Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta di India: Kronologi, Penyebab, dan Jumlah Korban

Baca di App
Lihat Foto
ANI Photo via Hindustan Times
Penduduk setempat berkumpul setelah Coromandel Express tergelincir setelah menabrak kereta barang di dekat stasiun Bahanaga di Balasore pada Jumat (2/6/2023) malam waktu setempat. Kecelakaan kereta di India kali ini dilaporkan telah menewaskan 207 orang dan melukai 900 orang lainnya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan 3 kereta terjadi di Kota Balasore, negara bagian Odisha, India pada Jumat (2/6/2023) malam.

Kereta yang mengalami kecelakaan adalah Howrah Superfast Express, Coromandel Express, dan kereta barang.

Akibat kecelakaan itu, 280 orang dilaporkan tewas dan mengalami luka sementara penumpang lain diduga masih terjebak di puing-puing kereta.

Otoritas setempat segera menerjunkan 200 ambulans ke lokasi kecelakaan untuk mengevakuasi korban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut kronologi, dugaan penyebab, dan jumlah korban kecelakaan kereta di Odisha, India.

Baca juga: Deretan Kecelakaan Kereta Api Terburuk di India

Kronologi kecelakaan kereta di Odisha, India

Kecelakaan kereta yang menewaskan ratusan orang di India bermula dari perjalanan Coromandel Express yang melayani rute Shalimar-Chennai pukul 19.00 waktu setempat.

Sebanyak 10-12 gerbong dari kereta tersebut kemudian tergelincir di Kota Balashore. Namun, gerbong yang tergelincir terlempar ke jalur berlawanan.

Setelah itu, Howrah Superfast Express yang melaju dari Yesvantpur ke Howrah menabrak gerbong Coromandel Express yang tergelincir.

Akibat tabrakan tersebut, sebanyak 3-4 gerbong Howrah Superfast Express tergelincir.

"Kecelakaan tragis terjadi antara Coromandel Express, kereta barang, dan kereta penumpang lainnya di dekat stasiun kereta Bahanaga di distrik Balasore," ujar Sekretaris Kepala Negara Bagian Pradeep Jena dikutip dari CNN.

Baca juga: Kecelakaan 3 Kereta di Odisha India, 120 Orang Tewas, 850 Lainnya Terluka

Dugaan penyebab kecelakaan kereta di Odisha, India

Dilansir dari The Guardian, Coromandel Express yang awalnya tergelincir ternyata melaju dengan kecepatan 80 mph atau sekitar 130 km/jam.

Wakil Manajer Komersial Senior South Eastern Railway Rajesh Kumar mengatakan, Coromandel Express telah mengubah jalur yang menyebabkan kecelakaan di Odisha.

Namun, penyebab pasti tabrakan kereta secara beruntun itu masih akan diselidiki.

 

Otoritas setempat masih melakukan upaya penyelamatan terhadap penumpang yang diduga masih terjebak di reruntuhan kereta.

"Perlengkapan medis tambahan dan obat, obatan di rumah sakit tempat para korban dirawat juga sedang diurus," kata Jena.

Tim penyelamat juga didatangkan dari Ibu Kota Odisha, Bhubaneswar dan Kolkata di Benggala Barat.

Di sisi lain, pasukan tanggap bencana nasional, tim pemerintah, negara bagian, dan militer juga dilibatkan untuk mengevakuasi korban.

"Kami mencoba menemukan mayat yang mungkin masih terperangkap di bawah kompartemen yang hancur. Operasi akan berlanjut selama beberapa jam lagi," ujar Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhanshu Sarangi.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Api Kahuripan 2023, Kiaracondong-Blitar PP

Update jumlah korban kecelakaan kereta di Odisha, India

Jumlah korban kecelakaan kereta di Odisha, India terus bertambah.

Hingga Sabtu siang (3/6/2023) berdasarkan laporan Associated Press, jumlah korban tewas sudah mencapai lebih dari 280 orang.

Tak hanya itu, sekitar 900 orang juga mengalami luka dan penumpang lain diperkirakan masih terjebak di dalam gerbong yang tergelincir.

Untuk menyelamatkan penumpang yang masih terjebak, tim penyelamatan memotong gerbong yang ringsek.

Sarangi mengatakan, ada kemungkinan penumpang masih terjebak di dalam gerbong namun kemungkinan kecil mereka masih hidup.

"Pada pukul 22.00 malam kami dapat menyelamatkan para korban. Setelah itu baru mengangkat jasadnya," ujarnya.

"Ini sangat-sangat tragis. Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam karier saya," tambah Sarangi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi