers versi pedang.
Baca juga: Makanan Bisa Memengaruhi Kondisi Otak, Pilih dengan Tepat
Sekilas tentang penyakit ALS
Amyotrophic lateral sclerosis atau ALS adalah bentuk paling umum dari penyakit neuron motorik (MND).
Penyakit ini sering kali menyerang mereka yang berusia 60-70 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa didiagnosis MND.
Dilansir dari NHS Inform, penyakit neuron motorik merupakan kondisi langka yang secara progresif merusak bagian sistem saraf.
MND terjadi ketika sel saraf spesialis di otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut neuron motorik, berhenti bekerja dengan baik dan mati sebelum waktunya atau dikenal sebagai degenerasi saraf.
Penyakit ini mempengaruhi otak dan saraf sehingga menyebabkan kelemahan yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Baca juga: 5 Minuman Terburuk untuk Kesehatan Otak, Apa Saja?
Gejala penyakit neuron motorik
Dilansir dari NHS, penyakit neuron motorik memiliki disertai beberapa gejala, di antaranya:
- Melemahnya pergelangan kaki.
- Kesulitan bicara (cadel) dan sulit menelan beberapa makanan.
- Genggaman tangan tiba-tiba melemah.
- Kram otot dan kedutan.
- Penurunan berat badan.
- Sulit mengontrol diri ketika menangis atau tertawa dalam situasi tidak pas.
Penyebab penyakit neuron motorik
Maish dari sumber yang sama, penyakit neuron motorik disebabkan oleh adanya masalah di sel-sel otak dan saraf.
Sel-sel ini secara bertahap berhenti bekerja seiring waktu. Tidak diketahui mengapa ini terjadi.
Seseorang dengan turunan generik penyakit neuron motorik dan demensia frontotemporal cenderung berpotensi tinggi terkena MND.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari, Bisa Tingkatkan Kewaspadaan dan Fungsi Otak
Perawatan penyakit neuron motorik
Tidak ada obat untuk penyakit penyakit neuron motorik.
Pengobatan bisa dilakukan untuk membantu mengurangi dampaknya pada kehidupan sehari-hari seseorang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.